Alekta sudah berada di kantornya, dia mengerjakan apa yang sudah ada di atas mejanya. Beberapa dokumen yang harus diperiksanya lalu dibubuhi tanda tangan.
Terdengar suara ketukan pintu, Alekta menyuruh orang yang mengetuk pintu untuk masuk. Dia melihat ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk ke dalam ruangan kerjanya. Alekta melihat sekretarisnya berjalan memasuki ruangan, dengan senyum dan penuh hormat.
"Nona, ada yang ingin bertemu dengan Anda," ucap sekretaris pada Alekta.
"Siapa yang ingin bertemu denganku?" Alekta balik bertanya pada sekretarisnya.
"Aku yang ingin bertemu denganmu," ucap seorang pria yang masuk begitu saja tanpa izin dari Alekta.
Alekta melihat dengan saksama pria yang masuk tanpa izin itu, dia belum pernah melihat pria itu sebelum. Pria paruh baya yang terlihat seumur dengan sang ayah. Sekilas dia terpikirkan bahwa pria yang baru memasuki ruangannya itu adalah Tuan Urvil.