"Ayah!" seru Jie membuka pintu kamar Argan tanpa permisi. Gadis itu clenga-clongo melihat ke dalam kamar dimana sang Ayah yang ia panggil itu sibuk memperbaiki jasnya.
Argan membalikkan badannya. Menatap Jie yang kepalanya tersodorkan ke dalam sedangkan tubuhnya masih di luar dengan alis terangkat. Detik kemudian pria paruh baya itu tersenyum dan menginterupsi Jie untuk masuk. Argan sama sekali tidak marah dengan sikap tak sopan Jie yang tidak mengetok pintu sebelum masuk. Malahan, Argan mempersilahkan gadis itu masuk.
Argan sendiri kini tengah bersiap-siap melakukan penerbangan sekitar satu jam ke depan lagi. Pasalnya, Argan mengambil rute pagi dan penerbangannya akan dilakukan jam 9 nanti. Saat ini masih pukul 8 pagi, tapi pria paruh baya itu memutuskan untuk bersiap-siap terlebih dahulu, sehingga saat waktu berangkat tiba ia sudah benar-benar siap tanpa harus ada yang tetinggal nanti.