Marshal dan Leona turun dari bus dan kemudian mereka berjalan kaki menuju ke festival kuliner. Hari itu tampak sangat penuh sesak orang-orang memenuhi tempat festival untuk membeli berbagai macam makanan.
Baju Marshal dan Leona saling menempel. Ia terlalu canggung untuk menggandeng tangan Leona. Padahal sebenarnya Marshal ingin sekali menyentuh tangan Leona.
Tiba-tiba ada seseorang yang menubruk bahu Leona hingga ia terhuyung. Segera Marshal menangkapnya.
Mereka saling menatap selama beberapa detik. Wajah leona begitu cantik dan manus. Bulu matanya lebat dan matanyab bulat besar.
Leona yang semula membelalak kaget karena dirinya nyaris jatuh ke bawah, berubah jadi tersenyum manis.
"Apa kamu akan memegangku terus seperti ini?" tanya Leona menyadarkan Marshal dari lamunannya.
Marshal melepaskan bahu Leona dan kemudian menegakkan tubuhnya dengan canggung.
"Maafkan aku," kata Marshal sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.
"Tidak apa-apa," ujar Leona sambil tersenyum manis.