Segala persiapan pernikahan sudah hampir selesai. Martin tidak menyangka jika segala yang Li persiapkan begitu detail dan luar biasa. Itu semua berkat asistennya dan juga tim WO yang andal.
Tentu saja, Li tidak akan memakai jasa WO-nya Milly. Ia lebih suka bekerja sendiri. Martin bahkan tidak ikut andil dalam hal apa pun. Ia sendiri sampai bingung, apa gunanya ia jika Li mengerjakan semuanya sendiri?
Meski sesibuk apa pun Martin, tidak akan pernah sesibuk Li. Martin sudah paham jadwal kerja Li. Calon istrinya itu tidak akan bisa diganggu dari pagi sampai malam. Jadi Martin baru bisa meneleponnya atau saling berbalas pesan pada malam hari.
Mereka jadi jarang bertemu apalagi untuk acara makan siang. Hal ini membuat Martin jadi kesal. Mengapa ia tidak boleh bertemu dengan calon istrinya sendiri? Ia sempat berpikir apa jadinya jika ia dan Li sampai menikah. Apakah mereka juga akan tetap seperti ini selamanya?