"Tok.....tok.....tok....."
Tidak berapa lama kemudian pintu kamar pengantin mereka ada yang mengetuknya dari luar,Ibu Halimah dan seorang penata rias datang untuk merias pengantin wanita dan mengganti baju kebaya Shania yang tadi pagi dipakai untuk acara akad nikah.
"Shania.....tolong buka pintunya sayang..."
ucap bu Halimah dengan hati hati.
"Iii..yaa....tolong tunggu sebentar ibu...."
sahut Shania dengan suara yang bergetar.
Shania segera melepaskan pelukannya dari sang suami tercinta,wajahnya pun merona merah sebagai reaksi alami dari perasaan malunya yang merupakan fenomena unik seorang gadis yang polos seperti Shania.
Shania membuka pintu kamarnya,nampak ibu Halimah membawa satu nampan yang berisi makanan untuk kedua pengantin itu.
"Ayo kalian berdua makanlah dahulu....!"
perintah bu Halimah kepada Shania dan Syauqi yang terlihat canggung dengan sang ibu,bu Halimah tersenyum penuh arti.
"Baiklah bu....kami akan makan setelah sholat zuhur nanti"jawab Syauqi.
"Ehhhh.....nanti keburu dingin makanannya kalau tidak segera dimakan....!Ayolah.....
tunggu apalagi? waktu zuhur masih dua puluh tiga menit lagi...apa perlu ibu yang akan menyuapi kalian berdua?"tegas ibu Halimah kepada Syauqi dan Shania.
"Tidak usah ibu.....baiklah,kami akan segera makan berdua"Syauqi tidak bisa berkutik.
"Nah begitu dong?ibu senang kalau kalian menurut,pengantin baru itu harus tetap menjaga stamina agar sehat dan kuat..."
Ibu Halimah berkata sambil berlalu dari hadapan anak dan menantunya.
Syauqi dan Shania saling memandang,ibu Halimah terlalu bersemangat berbicara dan mengatakan apa adanya pada kedua pengantin yang baru resmi menikah itu,
Syauqi dan Shania tertawa bersama sama.
Namun baru beberapa langkah kakinya,ibu Halimah berhenti dan menghampiri penata penata rias yang bernama tante Ratih yang masih berdiri di depan pintu kamar pengantin,lalu mengajaknya meninggalkan Shania dan Syauqi.Mereka akan datang beberapa menit lagi setelah sholat zuhur.
"Biar nanti saja melepas kebayanya dek,
mereka makan dulu!ucap bu Halimah pada tante Ratih.
"Baiklah ibu...."balas tante Ratih.
"Ayo kita juga makan dulu saja!pasti kamu belum makan kan? ajak bu Halimah sambil menggandeng tangan tante Ratih.
Kedua wanita itu berlalu menuju hidangan yang sudah disediakan untuk keluarga,ibu Halimah berperan sangat aktif didalam acara resepsi pernikahan putranya dengan Shania,walaupun dirinya sudah bercerai dengan pak Amir.Perceraian keduanya tak harus menjadikan hubungan kekeluargaan diantara mereka menjadi renggang,malah bu Halimah lebih dekat dengan pak Amir sebagai seorang teman dan saudaranya.
Shania dan Syauqi sedang bersiap siap untuk menuju ke pelaminan,disana sudah banyak tamu yang datang dan menunggu sepasang pengantin keluar dari kamarnya.
Shania memakai gaun pengantin berwarna peach dan memakai kerudung senada yang dihiasi dengan mahkota diatas kepalanya,
Shania sangat cantik dan jelita dengan riasan natural diwajah ayu yang dimiliki dirinya.Sedangkan Syauqi tampak gagah dan rupawan dengan busana setelan jas yang senada dengan gaun yang dipakai oleh istrinya.
Sepasang pengantin baru berjalan saling bergandengan menuju ke pelaminannya, dan disambut dengan suara yang gemuruh dan decakan kagum dari sanak keluarga yang sudah berderet antri menantikan kehadiran pasangan pengantin baru itu dan menaburi mereka dengan bunga bunga harum yang semerbak mewangi.
