Semenjak hari itu Martin jadi semakin dekat dengan Lupita. Awalnya Martin menganggap bahwa wanita itu aneh, tapi seiring berjalannya waktu Martin mulai nyaman berteman dengannya.
Sekarang ini Nathan sudah tidak menjadi kambing congek lagi. Lupita juga mengajaknya bicara. Teman sekamarnya, Raisha ikut bergabung bersama mereka semua.
Raisha bertubuh tinggi besar. Bahunya besar dan lebar, sementara betisnya kecil. Ia berasal dari Surabaya dan kebetulan cocok sekali mengobrol dengan Nathan yang berasal dari Solo.
Sering kali mereka berbicara dalam bahasa Jawa yang tidak Martin pahami. Jadi akhirnya ia mengobrol berdua dengan Lupita.
Sore itu ia dan Lupita sedang berjalan-jalan di taman dekat gedung C. Pohon-pohon di sana sangat rindang. Udaranya sejuk dan menyenangkan. Langit tampak begitu cerah dengan awan-awan putih yang bergerak perlahan tertiup angin.
"Apa kamu memiliki seorang kekasih?" tanya Lupita.
"Dulu ada, sekarang sudah tidak ada lagi," aku Martin.