"Siapa nama ibumu?." Tanyaku pelan.
"Ibuku biasa di panggil Mielda, Katanya itu adalah nama pemberian ibunya yang mengorbankan banyak hal untuknya. Tapi aku tidak tau kenapa dan bagaimana cerita tersebut. Aku belum lahir saat Nenekku meninggal dunia. Ibu sering sekali menceritakan dia, walaupun aku belum Bertemu dengannya." Cucuku itu berkata dengan nada lembut sekali, matanya terus saja memandang wajahku. Mungkin dia benar-benar penasaran karena Wajahku ini sangat mirip dengan Neneknya.
"Mielda, Kau baik-baik saja?." Tanyaku pada wanita yang terbaring lemah di tempat tidur, matanya Perlahan-lahan mulai terbuka dan menatap mataku.
lagi-lagi matanya mirip dengan Felso, Felso menurunkan banyak kemiripan pada cucu dan anaknya. Laki-laki itu pastilah sangat mencintai mereka, karena memberikan banyak hal pada anak dan cucunya itu.