Begitu aku sampai ke hotel, aku terkejut tatkala mendapati Pak Min tengah berdiri dan berbincang-bincang dengan Bu Min. Segera aku mendekatinya dan melihatnya dari atas sampai bawah.
"Pak Min sudah sehat?" tatapanku masih dilipiti ketidak percayaan.
"Iya, Saya sudah sehat Nduk. Semua ini berkat Kamu yang membawa ayang bebku kesini jadi aku bisa sembuh deh." ujarnya membuat Bu Min tersipu-sipu. Sementara aku segara tersadar dari rasa takjubku dan memeluk Pak Min dengan sangat erat.
"Pak Min! Maafkan Dina yang tidak becus menjadi Anak sampai bapak di sekap sama iblis bernama sugeng itu bertahun-tahun." Pekikku penuh penyesalan. Pak Min hanya mengelus-elus rambutku. Terlihat jiwanya yang kebapakannya
"Uwes Nduk, gak popo sing penting saiki. Kita bisa ngumpul seperti dulu." Sahutnya. sama sekali tidak marah atau apapun. Pernyataan yang begitu tulus.
"Lagi pula, kamu yang menolong Bapak dan mempertemukan dengan ibu 'kan?" imbuhnya. Bu Min hanya terharu melihat adegan di depannya itu.