Xiao-Jie: nona
Ta-Jie: kakak pertama
Piau-Ge: Abang sepupu pihak ibu
Er-Xiao-Jie: nona kedua
Akhirnya 4 hari pun berlalu dengan cepat, pada hari ke-4 itu kapten kapal menyarankan untuk berlayar pada malam hari agar rombongan kami bisa sampai di Belawan pada pagi hari.
Sehingga pada pagi hari ke-4 itu banyak kerabat dan teman bisnis keluarga Zheng yang datang untuk memberi mereka selamat dan hadiah-hadiah perpisahan
Aku sendiri juga datang duduk-duduk sebentar sebagai wakil keluarga Chen. "silahkan diminum" ucap Li-Ting sembari menyodorkan padaku cawan dan menuangkan ku arak.
Aku pun meneguk arak tersebut dan bertanya "Xiao-jie mana"
Li Ting langsung menunjuk ke lantai atas "dikamar nya, calon pengantin tidak boleh keluar menyambut tamu"
"Kalau begitu aku ke atas, ada yang perlu dibicarakan dengan Xiao-Jie" ucapku sembari menyerahkan cawan arak pada Li Ting
Li Ting hanya mengangguk dan berkata "kalau begitu aku pergi sambut tamu juga. Tolong bilang pada Ta-Jie, Xuan Ming hari ini ada datang"
Kemudian aku pun mengetuk pintu begitu sampai di depan kamar Li Ping dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Angin sepoi-sepoi dan cahaya matahari langsung menerpa wajahku.
Li Ping dengan rambutnya yang tergerai memandang ke arah luar jendela sembari menopang dagu
"Xiao-jie, lihat apa?" Tanyaku sembari berjalan mendekat
Sepertinya Li Ping tidak mendengar panggilanku, aku pun ikut-ikutan melihat ke arah bawah dan menemukan bahwa pandangan matanya ke arah Zhang Xuan Ming yang tengah memasuki kediaman
Karena sepertinya ia masih tidak sadar bahwa aku sudah dibelakangnya sedari tadi, aku pun menepuk bahunya dan seketika Li Ping langsung melihatku dengan ekspresi terkejut
"Kukira siapa" ucapnya sembari tertawa dan kembali melihat ke arah jendela
"Jadi Xiao-jie sudah siapkan apa yang perlu dibawa?" Tanyaku sembari duduk Disampingnya dan membuka kipasku
Dia mengangguk dan menunjuk beberapa peti besar disamping tempat tidur, kemudian Li Ping pun berjalan menuju tumpukan peti-peti itu dan membukanya
"Yang ini isinya kain, yang lain isinya Perhiasan, Uang, barang-barang lain" ucapnya dengan ekspresi datar seolah-olah tengah menunjukkan barang mahar milik orang lain
"Mm, tadi Er-xiao-jie bilang, Zhang Xuan Ming ada dibawah, Xiao-jie tidak pergi memberi salam?" Tanyaku sembari mengipas
Li Ping langsung memasang ekspresi kaku dan berkata "aku tidak akan bertemu dengan dia"
Aku langsung tertawa "jangan begitu, ketemu dia untuk terakhir kali kan tidak apa apa, lagipula tadi siapa yang lihatin dia lewat jendela?" Tanyaku dengan nada mengejek
"Bertemu dengannya lagi hanya akan membuatnya sakit hati, aku tidak ingin membuat seseorang yang sudah seperti Abang sendiri terluka seperti itu" ucap nya sambil meraih ke arah teko tehnya
"Lagipula apakah Piau-ge mu itu akan menyalahkan ku hanya karena aku melihat mantan tunanganku lewat jendela?" Tanya Li-Ping dengan sebuah senyuman yang tidak terbaca
Aku pun menutup kipasku sembari tertawa kecil "kang-Shiong tidak begitu sempit hati"
"Sudahlah, kita tidak perlu bicarakan ini, aku akan langsung ke inti, ceritakan tentang ada apa dengan Hijau tua" ucap Li-Ping sembari merapikan lengan pakaiannya
Sesaat aku langsung terkejut dan ekspresiku menjadi kaku, tapi aku buru-buru memperbaiki ekspresiku menjadi senyuman dan bertanya "apa maksud Xiao-jie? Ben-ye tidak ngerti"
Pelan-pelan ia mendekat dan menyentuh bahuku sembari berbisik di telingaku "jangan berbohong"
Tiupan nafasnya di telingaku membuatku lalai sesaat, kemudian aku pun tersenyum dan menariknya ke atas pahaku
"Xiao-jie, Ini hanya trik murahan, para perempuan di kediaman Chen telah belajar trik yang lebih tinggi" ucapku dengan senyum licik sembari menekan dagunya
"Kalau begitu ceritakan" ucapnya sembari memasang senyuman dan menyentuh pipiku
Saat itu sedikit tersirat rasa kagum didalam hatiku, bagaimana bisa seorang anak gadis begitu berani untuk duduk diatas paha pria lain, dan dengan beraninya ia menantangku.
