Malam itu aku dan Pramono menghabiskan waktu berdua di ranu kumbolo. Hanya dua orang saja tanpa adanya pendaki lain yang mendirikan tenda. Sungguh rasanya sangat heran sekali, karena aku tidak melihat orang lain disana selain aku. Aku tidak mengerti apa yang terjadi yang jelas rasa keheranan mencuat dalam hatiku. Bisa-bisanya gunung tertinggi yang paling eksotis itu tidak ada orang pun yang mendaki di sana? sepi bagaikan kuburan.
Api unggun sudah menyala di depan tenda, memberikan kehangatan bagi kami yang sedang asik bercengkraman menikmati malam yang sepi itu, aku yang berada di pintu tenda hanya terbaring karena kelelahan. Entah kenapa, mata ini sulit terpejam meskipun rasa lelah telah menguasai diri ini. begitupun Pramono yang diperjalananan tadi tampak kelelahan justru sekarang malah melek dan sedang melihat api unggun yang sedang menyala.