Dekorasi pelaminan yang cantik elegan sangat sesuai dengan ruangan dan kursi pelaminan yang telah ditata dengan baik. Resepsi pernikahan Shania dan Syauqi bukanlah sebuah resepsi mewah seperti kebanyakan orang,resepsi yang dibuat itu sederhana tetapi berkesan sakral, menjadi sangat meriah dengan kehangatan dari tuan rumah dan juga para kerabatnya dan menjadi kebahagian bagi setiap orang.
Shania dan Syauqi bagaikan seorang ratu dan raja sehari berdua berdampingan,dan didampingi oleh bu Halimah yang berdiri berpasangan dengan Haris didekat Shania, sedangkan pak Amir berdiri berpasangan dengan bi Romlah adik kandung pak Amir.
Sepasang pengantin baru itu tersenyum simpul kepada semua tamu undangan yang telah berkenan hadir dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu dan kerabat.Para tamu itupun bergantian bersalaman dengan pengantin dan sebagian dari mereka meminta photo bersama.
Alunan musik berirama gambus terdengar sangat indah dan merdu menyanyikan sebuah lagu pengantin baru persembahan khusus untuk kedua mempelai yang sedang duduk dipelaminan.Syauqi mengajak istri yang masih polos dan lugu itu berbicara sambil bercanda ria,agar Shania tidak lagi merasa gugup dan mulai terbiasa.
"Ini adalah hari bahagia kita,sayang...!
teruslah tersenyum seperti ini..."bisikan Syauqi terdengar mesra ditelinga Shania.
"Insya Allah kak...."sahut Shania manja.
Tamu tamu undangan dan sanak keluarga masih terus berdatangan,mereka memuji kedua pengantin baru yang sangat serasi dan harmoni.Lelakinya sangat gagah dan tampan,sementara perempuannya cantik jelita dan memancarkan aura kecantikan yang alami.Semua orang menjadi pangling melihat kecantikan Shania,gadis itu tidak pernah berdandan sebelumnya.Akan tetapi dengan menjadi pengantin pada hari ini wajahnya manglingi dan malih rupa,aura positifnya menebar keseluruh penjuru.
Sering kali seoarang juru kamera meminta keduanya untuk berpose dengan bergaya yang berbeda beda pada saat tamu tamu
mulai senggang.Shania dan Syauqi segera melakukannya sesuai dengan arahan sang juru photo,pernikahan mereka diabadikan dalam sebuah album yang akan menjadi kenangan indah hingga akhir hayat nanti.
Yang akan dilihat oleh anak cucu mereka kelak pada saatnya.
Terlihat Syauqi sedang mengambil photo selfie berdua dengan Shania dari atas pelaminannya,Shakila adiknya melihat kemesraan mereka berdua dan menggoda Shania kakaknya dan kakak iparnya.
"Cieee...cieee...cieee..." selfie ni yeeee..?dipeluk dong kak,istrinya....!"teriak Shakila pada Syauqi yang tersenyum sumringah.
"Ahhssiiyaaap adik iparku...."ucap Syauqi
Sementara Shania menjadi salah tingkah mendapat godaan dari adik bungsunya dan tangan kanan Syauqi sudah melingkar di pingganynya dengan erat dan mesra.Pipi Shania pun merona merah dan pandangan Syauqi mengunci tatapan mata indahnya, beberapa detik berlalu keduanya saling menatap mesra satu sama lain dalam diam.
Hati Syauqi menyeruak penuh dengan rasa kebahagiaan,syauqi merasa sangat damai dan nyaman berduaan dengan istrinya itu. Ingin rasanya hari cepat berganti malam, agar dirinya dapat melabuhkan segenap cintanya untuk Shania seorang,gadis yang telah mencuri hatinya dan mendebarkan detak jantungya menjadi lebih cepat.
Tidak ada ungkapan kata dari bibir tipis seorang gadis yang menjadi impian bagi seorang pemuda tampan bernama Syauqi Abdad,gadis manis yang bermata indah dan memiliki kedua lesung pipi diwajahnya itu.Shania hampir tidak mempercayainya jika hari ini dirinya telah memiliki seorang suami.Sepertinya baru kemarin dirinya bertemu dan membuatkan secangkir kopi untuk Syauqi,namun siapa yang akan bisa menyangkal kalau jodoh datang secepat ini dan menjadi sebuah anugerah terindah selama dalam hidupnya.
○○☆○○