Acara prosesi akad nikah itu akan dimulai setelah pemberian seserahan dari pihak mempelai laki laki kepada pihak mempelai wanita,pada saat sebelum menjelang akad nikah.Serah terima barang seserahan yang berjumlah sebanyak tiga puluh enam buah parcel tersebut dilakukan oleh kedua belah pihak,lalu diikuti dengan sepatah atau dua kata sambutan yang disampaikan masing masing perwakilan dari kedua pihak calon mempelai laki laki dan wanita yang sedang berbahagia itu.
Kini meningkatlah kepada suatu acara inti yang telah ditunggu tunggu oleh kedua calon mempelai laki laki dan wanita yaitu acara ijab kabul.Ijab kabul adalah ucapan dari orang tua atau wali pihak mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai laki laki.Orang tua mempelai wanita melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang lelaki pilihan,
dan mempelai laki laki menerima mempelai wanita untuk dinikahinya.
Pak Amir yang akan bertindak langsung menikahkan putrinya yaitu Shania dengan Syauqi tanpa diwakilkan oleh pak penghulu,
hal ini merupakan momen yang pertama bagi dirinya menikahkan putrinya Shania secara langsung.Walaupun pak Amir agak
grogi namun pria tampan yang berusia lima puluh lima tahun itu tetap berusaha setenang mungkin.
Sebelum akad nikah dimulai,pak penghulu
bertanya kepada Syauqi terlebih dahulu.
"Saudara Syauqi Abdad....apakah Anda setuju untuk menerima saudari Shania Izza Tunnisa sebagai istrimu dengan maskawin satu set perhiasan emas sebanyak tiga puluh gram"penghulu bertanya sebanyak tiga kali.
Akad nikah adalah acara inti dari seluruh rangkaian proses pernikahan. Akad nikah dimaknai sebagai perjanjian antara wali dari mempelai wanita dan mempelai pria dengan dihadiri paling sedikit dua orang saksi yang mencukupi syarat menurut syariat agama.Dengan adanya akad nikah, maka hubungan antara dua insan yang sudah bersepakat untuk hidup berumah tangga diresmikan di hadapan manusia dan Tuhan.
Setelah Syauqi menjawab dengan mantap, barulah acara inti dari rangkaian prosesi akad nikah alias pembacaan ijab kabul itu akan segera dilaksanakan.
Bismillahirrahmanirrahiiim.....
"Ananda Syauqi Abdad,aku nikahkan dan aku kawinkan engkau dengan gadis pilihan hatimu,yaitu puteriku Shania Izza Tunnisa binti Amirullah dengan mahar atau mas kawin satu perangkat perhiasan emas sebesar tiga puluh gram dibayar tunai".
"Saya terima nikah dan kawinnya Shania
Izza Tunnisa binti bapak Amirullah dengan mahar tersebut,dibayar tunai...."Syauqi mengucapkan kalimat ijab kabul dengan mantap dan tegas dalam satu tarikan nafas tanpa jeda.
Suara sorak tepukan tangan dan takbir dari seluruh keluarga besar pak Amir dan teman teman Shania terdengar menggema setelah kedua para saksi menyatakan kata "SAH" dan disetujui oleh bapak penghulu.
Salah satu tokoh pemuka agama setempat,
yaitu KH.Masruri membacakan doa kepada kedua mempelai pria dan wanita dengan kidmat dan diamini oleh tamu ndangan dan kedua belah pihak keluarga besan.
"Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir....."Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua kepada jalan kebaikan". Amiiin ya Allah!
Seluruh rangkaian acara prosesi ijab kabul pernikahan telah selesai,diakhiri dengan penandatanganan pada buku akte nikah.
Syauqi dan Shania sudah resmi menjadi pasangan suami istri yang halal.Sepasang pengantin baru tersebut nampak sangat berbahagia,mereka tersenyum sumringah.
Syauqi memakaikan cincin pernikahannya dijemari manis Shania,bergantian dengan Shania yang memakaikan cincin platinum dijari manis Shauqi suaminya,karena pria tidak dianjurkan memakai perhiasan emas dalam ajaran Islam yang dianutnya.
