Alekta kembali menatap Elvano yang terlihat sudah geram dengan apa yang ditanyakan olehnya. Namun, bagi Anna itu sangat menyenangkan karena semua rencana yang dibuatnya bisa berjalan dengan lancar.
Anna berpikir jika semua rencananya berhasil dengan baik maka dia tidak akan menjalankan rencana berikutnya. Rencana yang bisa membuat Alekta menghilang dari dunia ini untuk selama-lamanya.
"Apa itu yang kau inginkan, Sayang?" Elvano bertanya dengan menahan emosinya dengan mengepalkan kedua tangannya.
Meski di dalam hatinya sudah ingin menarik tang istrinya itu lalu membawa Alekta pergi dari ruang baca. Dia ingin bicara hanya berdua dengan istrinya saja tanpa ada orang lain.
Sebab Elvano tahu jika Alekta tidak bisa berpikir jernih jika ada wanita lain yang mengatakan hal-hal yang tidak penting itu. Dia pun sekilas melirik ke arah Anna dan melihat senyum kemenangan dari wanita itu.