Chapter 1 – That time, I meet him!
"Bergabung dengan Club Baseball SMA"
"Perkuat team dan diri sendiri"
"Memenangkan dan lolos turnamen Wilayah untuk melanjutkan ke Power High/9"
"Menuju Power High/9"
"Bertemu dengan yang lainnya kembali dan melawan mereka"
"Bermain bersama kembali"
Ini adalah janji kami semua saat kami semua memutuskan untuk berpisah dan melanjutkan ke SMA yang berbeda-beda. Tapi kami semua berjanji untuk bertemu kembali namun dalam satu kondisi, Yaitu kali ini kita akan bertemu sebagai lawan dan bukan teman. Alasannya adalah untuk menguji seberapa kuat dan sudah meningkat seberapa besarnya kemampuan kita sendiri masing-masing tidak sebagai satu sama team dan juga untuk menguji kemampuan kami masing-masing dengan anggota team yang baru.
Ini mungkin terdengar sedikit sombong mengenai kemampuan kami tapi hanya ini satu-satunya cara supaya kami dapat membuktikan kemampuan kami masing-masing dengan cara kita sendiri dan dengan team yang lain.
Kami langsung berpisah begitu saja dan tidak ragu-ragu. Mungkin ini terdengar cukup sombong juga tapi ini hanya membuktikan kepercayaan diri kami masing-masing dan juga kami semua percaya kalau kami nanti akan bertemu kembali dan bermain besama kembali sebagai satu team.
Untuk sekarang, Kami akan berfokus untuk menguji kemampuan kami masing-masing sendiri di team yang berbeda.
Namun kami semua tahu satu hal yang sudah sangat pasti..
Yaitu..
Kami sangat kuat saat bersama.
Kemampuan kami berasal dari kerjasama satu sama lain sebagai seorang team.
Jika waktu itu kita tidak bersatu..Kami semua pastinya tidak mungkin akan menjadi seperti sekarang ini.
Walaupun kami selalu mencoba untuk membuktikan siapa yang paling kuat di antara kami, Kami sebenarnya sudah tahu kalau kami semua ini kuat...-
Jika bersama.
................
Pagi hari di hari pertama masuk sekolah.
Hari ini adalah hari pertama dimana akhirnya aku menjadi siswi SMA. Sebenarnya aku baru saja datang ke kota ini sekitar 1 bulan yang lalu berkat Ayah ku yang di pindah tugaskan ke kota ini.
Ada banyak SMA yang memiliki club Baseball yang cukup kuat dan menjanjikan, Tapi aku memilih SMA ini karena sejarah mereka sebagai team Baseball yang sangat kuat. Club Baseball di SMA ini sudah pernah memenangkan Power High/9 ajang Baseball tertinggi untuk tingkatan SMA.
Namun...
Aku cukup sial.
Aku ternyata tertipu hanya dari nama dan reputasi lamanya.
Club Baseball di sekolah ini ternyata sudah lama di bubarkan karena kegagalan para pemain baru untuk melanjutkan ke suksesan Club Baseball SMA ini.
Tidak tahu pasti kapan club Baseball SMA ini di bubarkan namun semua orang menyayangkan keputusan untuk membubarkan Club Baseball SMA ini di karenakan sekarang adalah eranya Baseball.
Aku merasa sangat kecewa dan juga cukup kesal. Rasanya aku ingin menangis dan merengek seharian di rumah. Aku tidak percaya kalau hal ini harus terjadi kepadaku. Padahal ada Club Baseball SMA yang lebih bagus lainnya dari ini tapi aku justru termakan oleh nama dan pencapaian lama dari Club Baseball SMA ini.
Rasanya aku sangat ingin pindah sekolah namun hal itu hanya akan mempersulit keuangan kedua orang tua ku. Biaya sekolah di Sekolah ini sudah terbilang cukup mahal dan bahkan ujian masuknya juga sudah cukup sulit. Aku tidak mungkin meminta untuk pindah sekolah kepada kedua orang tua ku begitu saja jika seperti ini masalahnya.
Lalu...
Apa yang harus ku lakukan?
Tidak ada hal lain yang bisa ku banggakan dan ku lakukan selain bermain Baseball. Bahkan kedua orang tua ku juga tahu kalau aku memang sangat hebat dalam bermain Baseball.
Apa aku harus mencoba hal lain?
Tidak!
Aku sudah berjanji kepada teman-teman lama ku untuk dapat bertemu dengan mereka kembali di Power High/9. Kami berjanji untuk saling berhadapan dan setelah itu dapat bermain bersama kembali seperti dulu lagi. Aku tidak ingin mengecewakan mereka dan melanggar janji yang sudah kami buat bersama.
Jadi...
Apa aku harus menghidupkan kembali Club Baseball di sekolah ini?
Aku mau saja sih..
Tapi..
Aku tidak punya kemampuan atau lebih tepatnya keberanian untuk memulai itu semua.
