Gilang lantas menunjuk sebuah mayat yangs sudah dibungkus dalam kantong mayat oleh polisi. Awalnya polisi tak mengizinkan mayat korban untuk dilihat, tapi berkat Gilang yang berusaha membujuk mereka, akhirnya para polisi itu memberikan Izin. Betapa terkejutnya mereka kala melihat tubuh Niel dalam kantong mayat dengan mata tertutup, wajah pucat pasi serta darah pada bagian perutnya. Seolah ada batu besar menghantam kelimanya, mereka tidak percaya.
Tidak!
Gilang memegang tangan adiknya itu dengan erat. Kepalanya menggeleng pelan dengan kesedihan yang membuat wajah A langsung pucat pasi. Jangan katakan jika itu adalah Niel. Dengan kasar, Alister menepis tangan Gilang dan menatap teman-temannya itu satu persatu meminta penjelasan. Namun, yang ia dapatkan kepala teman-temannya yang tertunduk.