Milly menggeliat-geliat sambil menyingkirkan tangan Nick dari area sensitifnya. Perutnya lapar sekali, padahal semalam ia sudah makan banyak di restoran siap saji.
"Nick, aku lapar sekali. Ayo kita makan."
"Oh, ayolah Sayangku. Kita bermain dulu sebentar, sebelum sarapan," pinta Nick.
"Di bawah sana ada keluargaku dan keluargamu. Mereka pasti akan berpikir macam-macam jika kita tidak segera turun ke buffet," kata Milly sambil duduk dan kemudian berjalan menuju ke kamar mandi.
Nick mengikutinya. Ia memeluk Milly dari belakang dan menciumi lehernya.
"Ayolah, Sayang. Ini adalah pagi pertama kita sebagai suami istri."
Nick terus menerus menggodanya dengan ciuman-ciuman hangat di pipi dan kemudian ke bibirnya. Milly sungguh tak berdaya menolak ciuman itu. Ia membalikkan badannya untuk memeluk leher Nick.