Jie memutar bola matanya dengan malas melihat tingkah Alister yang seperti cacing kepanasan. Saat ini kedua sejoli itu tengah berada di ruang tamu. Hari semakin sore, tapi Jie benar-benar muak melihat Alister sedaritadi meracau tidak jelas.
Katanya sih lelaki itu takut bertemu dengan kedua orangtuanya.
Takut apanya sih?
Padahal, ia yang seharusnya marah-marah dan gelisah tidak jelas saat ini. Berkat Alister yang tidak menjawab panggilan Ayahnya hingga sepuluh panggilan tak terjawab terjadi, Ayahnya malah mengoceh terhadapnya, memberikan kata-kata mutiara lewat WhatsApp. Hingga pada akhirnya, Jie kembali menghubungi sang Ayah.
Bola mata Jie memutar malas. Ia menoleh kasar ke samping dimana Alister meloncat-loncat di atas sofa tak karuan. "Lo bisa diam gak?! Cosplay jadi monyet lo?!" ketus Jie.
Alister mencebikkan bibirnya kesal, wajah gelisah kentara sekali terlihat di wajah lelaki itu. "Apaan sih? Lo gak tahu gue lagi gusar, hah?"