"Jadi, kamu gak mencintaiku? Tapi mencintai penolongmu sebelas tahun lalu?" Adrian mengulang pernyataan Alisha.
"Mungkin." Alisha mengangkat bahu. Acuh tak acuh. Bangkit berdiri meninggalkan Adrian.
"Hei! Al, mau ke mana?" Adrian ikut bangkit dan mengejar Alisha.
"Ya, pulang ke apartemen kita. Emangnya mau di sini terus?" Alisha pun berlalu, menatap sekilas pintu yang sudah terlepas dari engselnya.
"Kamu harus gantiin pintu itu, Ian," ucap Alisha saat mereka turun. Menapaki satu per satu anak tangga.
"Kan, kamu yang rusakin. Kenapa jadi harus aku yang gantiin?" Adrian melancarkan protes dan langsung mendapat tatapan tajam dari Alisha.
"Kalau kamu gak bikin ulah–berkelahi dengan Hilman, aku gak mungkin, kan, dobrak pintu itu." Alisha mempercepat langkahnya, meninggalkan Adrian di belakang.
Mereka tiba di lantai sembilan belas, melewati kamar 1971. Alisha menghentikan langkahnya, terdiam sesaat, hingga Adrian ikut berhenti dan bertanya mengapa Alisha berhenti di depan pintu itu.