Sekarang aku sedang makan sore dengan Putra. Dia berniat untuk pulang siang tadi tapi aku mencegahnya. Aku membutuhkannya untuk menjadi sekuriti di mansion ini. meskipun aku belum meminta izin kepada angga. Aku yakin dia akan mengizinkannya. Apa yang yang tidak buat istri terrcintanya ini.
Kami terlibat perbincangan yang hangat dan tidak pernah putus meski makanan sudah selesai obrolan berlangsung sampai beberapa jam. Putra memang sangat bagus untuk membuat lawan bicaranya menjadi nyaman.
Tiba-tiba aku merasakan ponselku bergetar. Aku meminta izin kepada putra untuk bisa menjauh sejenak karena akan mengangkat telfon. ternyata dari nomor salah satu karyawan yang tidak lain adalah bagian keuangan.