Aku membutuhkan bantuan dan support dari seseorang setidaknya orang itu juga ingin bermain Baseball agar kami dapat menghidupkan kembali Club Baseball di sekolah bersama.
Tapi sebenarnya...
Lebih tepatnya aku hanya berlindung dan mengharapkan orang itu lah yang mengambil garis depan untuk menghidupkan kembali club Baseball di sekolah. Aku kurang percaya diri untuk melakukan hal yang berani seperti itu.
Aku orangnya juga terbilang sedikit pemalu namun anehnya aku sangat senang dalam bersosialisasi. Aku sangat senang jika mendapatkan teman baru terutama lagi jika mereka suka dan bisa bermain Baseball.
Tapi...
Apa di sekolah ini ada selain diriku yang suka Baseball atau bisa bermain Baseball?
Aku rasa tidak..
Tapi aku berharap ada.
Tapi aku juga tidak mungkin mencari satu-persatu dan menanyakan satu-persatu kepada orang-orang mengenai ketertarikan mereka dalam Baseball, Bukan.
Lalu aku harus bagaimana?
Aku sangat ingin bermain Baseball di SMA dan menepati janji ku kepada teman-teman lama ku. Aku sudah menunggu masa-masa ini namun kenapa aku harus sial seperti ini. Seandainya saat pemilihan sekolah pada waktu itu aku bisa lebih tenang mungkin hal ini tidak akan terjadi kepada ku. Aku merasa bodoh dan kesal pada diriku sendiri jadinya.
Tapi mengeluh tidak akan menghasilkan apapun. Sekarang aku harus mencari cara untuk menghidupkan kembali club Baseball di sekolah.
Cara pertama adalah menanyakan kepada teman-teman baru ku di sekolah. Aku mungkin nanti akan bertanya mengenai "Apa ada murid di sekolah ini yang senang dengan Baseball atau tidak". Yaa, Yang senang mungkin banyak tapi yang ingin bermain mungkin sedikit atau situasi terburuknya adalah tidak ada yang ingin mencoba bermain sama sekali.
Mungkin aku akan mulai secara perlahan saja.
Akan ku cari dan temukan cara menghidupkan kembali Club Baseball di sekolah ini secara perlahan dan tenang. Aku tidak ingin membuat kesalahan lagi seperti di saat aku memilih sekolah.
Sepertinya aku belum memperkenalkan diriku, Ya.
Kalau begitu perkenalkan..-
Namaku Seirin Shimamura, 16 tahun. Aku murid baru di sekolah ini dimana aku juga baru saja duduk di bangku SMA. Di sekolah ini aku berada di kelas 1-B dimana di sekolah ini kelas di bagi sesuai kepintaran para murid. Semakin tinggi kelas mu itu berarti kau sangat pintar.
Aku adalah seorang perempuan. Tinggi ku sekitar 160cm. Aku memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang pas untuk perempuan seumuran ku. Aku memiliki rambut yang panjang seleher berwaran pirang. Aku memiliki mata berwarna biru yang indah dan cerah. Aku juga memiliki kulit yang putih dan halus. Orang-orang sering bilang kalau aku memiliki wajah yang manis.
Karena sekarang aku sedang bersekolah, Aku memakai seragam sekolah ku. Kemeja putih lengan pendek, Pita berwarna merah, Rompi berwarna abu-abu, dan rok mini berwarna merah. Aku juga memakai kaos kaki pendek berwarna hitam dan biasanya aku memakai sepatu berwarna coklat.
Untuk laki-laki seragamnya seperti berikut, Kemeja berwarna putih baik lengan panjang maupun pendek, Rompi berwarna abu-abu, Dasi berwarna merah, Celana panjang berwarna abu-abu.
Di luar sekolah, Aku memakai baju berwarna putih, Terkadang memakai kaos ataupun kemeja baik lengan panjang maupun lengan pendek, Aku memakai celana pendek berwarna biru.
Sekolah ini bernama Ryuuseishindai Gakkou, Salah satu SMA ternama di kota.
Antara senang atau kecewa aku memilih sekolah ini. Senang karena ini adalah sekolah yang paling ternama di kota namun kecewa karena sudah tidak ada Club Baseball di sekolah ini.
Yaa, Ini memang salah ku sendiri karena memilih sekolah ini langsung begitu saja tanpa mencari tahu terlebih dahulu lebih lanjut mengenai Club Baseball di sekolah ini.
Sekarang aku sedang berada di dalam kelas duduk di kursi dan meja milik ku sambil berbicara bersama kedua teman baru ku di sekolah.
Pertama kami hanya membicarakan hal-hal yang biasa saja..
Namun setelah itu aku memberanikan diriku untuk bertanya kepada mereka mengenai Baseball.
"O-Omong-omong..Apa kalian tahu atau apa ada seseorang di sini yang ingin mencoba bermain Baseball?" Tanya ku kepada kedua teman baru ku dengan sedikit malu.
"Hmm? Mengenai itu ya..."
"Maaf. Kami kurang tahu"
"B-Begitu ya..."
