Makan malam berjalan dengan sangat menyenangkan. Semua orang berbincang-bincang dengan seru. Hanya Milly yang lebih banyak diam. Ia takut jika ia terlalu banyak bicara, Aunt Dorothy akan membahas tentang pernikahannya yang batal.
Selesai makan malam, Milly duduk di ruang keluarga sambil memperhatikan pohon natal yang indah, dihiasi lampu yang berkelap-kelip. Di bagian puncaknya dipasang hiasan bintang berukuran besar.
Slinger berwarna-warni melingkari pohon itu. Belum lagi gantungan Santa Klaus mini, malaikat, lonceng dan bola semakin menambah semarak pohon itu. Sebentar lagi sudah mau natal.
Euforia natal di London terasa lebih kental daripada di Batam. Belum lagi mereka memiliki salju dan pohon cemara sungguhan di luar sana. Pohon natal di dalam rumah terbuat dari plastik, tentu saja.
"Apa kamu mau ikut melihat keluar?" tanya Adam membuat Milly terkejut.
Ia membalikkan badan dan melihat pria itu. "Keluar maksudmu? Hmmm … Tapi di luar sangat dingin."