Rumah seorang Niel tak semewah seperti rumah teman-temannya. Ia tinggal sendiri di apartemen sederhana, cocok untuk orang sederhana seperti dirinya. Walaupun begitu, Niel tak merasa terasingkan di tengah-tengah kehidupan glamor teman-temannya. Dan menurut seorang Niel, kehadiran teman-temannya itu adalah sebuah anugrah di dalam hidupnya, terlebih Alister.
Homo, sekarang penyakit itu berangsur-angsur pergi dari dalam dirinya dengan terapi khusus yang ia laksanakan setiap dua kali dalam seminggu. Namun, untuk beberapa minggu ini ia jarang melakukan konseling dengan psikiater. Kalian tahulah sendiri masalah apa yang sedang mereka hadapi. Niel, dia sedang berada dalam fase mengubah dirinya agar tidak menyukai sesama jenis lagi.