Li mendesah. "Bukan itu yang aku maksud. Kamu kan masih mencari uang dari kelebihanmu itu kan. Sementara Lupi tidak menghasilkan apa-apa. Dia tidak pernah menjadi guru piano. Dia juga tidak pernah melakukan konser apa pun."
Martin mengangguk. "Ya. Tidak semua pianis mendedikasikan dirinya untuk bermain piano sambil menghasilkan uang. Berbeda denganku. Aku sadar jika yang aku bisa hanyalah bermain piano. Aku harus bertahan hidup dan aku bisa mengumpulkan uang yang cukup sambil menjalani hobiku itu."
"Ya," ujar Li. "Tidak semudah itu menanamkan pola pikir seperti itu pada Lupi. Dia anak yang sangat keras kepala. Aku berusaha membimbingnya untuk menjadi lebih baik, tapi dia tidak mau."
"Li, aku tidak menyangka. Meskipun kalian kembar tapi ternyata kamu dan Lupi memiliki sifat dan karakter yang sangat berbeda."
"Sudah kubilang aku dan Lupi itu sangat berbeda!" protesnya sambil memberengut.