Yaa, Sudah ku duga sih.
"Sekolah ini sih dulu katanya memiliki Club Baseball yang sangat kuat"
"Tapi entah kenapa sekarang justru malah bubar"
"Menurut ku sayang sekali sih"
"Ya ya. Aku suka Baseball walaupun tidak dapat memainkannya tapi aku sangat ingin melihat Club Baseball sekolah ini bertanding. Tapi..."
"Itu tidak mungkin, Ya. Lagi pula memang sudah bubar sejak lama kok"
"Un un"
"B-Begitu ya..."
Kelihatannya kedua teman ku ini menyukai Baseball namun hanya sebagai penonton atau seorang Fans saja dan tidak ingin mencoba bermain Baseball. Yaa, Tidak apa sih setidaknya aku senang karena mendapatkan teman baru yang juga suka Baseball.
"Kau sendiri bagaimana, Seirin-chan?"
"Eh? Aku?"
"Bukannya kamu bilang kalau kamu itu pemain Baseball yang lumayan hebat. Apa kamu tidak ingin mencoba membangkitkan kembali club Baseball di sekolah?"
"S-Soal itu..Aku...I-Ingin sih..T-Tapi aku..."
Aku berbicara sedikit malu sambil mengusap-ngusap tangan kanan ku dengan tangan kiri ku.
"Hmm, Kau malu, Ya?~"
"T-T-Tidak..B-Bukan begitu maksud ku...S-Sedikit sih.."
"Yaa, Malu itu wajar sih. Terutama lagi jika ingin mendirikan kembali club Baseball di sekolah ini yang sudah lama tidak aktif"
"Un, Benar"
"Yaa, Apapun itu jika kau ingin mendirikan kembali club Baseball di sekolah ini kami akan mendukung mu kok"
"Ya. Kami akan mendukung mu kok"
"T-Terima kasih..."
Bilangnya sih mudah tapi melakukannya cukup sulit.
Aku senang mengetahui kedua teman baru ku mendukung ku tapi. Yang ku butuhkan sekarang adalah anggota yang pasti atau seseorang yang pasti yang ingin bermain dan bergabung dengan club Baseball. Bahkan seorang Manajer pun tidak apa.
Setelah beberapa mata pelajaran, Akhirnya sudah masuk ke waktu istirahat. Aku tidak ikut sarapan bersama kedua teman baru ku melainkan aku memutuskan untuk ingin melihat-lihat kondisi dan lingkungan sekitar sekolah.
Aku berkeliling mengitari seluruh tempat di sekolah melihat-lihat kondisi sekolah dan fasilitas-fasilitas apa saja yang ada di sekolah begitu juga memeriksa ada Club apa saja di sekolah ini.
Seperti yang sudah di duga dari sekolah ternama, Mereka memiliki segalanya..Kecuali Baseball anehnya.
Setelah selesai mengelilingi dan menjelajahi bagian dalam gedung sekolah, Aku mulai menjelajahi bagian luar gedung sekolah. Sekolah ini terbilang sangat luas dan mereka bahkan memiliki semua lapangan olahraga mulai dari Sepak bola, Tennis, Badminton, Basket, Volly, Kendo, Seni Bela diri lainnya, Kolam renang, dan olahraga lainnya.
Aku kemudian menuju lapangan Baseball yang sudah lama tidak di gunakan. Maksud ku sudah lama tidak di gunakan untuk bermain Baseball namun kelihatannya lapangan ini sering di gunakan untuk kebutuhan yang lain. Lapangan Baseball ini terlihat sangat rapih dan terawat. Padahal sudah sangat lama tidak di gunakan untuk bermain Baseball tapi lapangan ini sangat terawat.
Di saat aku melihat ke bagian dalam lapangan, Aku dapat melihat ada seorang laki-laki yang sedang berdiri di gundukan Pitcher tidak melakukan apa-apa sambil memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celananya.
"Siapa dia?" Tanya dan pikir ku sendiri.
Sangat jelas kalau dia itu adalah murid di sekolah ini dapat di lihat dari seragamnya. Murid baru.
Dia berdiri di tengah gundukan Pitcher itu sambil melihat keseliling lapangan dengan tenang. Lalu, Lama-kelamaan dia mulai membalikkan kepala dan badannya menuju ke arah ku seolah-olah dia tahu dan sadar kalau ada aku di sekitar yang mengawasi lapangan ini.
Dia melihat ke arah ku dengan tenang dan dengan senyumannya yang tenang.
Aku merasa sedikit terkejut dan seketika aku langsung pergi dimana wajah ku menjadi sedikit merah. Sebenarnya aku tidak merasa terpengaruh dengannya, Aku hanya mudah malu saja. Anehnya saat bermain Baseball aku tidak pernah memperlihatkan ekspresi ku kepada lawan ku itu di karenakan aku memiliki Quirks "Poker Face" tapi di luar Baseball aku dapat dengan sangat mudah malu dan menunjukkan ekspresi ku kepada orang-orang.
