"Bagaimana keadaan rumahmu?" tanya Milly. "Apa kamu tidur di sana?"
"Ya," jawab Martin dengan bersemangat. "Ke mana lagi aku akan tinggal? Ah, rumahku itu sudah berbulan-bulan tidak ditinggali. Tidak ada banyak barang. Sebagian besar sudah aku jual dan beberapa barang yang tidak terpakai, aku buang saja. Seharusnya aku menjual saja rumah itu atau mengontrakkannya."
Martin kemudian terdiam ketika melihat sikap Milly yang hanya mengangguk dan tidak menimpali perkataannya. Mereka berdua sama-sama canggung. Hening.
Akhirnya Milly yang lebih dulu bertanya, "Kenapa kamu pindah ke Austria?"
Martin tampak meringis sebelum menjawab pertanyaannya. "Sebenarnya aku pindah ke sana untuk melupakanmu. Terlalu banyak kenangan yang terjadi di Batam. Aku bisa gila karena tertekan. Klub pianisku mengutusku untuk pergi ke Austria untuk mempelajari piano lebih lanjut. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi."
"JazzGuy kekurangan personil," ujar Milly.