Anton menghentikan percintaan itu. Dia terdiam karena ucapanku tadi. lalu dia melakukan posisi terduduk. Aku pun mengikutinya dengan duduk di sampingnya. Sungguh aku tidak ingin terjadi apa-apa dengannya. apa mungkin dian tersinggung dengan pertanyaanku tadi sementara aku masih ingin melakukan hal itu.
Dian membisu cukup lama. aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Yang jelas aku melihat rona kesedihan dari wajahnya yang sangat itu. sebenernya, kalau di bandingkan dengan Angga. Anton lebih macho daripada dia. hanya saja nasib Angga yang lebih beruntung. Lelaki sukses yang tidak memiliki hasrat sama sekali untuk melakukan hubungan badan. Tenaganya sangat lemah.
"Bicaralah Anton, aku tidak akan menyakiti perasaanmu." Tuturku dengan nada suara yang lembut. Dia hanya terdiam sambil melihatku dengan tatapan yang lembut. Sungguh menggetarkan jiwa ini. orang berpenampilan menyeramkan namun sangat maskulin itu sangat membuatku terpana dan terhanyut dalam ketampanannya yang memabukkan.