Aku penasaran..
Apa yang di lakukan orang itu di situ?
Apa dia juga tertarik dengan Baseball?
Atau hanya melihat-lihat saja?
Dia terlihat sangat santai seolah-olah sedang mengobservasi sesuatu. Entah kenapa aku jadi ingin bertemu dengan orang itu sekali lagi dan memastikan sesuatu. Aku harap dia kembali ke lapangan Baseball lagi supaya aku dapat memastikan sesuatu.
Setelah aku selesai melihat-lihat keseliling sekolah, Aku kembali masuk kedalam kelas ku untuk beristirahat.
Aku duduk di kursi ku dan menaruh wajah ku di atas meja.
"Capeknya. Padahal hanya jalan-jalan sebentar tapi kenapa bisa selelah ini, Ya"
Dari luar kelas, Datang kedua teman baru ku mengampiri ku dan mulai mengajak ku berbicara.
"Sei-chan~ Bagaimana jalan-jalannya?~"
"O-Ohh..Entah kenapa aku sedikit kelelahan"
"Hmm? Apa apa? Apa terjadi sesuatu yang menarik?~"
"Tidak. Tidak terjadi apa-apa"
"Hmm? Aneh. Biasanya kalau seperti ini ada sesuatu yang menarik terjadi. Atau setidaknya seketika ada yang kau pikirkan yang dapat membuat mu kelelahan hanya karena memikirkannya"
"Sepertinya begitu"
"Kelihatannya memang sudah terjadi sesuatu"
"Sudah ku bilang tidak terjadi apa-apa..Hanya saja..."
"Hanya saja?"
"U-Ummm..B-Bagaimana bilangnya, Ya?"
"Seadanya saja"
"B-Begini..Aku melihat ada seorang laki-laki misterius di lapangan Baseball tadi. Kelihatannya dia murid baru sama seperti kita"
"Eeehh~ Apa ini?~ Sei-chan kau jatuh cinta pada pandangan pertama?~"
"Tidak! Bukan itu maksud ku!"
"Eehhh..Tapi ini kan masalahnya menyangkut laki-laki terutama misterius seperti itu dan dapat membuat mu terus memikirkannya kalau bukan soal jatuh cinta lalu apa dong?~"
"Tidak semuanya selalu seperti itu tahu, Kau ini"
"Ehe~ Maaf"
"S-Sebenarnya...Aku hanya berpikir apa dia juga ingin bermain Baseball atau tidak. Itu saja"
"Kenapa kau tidak coba tanya saja?"
"I-Itu...A-Aku malu..."
"Yaaaa...."
"Sudah di duga dari Sei-chan. Kau memang pemalu, Ya. Padahal kau orangnya tidak terlihat begitu pemalu dan suka untuk bersosialisasi"
"Tidak apa, Bukan~ Sei-chan jadi terlihat sangat imut dan manis kalau sedang malu"
"Benar juga sih"
"K-Kalian ini..."
"Jadi jadi~ Seperti apa orangnya?~ Apa dia sebegitu tampannya?~"
"Sudah ku bilang bukan itu masalahnya!"
"Yaa, Kalau kau ingin mengetahui seperti apa dia orangnya, Kau boleh coba memberanikan dirimu untuk mendekatinya, Bukan"
"Mungkin akan ku coba"
"Ummmmm~ Sudah seperti ingin menyatakan cinta saja dan ingin berusaha lebih dekat, Begitu~"
"Sudah ku bilang bukan itu masalahnya!"
Aku memang ingin mengetahui orang itu tapi aku juga merasa sedikit khawatir kalau dia ternyata tidak ada hubungannya dengan Baseball dan keberadaannya di lapangan Baseball tadi Cuma karena kebetulan saja atau sama seperti ku yang ingin melihat-lihat keseliling sekolah saja.
Setelah beberapa jam penuh dengan pelajaran, Akhirnya bell terakhir sekolah untuk hari ini pun berbunyi. Ini menandakan sekolah pada hari ini telah usai dan para murid sudah di perbolehkan untuk pulang atau melanjutkan ekstrakurikuler.
Karena aku tidak ada kegiatan lain di sekolah, Karena tidak ada club Baseball, Aku langsung memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Atau mungkin aku akan ke Batting center terlebih dahulu.
Di jalan saat aku keluar dari gedung sekolah, Aku memilih rute untuk melewati lapangan Baseball sekolah.
Di saat aku sedang menuju lapangan Baseball tersebut, Aku sangat terkejut karena mendapatkan dan melihat kalau laki-laki misterius itu dapat terlihat kembali di lapangan Baseball sekolah. Ini menghilangkan keraguan dan kekhawatiran ku mengenai laki-laki misterius itu dan kelihatannya dia memang memiliki perasaan terhadap Baseball.
Aku tidak masuk kedalam lapangan dan hanya melihat laki-laki misterius itu dari luar lapangan di balik pagar besi yang mengelilingi lapangan Baseball ini.
