"Ah enak sekali." seperti ada sensasi lain ketika batang itu menjejali anakku. Tidak terasa perih sedikit pun malah nikmat ayng kurasakan bertubi-tubi. Gila! Hantu apa sih yang masuk ke dalam tubuh Anton sehingga membuatku kelesotan seperti saat ini.
Gerakannya yang lambat membuatku tidak sabar. Aku pun memaju mundurkan sendiri pantatku supaya batang yang keras itu semakin dalam masuk ke dalam analku. Baru kali ini aku merasakan kenikmatan dari lubang yang lain, tentu lebih enak terasa.
Seakan mengerti kemauanku, mahluk itu pun memegang pinggangku dan menyodokku dengan sentakan yang keras. tapi aku tidak merasa perih di sekujur dindinng pantatku seolah ada pelumas alami yang memudahkannya untuk keluar masuk.
"Ah" lagi lagi aku mengerang tatkala dia makin mempercepat genjotannya. Sepertinya dia akan mencapai klimaks dan benar saja tidak berapa lama kemudian. Cairan kejantanan yang hangat itu muncrat begitu saja ke dalam lubang analku. Membuaku sampai mendelik karena semprotan itu.