"Apa permintaan yang kamu inginkan?" tukas ku dengan alis sebelah yang naik. Dia terdiam sejenak membuatku geregetan sementara terlihat para orang tuaku yang menderita gara-gara di perbudak oleh Pramono. Sungguh dia adalah manusia yang sangat keji.
"Yang aku inginkan hanyalah kamu yang menjadi asisten pribadiku seumur hidupmu." Tukasnya dengan nada santai. mataku terbelalak mendengar ucapannya. Sungguh aku sama sekali tidak mau kalau sampai aku jadi budaknya.
"Enggak, aku enggak mau." elak ku dengan suara yang lantang. Dia memandangku dengan tatapan yang tajam seakan tengah menyelami pikiranku. Aku hanya menatapnya dengan tatapan yang dalam juga. saling menyelami pikiran masing-masing. Dan aku bisa melihat sesuatu yang sangat serakah dan angkuh di dalamnya.