Laki-laki misterius itu melepas rompi seragam sekolah dan juga melepas dasinya lalu menaruhnya di atas tasnya yang dia taruh di atas tanah. Setelah itu, Laki-laki misterius itu menarik satu kotak penuh bola baseball.
Aku kembali terkejut dimana jantungku mulai berdetak.
Aku merasa sepertinya aku memiliki harapan dengan laki-laki misterius itu. Sepertinya dia adalah seseorang yang ku butuhkan untuk membantu ku mendirikan kembali club Baseball di sekolah.
Laki-laki misterius itu berdiri di tempat Bullpen kecil yang sudah di sediakan di pinggir lapangan. Di hadapannya jauh beberapa meter kedepan sudah terdapat jaring kecil yang bertujuan untuk menangkap bola yang akan di lemparkan kearahnya oleh laki-laki itu.
Apa mungkin dia seorang Pitcher?
Hanya itu jawaban yang pas dan tepat untuk situasi sekarang ini.
Aku melihat dan menyaksikan dengan seksama apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Dia memegang bola di tangan kirinya. Apa dia kidal?
Dia terlihat sedang bersiap-siap dimana dia berdiri dengan tegak mengarah miring dimana tubuh bagian kanannya berada di depan dan bagian kiri di belakang. Dengan ini memang sudah sangat jelas kalau dia itu kidal dan akan melempar dengan tangan kiri.
Lalu..
Yang sangat ku fokuskan adalah..
Tatapannya yang sangat tajam.
Sebelumnya dia memiliki senyuman yang santai dan tenang, Namun sekarang dia memiliki tatapan yang sangat tajam seolah-olah tatapannya dapat menusuk dan membunuh mu dengan sangat mudah. Dia bahkan memancarkan aura yang sangat berat dan menekan juga sangat mengintimidasi.
Dia jadi terlihat sangat serius..Sangat mengerikan.
Aku jadi bergemetar dan sedikit ketakutan melihatnya. Aku hanya dapat memegang kedua pundak dan lengan ku dengan kedua tangan ku dengan cara menyilang merasa sedikit ketakutan dan bergemetar berkatnya.
Lalu, Setelah terdiam selama beberapa detik, Laki-laki itu memulai Wind-upnya untuk memulai melempar bola.
Aku langsung fokus melihat kearahnya dan melihat bagaimana bola itu akan di lemparnya. Setelah melihat Wind-up dan posisi melemparnya, Kelihatannya dia memiliki motion lemparan Low Three-Quarters (Hampir Sidearms). Crossfire kah? Keren juga.
Lalu, Dia akan mulai melempar bola itu. Kelihatannya dia akan melempar dengan sekuat tenaga. Dapat terlihat dari bentuk tubuhnya dan kuda-kudanya yang dimana terlihat sedang mengumpulkan banyak tenaga agar dapat melemparkan bola dengan sekuat tenaga dan dapat menghasilkan lemparan yang sangat kuat dan cepat.
Apa dia seorang Power Pitcher? Berapa kecepatan lemparannya? Aku jadi penasaran dengan hasil lemparannya.
Dan pada akhirnya..
Dia pun melempar bola itu dengan sekuat tenaga..
WUUUUSSSSHHHHH!!!
.....................
Apa...Apa-apaan...Itu???
Tidak menunggu waktu lama, Dia langsung mengambil bola kedua dari dalam ranjang dan tidak membutuhkan waktu yang lama seperti sebelumnya, Dia langsung melemparkan bola kedua.
WUUUUSSSSHHHHH!!!
Lagi setelah itu langsung bola ketiga..
WUUUUSSSSHHHHH!!!
Dan seterusnya..
Aku...Tidak dapat bereaksi apa-apa..
Aku hanya dapat terdiam saja dan tidak mengatakan apa-apa.
Kedua mata ku terbuka lebar dan bersinar-sinar. Aku membuka mulutku lebar seolah-olah aku mengatakan "WOW!~" merasa kagum. Kedua tangan ku menyentuh dadaku menahan jantungku agar tidak berdetak begitu kencang. Tubuh ku bergemetar begitu juga kaki ku. Aku rasa aku ingin jatuh ke atas tanah.
Aku menjadi seperti ini berkat lemparan yang dia lemparkan.
Lemparannya itu...
Sangat luar biasa~
Itu hanya 4-Seam Fastball namun dia melemparnya dengan sangat akurat ke tengah zona strike dan juga..Sangat cepat.
Bola itu di lempar dengan sekuat tenaga dan melesat dengan sangat cepat. Aku bahkan sedikit kesulitan untuk melihat bolanya dengan sangat jelas dari sini. Jika dari sini saja bolanya sudah sedikit sulit untuk di lihat, Lalu bagaimana saat aku berada di At-Bat dan berhadapan dengannya. Apa aku dapat melihat bola lemparannya dan berhasil memukulnya?
WUUUUSSSSHHHHH!!!
WUUUUSSSSHHHHH!!!
WUUUUSSSSHHHHH!!!