"Xiao-jie, Duduk di kursi dulu, kalau ketahuan istriku, aku yang dihajar dia nanti" ucapku sembari menarik kursi
Dia langsung pindah duduk dan menujukkan tatapan yang penuh rasa penasaran "jadi ada apa dengan warna hijau tua?" Tanyanya
Aku langsung menghela nafas "Xiao-jie setelah tahu ceritanya mungkin tidak bisa menjalani kehidupan pernikahan dengan tenang sama Kang-Shiong"
"Aku tidak peduli, lagipula dengan berbagai ancaman kalian berusaha menjadikan aku istrinya, pernikahan kami mana mungkin bisa berjalan dengan tenang" ucapnya sembari menepuk tanganku
"Kalau begitu, kita perlu kembali ke 2 tahun yang lalu" ucapku sembari memulai cerita
Di keluarga Chen ada tradisi dimana terdapat pemilihan selir untuk penerus ketika penerus mencapai usia dewasa yaitu 15, tradisi ini hanya diperuntukkan pada penerus yang lemah dan sakit-sakitan
Tradisi ini baru dimulai pada generasi sebelumnya, Letnan yang sekarang, lebih tepatnya pamanku dan ayah Jun Kang ketika masih penerus sering sakit dan kondisi tubuhnya lemah. setelah banyak tabib yang dipanggil tidak ada yang bisa memperbaiki kondisi ini akhirnya dicarilah peramal dan berbagai macam hal tidak jelas lainnya :v
Akhirnya seorang biksu dari kuil pribadi pun mengeluarkan saran untuk memberikan perempuan sebagai selir, karena katanya dalam tubuh paman kurang unsur perempuan sehingga tidak seimbang dan membuatnya sering sakit.
Entah itu hanya takhayul saja atau apa, tapi setelah kesehatan paman membaik setelah mengambil selir :vvv
Sehingga hal itu pun menjadi tradisi :v
Jadi 2 tahun yang lalu, karena kondisi Jun Kang yang sering sakit kepala, hidung berdarah dan mudah lelah, nenek kami pun mengusulkan pengambilan selir, dan yang terpilih adalah Putri pertama keluarga Ye, Ye Li Yue. pada saat itu ia berusia 16 dan Jun Kang 15.
Selir terkasih, itulah Julukan yang kami berikan padanya. Bukan hanya karena ia satu satunya wanita di kediaman penerus, ia berhasil merebut hati Jun Kang dalam satu malam, membuatnya tergila-gila, lebih tepatnya membuat pria muda tersebut jatuh cinta.
Ia dengan istriku juga masih ada hubungan darah, ia merupakan kakak sepupu dari istriku, yang membuat kami menjadi ipar.
Akhirnya Tak lama setelah menjadi selir, ia pun hamil dan hal ini membuatnya menjadi duri dalam daging bagi Keluarga Li
"Siapa keluarga Li" tanya Li-Ping heran
Keluarga Li merupakan keluarga pejabat yang turun temurun melayani letnan sama seperti Keluarga Zhong, sekaligus keluarga asal dari ibu Jun Kang yang merupakan Nyonya Letnan yang sekarang.
Pada saat itu nyonya letnan dan keluarga Li berambisi untuk menjadikan salah satu putri mereka menjadi istri Jun Kang yaitu Li-Zhi-Yan.
Mereka, keluarga Li dan Ibu Jun Kang mengupayakan segala cara untuk membunuh jabang bayi yang merupakan kerabat serta cucu mereka sendiri.
Ketika tiba saat nya untuk melahirkan, entah mungkin Langit masih ada mata, Anak pertama Jun Kang lahir dengan selamat, diberi nama Xiu-Ji (秀吉).
Konon menurut kisah zaman dulu, kesialan seorang anak diserap oleh ibunya ketika masih didalam kandungan.
Dan hal tersebut benar-benar terjadi pada Xiu-Ji, Selir Ye setelah melahirkan mengalami pendarahan dan meninggal pada malam itu juga.
Ibu Jun Kang memaksa agar Acara perkabungan untuk selir Ye dilakukan dengan cepat, hanya 3 hari saja langsung di kremasi, seolah-olah terdapat hal yang ia sembunyikan dan perlu secepatnya dibakar bersama jasad selir Ye.
