Casandra berdiri tegap di dalam apartemen yang tidak berubah sama sekali. Dia benar-benar merasa jika apartemen ini sengaja tidak di ubah oleh pemiliknya.
"Duduklah," ucap orang itu pada Casandra.
Orang itu berjalan menuju pantry lalu membuka almari pendingin. Dia mengambil dua kaleng minuman dan menutup kembali almari pendingin itu.
Dia menatap Casandra lalu tersenyum tipis, dia merasa jika wanita yang masih berdiri itu belum berubah sama sekali. Dia berpikir jika Casandra adalah pohon yang baginya.
"Apa kau mau berdiri saja? Duduklah kita bicara dengan santai," Orang itu kembali berkata pada Casandra dan dia pun duduk di atas sofa.
"Apa yang kau inginkan kali ini?" Casandra balik bertanya tanpa duduk.
Dia merasa sesak berada di dalam apartemen itu dan rasanya ingin segera pergi dari sana. Casandra menatap kembali orang itu lalu mengingat semua yang sudah terjadi.