Suara lemparannya seolah-olah dapat terdengar berkat saking keras dan kuatnya dia melempar bola itu.
Bola-bola itu di lempar dengan sekuat tenaga dan meluncur dengan sangat cepat.
Berapa kecepatan lemparannya?
Apa itu sudah melebihi 150km/h (93-94mph)? Atau bahkan lebih?
Pelempar paling cepat di tingkat SMA sejauh ini sudah berhasil menempuh kecepatan sekitar 158km/h(98.2mph) tapi...Kelihatannya laki-laki ini memiliki lebih dari itu. Apa benar begitu? Apa ini masih berada di 150-155km/h atau sudah lebih.
Tidak.
Sepertinya memang benar masih di sekitar 150-155km/h. Tidak mungkin dia dapat melebihi batasan itu. Aku juga dapat menilai lemparannya tersebut pastinya masih di sekitar itu..Aku rasa.
Alasan aku menilainya seperti ini mungkin karena aku hanya mengambil kondisi yang sudah jelas saja. Aku mungkin akan lebih tahu jika aku melihatnya secara jelas di dekat sana atau dengan cara berhadapan dengannya langsung. Lebih akurat lagi tentunya kalau ada pengukur kecepatan di sini.
Lalu..Tiba-tiba dia berhenti begitu saja.
Aku merasa sangat bingung kenapa dia berhenti. Keranjang itu masih penuh dengan bola lalu kenapa dia berhenti bergitu saja?
Apa dia kelelahan?
Lalu, Dari jauh aku dapat melihat dia mulai tersenyum dengan tajam dan santainya. Kemudian, Dia mengambil satu bola lagi dan mulai ke kuda-kudanya.
Aku sangat yakin kalau dia pasti akan mulai kembali melempar jadi aku kembali memfokuskan pengelihatan dan pengamatan ku ke arahnya.
Lalu..Dalam hitungan beberapa detik..-
WUUUUSSSSHHHHH!!!
..................
Lemparannya itu...
Lebih cepat dari sebelumnya..
Aku lebih tidak percaya lagi dengan apa yang kulihat dan aku juga kembali dibuatnya tidak dapat bereaksi sama sekali.
Aku hanya terdiam tidak melakukan apa-apa melihat lurus ke arahnya.
Kemudian setelah dia melemparkan bola yang tadi itu..
Dia berhenti melempar dan berdiri dengan tegak tidak melakukan apa-apa.
Apa itu posisi dan selebrasinya setelah berhasil melakukan Strike Out?
Itu terlihat sangat keren menurut ku.
Lalu, Setelah terdiam selama beberapa detik, Kepala laki-laki misterius itu mulai bergerak. Kepalanya perlahan menengok ke arah ku. Aku langsung terkejut begitu saja melihat kalau dia mulai menengok ke arah ku.
Apa dia menyadari selama ini aku berada di sini menontonnya?
Di saat dia perlahan mulai membelokkan kepalanya dan berusaha menengok ke arah ku, Aku dapat melihat senyumannya yang sangat tajam. Senyumannya yang tajam itu sepertinya berusaha dia tunjukkan kepadaku.
Dan ternyata benar saja..
Dia...Melihat ke arah ku.
Dia menengok ke arah ku dan melihat ke arah ku dengan sangat tajam di tambah dengan senyumannya yang tenang namun terkesan tajam itu.
Ternyata benar..Dia dari awal memang sudah menyadari keberadaan ku.
Aku tidak dapat tahan dengan tatapan dan senyumannya itu. Itu justru membuatku merinding ketakutan. Dalam sekejap, Aku langsung berlari meninggalkan lapangan Baseball sekolah dan langsung menuju ke arah jalan pulang ke rumah.
Sambil berlari, Aku justru tersenyum dengan sangat gembira penuh harapan dan aku juga memikirkan beberapa hal.
Aku memikirkan yang paling utama adalah, Siapa dia itu sebenarnya?
Seberapa kuat lemparannya?
Seberapa cepat lemparannya?
Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berada di sekitar lapangan padahal aku melihatnya dari jauh?
Dia...Dia...Dia ini...-
Sambil berlari aku kemudian tersenyum lebih lebar lagi dan mengangkat kepala ku ke depan. Mata ku bersinar-sinar, Wajah ku memerah, Senyuman ku lebar..
Aku mendapatkan harapan.
Dia dapat membantu ku..
Dia lah orang yang ku butuhkan..
Dia pastinya juga mau menghidupkan kembali club Baseball di sekolah..
Aku yakin pasti.
Aku sangat yakin kalau dia pasti sangat ingin bermain Baseball.
Aku sangat yakin kalau dia ingin bermain Baseball di tingkat SMA.
Dan juga..
Aku yakin..
Aku sangat yakin..
Mau siapa pun dia itu sebenarnya..
Aku sangat yakin..
Kalau dia itu pastinya..
Sangat Kuat!
..................
Keesokkan harinya, Aku tentu saja datang ke sekolah pagi-pagi.