Syauqi mencium kening istrinya dengan lembut dan Shania mencium tangan Syauqi dengan malu malu dan berkeringat dingin.
Momen berbahagia itu diabadikan dengan jepretan kamera dari para sahabat dan juru kamera khusus.Setelah itu keduanya diminta photo bersama kedua orang tua masing masing dan dikikuti oleh segenap keluarga lain dengan tertib dan terarah.
Resepsi pernikahan Shania dan Syauqi itu dilangsungkan dihari yang sama,mereka mempunyai beberapa jam waktu tersisa. Ibu Halimah menyuruh Shania dan Syauqi untuk istirahat sejenak sambil menunggu penata rias mengganti kostum pengantin yang akan dikenakan nanti disaat resepsi dibuka untuk umum tepat jam satu siang setelah waktu sholat Zuhur.
Syauqi menatap mesra gadis pujaan hati yang kini telah resmi menjadi istrinya,saat mereka berada didalam kamar pengantin.
Syauqi memberanikan diri untuk memulai percakapan yang pertama dengan Shania, dan menyentuh dagu Shania mengikuti nalurinya karena ini adalah pengalaman yang pertama bagi dirinya berdekatan dengan seorang gadis cantik dan jelita.
"Bolehkah aku memandang wajahmu,untuk beberapa saat,wahai pujaan hatiku?"ucap Syauqi dengan lembut dan mesra sambil menatap wajah Shania yang merona merah dan menunduk malu,wajah yang selalu ada dalam ingatannya siang dan malam selama seminggu itu.
Shania merasakan dirinya seakan terbang melayang saat mendengar suara lembut Syauqi yang indah terdengar.Jantungnya pun berdebar debar tidak karuan,hatinya seperti tersiram es yang menyejukkan.Ini adalah ucapan pertama dari seorang pemuda tampan nan rupawan yang sangat dinantikan Shania,sebelumnya mereka tak pernah saling berbicara.Shania tidak bisa berkata kata,lidahnya mendadak kelu dan terasa berat untuk menjawab suaminya,
perasaannya bercampur aduk antara malu dan grogi.
Tanpa berkata kata sepatah pun Shania menganggukkan kepalanya dan tak berani mengangkat wajahnya,shania tertunduk malu.Syauqi memegang kedua pipi Shania istrinya dan mengangkat dagunya secara perlahan lahan agar Shania menatap pada dirinya.Keduanya saling menatap mesra,
wajah Syauqi bersinar terang dan riang, tatapan mata tajamnya menembus hingga menusuk kedalam mata Shania.Bola mata Shania terasa panas dan mengeluarkan setetes air mata,airmata kebahagiaan dari seorang gadis belia dan polos yang belum pernah merasakan apa artinya jatuh cinta sebelummya.
Syauqi mengusap airmata Shania dengan lembut dan mengecup keningnya, pemuda itu mendekap tubuh langsing dan mungil istri yang dirindukannya itu.
"Jangan menangis sayang,ini adalah hari bahagia kita berdua!sekarang kita adalah suami istri....suka dan duka akan kita jalani bersama selamanya"ucap Syauqi.
"I...ya....kak! jawab Shania masih tersipu.
"Tersenyumlah istriku sayang.....senyummu adalah kebahagiaaanku"ucap Syauqi lagi.
Keduanya saling tersenyum bahagia dan tidak ada kata kata yang terucap,mereka saling berpelukan dengan mesra meresapi indahnya cinta yang mulai merekah dan tertata indah didalam sanubari mereka.
Shania masih membenamkan wajahnya didada bidang suaminya,menikmati setiap sentuhan dan belaian mesra Syauqi dan menghirup aroma harum tubuh suaminya yang maskulin dan gagah dengan parfum woody kesukaan Syauqi,parfum bernuansa
kekayuan yang maskulin itu seperti wangi cedarwood atau sandalwood yang memberi kesan macho pada Syauqi ketika sedang berduaan dengan Shania seperti pada saat sekarang ini.
○○☆○○
Azzahra071