"Halo, Milly. Sudah lama aku tidak mendengar suaramu. Aku sangat merindukanmu."
Milly terkejut bukan main. Sudah sekian lama ia tidak pernah mendengar suara pria itu. Ia tidak menyangka jika pria itu menghubunginya lagi.
Milly gugup sekali. Ia melirik Nick yang sedang memanggil pelayan untuk mengambilkan air minum. Ia langsung memutuskan telepon itu dan mematikan ponselnya.
Sang pelayan datang untuk membawakan air minum sementara Milly menaruh ponselnya di dalam tas.
"Siapa yang telepon, Sayang?" tanya Nick.
"Aku tidak tahu," jawab Milly berbohong. "Teleponnya putus."
Jantung Milly berdetak dengan sangat cepat. Ia takut jika Nick mengetahui siapa pria yang telah meneleponnya itu. Milly menjaga agar tangannya tidak terlihat gemetaran. Sepertinya Nick tidak mencurigainya.
Milly menutupi ketakutannya dengan tersenyum dan menikmati makanannya dengan tenang. Ia berharap agar ia tidak pernah mendengar suara itu lagi selamanya. Milly bergidik.