Aku duduk di kursi ku sambil mengobrol bersama kedua teman ku dimana mereka mulai menanyakan soal laki-laki misterius kemarin kepadaku.
"Apa kau bertemu lagi dengannya?"
"Ya. Kemarin saat pulang sekolah aku melihatnya lagi di lapangan Baseball. Dan lebih tepatnya aku hanya melihatnya dari jauh dan tidak bertemu langsung dengannya"
"Uwa~ Apa Sei-chan sekarang menjadi stalker?~"
"Sudah ku bilang bukan hal seperti itu masalahnya!"
"Lalu apa yang laki-laki itu lakukan?"
"Dia melempar beberapa bola. Dan lemparannya sangat luar biasa"
"Itu artinya kau berhasil menemukan satu orang yang dapat bermain Baseball, Bukan"
"Dia pasti dapat membantu mu menghidupkan kembali club Baseball"
"Un~ Aku harap begitu..Tapi..Apa dia mau?"
"Dia pasti mau~ Lagi pula kau bilang lemparannya sangat luar biasa, Bukan. Dia pasti juga ingin bermain Baseball di sekolah ini dan ingin menghidupkan kembali club Baseball di sekolah"
"Lebih baik kau beranikan dirimu untuk mendekatinya"
"Benar benar~ Nanti kalian bisa saling dekat jadinya~"
"Firasat ku mengatakan kalau kau ingin membawa-bawa kembali masalah soal cinta-cintaan itu lagi, Bukan!"
"TeeHee~ Maaf maaf~"
Mereka benar. Aku harus mulai memberanikan diriku untuk menemui laki-laki misterius itu. Hanya itu satu-satunya cara supaya aku dapat menghidupkan kembali club Baseball di sekolah. Keahlian laki-laki itu juga sudah tidak perlu di pertanyakan lagi. Dia sangat hebat.
"Aku harap dia nanti ada di lapangan Baseball lagi"
"Apa kau benar-benar tidak tahu apa-apa soal dia? Seperti kelasnya misalnya"
"Tidak. Kan sudah ku bilang aku hanya melihatnya dari jauh"
"Iya sih"
"Kalau begitu, Apa mau kami bantu mencari tahu soal laki-laki itu?"
"Benar benar~ Sangat lumayan kalau misalnya dia tampan, Bukan~"
"Yang kau pikirkan hanya itu..."
Aku terdiam sesaat memikirkan jawaban apa aku harus menerima bantuan teman-teman ku atau tidak. Setelah memikirkan jawaban yang tepat, Aku mengatakan-
"Tidak. Tidak perlu. Akan ku coba lakukan sendiri. Lagi pula ini memang sudah menjadi urusan ku dari awal jika ingin menghidupkan kembali club Baseball"
"Begitu ya. Baiklah kalau begitu. Aku harap kau berhasil, Sei-chan"
"Yaaaaahhh..Padahal aku ingin bertemu si tampan itu"
"Kau hanya memikirkan untuk dirimu sendiri, Ya!"
Waktu istirahat atau pulang sekolah nanti, Aku harap aku dapat bertemu dengannya lagi di lapangan Baseball. Hanya di lapangan Baseball sekolah ini sajalah aku dapat bertemu dengannya karena di lapangan itu aku pertama kali melihatnya.
Lalu, Pada saat waktu istirahat tiba aku langsung menuju lapangan Baseball berharap untuk dapat melihat laki-laki itu lagi.
Tapi...
Di saat aku sampai di lapangan Baseball, Dia sama sekali tidak ada di situ.
"Tidak ada"
Dia sama sekali tidak ada di lapangan.
Apa dia belum datang?
Apa dia memiliki urusan lain?
Aku jadi sedikit merasa kecewa juga sedih dan sedikit merasakan kalau harapan ku sedikit mulai hilang.
Atau mungkin aku sedikit berlebihan disini.
Dia pasti datang mungkin tidak sekarang tapi nanti. Akan ku pastikan lagi nanti saat pulang sekolah.
Tapi sebelum itu...
Aku masuk kedalam lapangan Baseball dan berdiri di pinggir lapangan dekat dengan dugout. Lapangan ini sangat bagus dan terawat. Aku penasaran siapa yang merawatnya selama ini padahal lapangan ini sudah sangat jarang di gunakan.
Di dalam lapangan itu, Aku tidak melakukan apa-apa namun aku berusaha untuk dapat merasakan perasaannya..Perasaan bermain Baseball, Berlatih dan bersenang-senang bersama melakukan apa saja di lapangan Baseball ini. Aku sangat ingin club Baseball di sekolah ini di dirikan kembali.
Aku sangat ingin.
Setelah jam istirahat selesai dan aku tidak melihat laki-laki itu datang. Aku kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran setelah waktu jam istirahat selesai.
Di tengah pelajaran sedang di sampaikan, Aku terus-menerus memikirkan soal laki-laki itu. Lebih tepatnya aku berharap agar dapat bertemu dengan laki-laki itu kembali. Aku sangat ingin bertemu dengannya dan memintanya untuk membantu ku menghidupkan kembali club Baseball.