Akhirnya atas perintah rahasia Jun Kang, aku pun menyelidiki dan menemukan bahwa selama masa kehamilan Selir Ye, Makanan dan minumannya dimasukkan bahan bahan yang berbahaya untuk perempuan hamil.
pada saat itu aku bertanya-tanya kenapa para pelayan tidak ada yang menyadari hal tersebut, dan ternyata semua pelayan di kediaman penerus adalah orang keluarga Li.
Setelah semua bukti dan saksi mata telah terkumpul, aku pun menyerahkannya pada Jun Kang, hal ini sempat membuatnya menjadi seperti orang gila, lebih tepatnya membuatnya berakting menjadi orang gila.
Ia menolak makan dan minum, dan setiap harinya hanya menangis dan bila tidak menangis maka kerjaannya adalah memukuli para pelayan. Hal ini ia lakukan karena ia sadar bahwa ia tidak dapat melindungi Xiu Ji di saat seperti ini, maka ia memberi ku perintah rahasia untuk memenangkan hak asuh Xiu Ji di pengadilan keluarga.
Akhirnya karena menurut para kerabat, Jun Kang mengalami depresi dan Xiu Ji menjadi tidak terurus, maka pengadilan keluarga pun dibuka untuk mengambil hak asuh nya.
Pada saat itu ibu Jun Kang menuntut atas hak asuhnya, tentu saja ini adalah udang dibalik batu, kalau tebakan ku betul maka mereka akan membunuh Xiu Ji perlahan-lahan seperti yang mereka lakukan pada ibunya dan membuat hal ini seolah-olah menjadi sakit yang ia derita dari lahir.
Tetapi pada akhirnya aku dan istriku berhasil memenangkan hak asuh atas Xiu Ji setelah menggunakan pengacara nomor 1 di Binjai utara.
Setelah itu, perlahan-lahan Jun Kang pun berakting bahwa ia sudah sembuh dari "*depresi*"nya. Dan ternyata keluarga Li masih tidak menyerah untuk menjadikan putri mereka sebagai istri Jun Kang.
Akhirnya setelah berbagai macam bujukan pada Jun Kang, Li-Zhi-Yan pun dijadikan selir. Tetapi Jun Kang bersikap sangat dingin padanya, kunjungan malam padanya pun hanya ia lakukan sebulan paling banyak 3 kali.
Setelah Sepeninggalan selir Ye, Jun Kang menjadi orang yang berbeda, lebih kuat dan lebih kejam. Ia melampiaskan kebenciannya pada Selir Li dengan menggoda banyak perempuan, Mulai dari pelayan selir Li hingga putri pejabat-pejabat yang bersekutu dengan keluarga Li.
Selir Li sendiri merupakan orang yang sangat kejam dan ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati Jun Kang dan menyingkirkan para perempuan lain termasuk mendiang Selir Ye.
Dibanding kejam, lebih tepat bila kita katakan bahwa ia terobsesi dengan Jun Kang, perasaan cintanya itu membuat Jun Kang jijik setengah mati, apalagi Jun Kang membencinya karena keluarga Li mau mendapatkan kuasa yang lebih besar melalui anak yang akan mereka dapatkan.
Jun kang sangat takut bahwa dirinya akan disingkirkan begitu selir Li mendapatkan anak, jadi dia menyuruhku untuk memasukkan opium dan rempah rempah lain yang bisa menyebabkan kemandulan ke dalam makanan, minuman, dan wewangian, hampir semua barang yang bisa diganti.
"Kenapa ketika awal lamaran tidak disebutkan bagian bahwa Ta-ye mu itu sudah punya selir dan anak?" Tanya Li Ping dengan ekspresi marah
Aku langsung terdiam dan berkata "karena bila kusebutkan masalah selir ini, mana mungkin keluarga Zheng akan setuju"
"Aku mau batalkan pernikahan ini!" Ucapnya sembari berlari ke arah pintu.
Buru-buru aku berlari menutup pintu.
"Awas! Aku mau turun! Aku mau batalkan pernikahan ini!"
Buru-buru aku menutup mulutnya dan mendorongnya ke dinding, kemudian aku pun berbisik "Xiao-jie, tidak ada untungnya membatalkan pernikahan ini, Keluarga Li sudah mengirim pembunuh bayaran ke sini, Piau sau kira tanpa perlindungan ku keluarga Zheng bisa bertahan?"
Ia langsung menatap ku dengan tatapan penuh ketakutan dan kemarahan.
"Sekarang Xiao-jie pilih, aku akan melindungi keluarga Zheng selama Xiao-jie setuju menikah ke keluarga Chen, kalau Xiao-jie tidak setuju, sekarang juga aku akan bekerja sama dengan pembunuh bayaran keluarga Li"