"Nick, aku tidak tahan lagi. Ah …"
Nick tidak memberi ruang sedikit pun bagi Milly untuk menarik napas. Ia tidak mau berhenti. Ia ketagihan, ia tergila-gila, ia bagaikan makhluk yang kehausan dan tak ingin berhenti untuk mencicipi bagian nikmat di bawah sana.
Milly tampaknya oleng sedikit. Ia merintih lagi dan kali ini sebuah cairan bening keluar dari bawah sana. Cairan itu cukup banyak dan mengenai dagu Nick. Ada beberapa tetes yang mengenai lantai.
Nick merasa luar biasa. Ia selalu berhasil membuat Milly banjir sebelum dirinya masuk ke dalam sana. Itu adalah sebuah pencapaian yang sangat membanggakan bagi Nick.
Ia yakin bahwa Milly telah siap untuk melakukan pertempuran yang sesungguhnya dengannya. Ia berdiri dan kemudian mencium Milly dengan rakus setelah sebelumnya mengelap dagunya asal.
Tangannya meremas-remas payudara Milly dari balik kausnya. Ia mengangkat kaus itu dan melihat payudara Milly yang begitu luar biasa indah dan mempesona.