"Bagaimana?" tanya Marvin kemudian. Sean yang baru saja mendekat itu pun tampak menguap, kemudian dia menganggukkan kepalanya dengan pasti.
"Kau tahu …" katanya, memandang gerombolan polisi yang mulai berjalan pergi dari ujung matanya. "Kepala Polisi yang sekarang sepertinya benar-benar memiliki dendam pribadi kepada Nick. Aku tidak tahu apa, tapi aku melihat dia begitu kerasa kepala seolah ingin membuktikan kalau Nick bersalah atas semua kasus yang terjadi. bahkan dia membahas masalah beberapa pengusaha yang meninggal misterius itu. aku yakin sepertinya telah lama dia mencurigai kita karena kasus ini, dan kebetulan sekarang dia menjadi kepala polisi, maka dia berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan bukti itu."