Marshal pikir ia sudah gila. Ia akan melakukan kegilaan apa pun untuk membela Ika. Ia akan menyamar menjadi tukang paket.
Ia memberanikan diri untuk menekan bel rumah. Terdengar suara salakan anjing dari dalam rumah itu. Marshal menunggu dengan sabar sembari jantungnya berdetak dengan cepat. Adrenalin meningkat.
"Permisi! Paket!" seru Marshal.
Anjing menggonggong terus menerus dari dalam rumah itu. Marshal menggerak-gerakkan kakinya mulai tidak sabar. Ia menekan lagi bel rumah dua kali. Ia juga mengetuk gerbang besi itu dengan kunci.
"Permisi! Paket!"
Akhirnya pintu rumah terbuka. Seorang pria keluar sambil membawa anjing yang diikat dengan tali pengekang. Anjing berbulu putih itu melompat-lompat kegirangan sambil menyalak.
"Huusssh! Diam, Micin! Kamu jangan berisik dulu ya. Sebentar, Pak!" seru pria itu.