Di saat jam pelajaran yang ini selesai, Jam pelajaran selanjutnya ternyata kosong dan kita semua di minta untuk belajar mandiri. Aku duduk bersama kedua teman baru ku dimana mereka menanyakan kepada ku soal laki-laki itu lagi.
"Apa kau berhasil menemuinya tadi?"
"Tidak. Dia tidak ada di lapangan tadi"
"Aa..Sayang sekali"
"Aku harap dia tidak pindah ke sekolah lain yang memiliki club Baseball yang lebih baik"
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Habisnya...Dia sangat hebat walaupun aku baru melihat lemparannya beberapa kali jadi pastinya dia tidak mau menyia-nyiakan kemampuannya itu dengan masuk ke sekolah yang tidak ada club Baseball sama sekali"
"Lalu bagaimana dengan mu?"
"Eh?"
"Sei-chan Kau juga sama hebatnya, Bukan. Apa kau sendiri juga tidak merasa menyia-nyiakan bakat mu di sekolah ini. Tapi kau ingin berusaha untuk menghidupkan kembali club Baseball, Bukan"
"Siapa tahu laki-laki misterius itu juga ingin menghidupkan kembali club Baseball sama seperti mu"
"Aku harap juga begitu"
"Coba nanti pulang sekolah kau coba ke lapangan Baseball lagi. Siapa tahu dia ada di sana"
"Ya. Nanti akan ku coba. Aku harap aku dapat bertemu dengannya"
Lalu, Saat bell terakhir sekolah untuk hari ini berbunyi-
Aku langsung bergegas ke lapangan Baseball dan berharap dapat bertemu dengannya lagi.
Tapi...
Di saat aku sampai di sana..
"Dia tidak ada"
Aku jadi mulai merasa sedih dan sedikit kehilangan harapan untuk membangkitkan kembali club Baseball di sekolah ini.
"Mungkin aku akan pindah sekolah saja deh. Teman-teman ku ada benarnya juga. Mungkin aku juga menyia-nyiakan bakat ku di sini"
Seketika aku langsung jatuh kedalam pikiran-pikiran negative yang mulai menghantui ku. Aku tidak seharusnya berpikir negative seperti ini. Ini tidak akan membantu ku sama sekali.
Aku melihat kebawah sambil menyatukan kedua tangan ku. Aku merasa sedikit sedih dan berpikir kalau ini lah akhirnya-
"Apa sebegitunya kau ingin bertemu dengan ku?~"
"Ehh!?"
Tiba-tiba aku dapat mendengar suara remaja laki-laki dari arah belakangku.
Saat aku berusaha untuk menengok kebelakang berusaha untuk melihat siapa orang itu, Laki-laki itu justru melewati ku dengan perlahan dan dengan tenang sambil tersenyum dan sambil memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celananya.
"E-Eh!?"
Aku merasa sangat terkejut dan mulai sedikit bingung.
"Kemarin saat istirahat, Kau hanya datang lalu pergi saat aku melihat mu walau cuma sesaat. Kau pasti merasa sangat terkejut karena aku dapat menyadari keberadaan mu dari jauh di gundukan Pitcher, Bukan"
Laki-laki itu mulai berbicara sambil menuju ke pintu masuk lapangan Baseball.
"Lalu saat pulang sekolah, Kau kembali ke lapangan Baseball- Tidak. Lebih tepatnya kau sengaja mengambil rute lewat lapangan Baseball saat pulang sekolah sedikit berjudi dengan dirimu sendiri, Bukan begitu. Berharap supaya kau dapat bertemu atau melihat ku lagi di sini"
Apa yang dia bicarakan!?
Apa dia baru saja membaca pikiran ku!?
Apa dia baru saja mendeduksikan sesuatu melalui kejadian kemarin!?
Dia sebelumnya juga mengakatakan kalau "Aku sangat ingin bertemu dengannya". Bagaimana dia bisa tahu!?
Laki-laki itu mulai membuka pintu lapangan Baseball dan kembali berbicara.
"Lalu..Saat kau merasa judi mu berhasil dan dapat melihat ku di lapangan, Kau yang notabenya sedikit pemalu dan hanya suka melihat-lihat dan mengawasi dari jauh saja lebih memilih untuk melihat ku dari jauh dan tidak berusaha untuk menemuiku secara langsung"
"E-EH!?"
Dia benar-benar baru saja membaca ku!
Bagaimana dia bisa tau sejauh itu mengenai diriku?!
Laki-laki itu kemudian mengajak ku masuk kedalam lapangan Baseball dengan cara menunjuk ke arah lapangan dengan menunjuk menggunakan kepalanya.
Kami berdua pun masuk kedalam lapangan.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dan hanya dapat terdiam sambil menyatukan kedua tanganku.dan menundukan kepala ku sedikit.
Di saat kami sampai di bagian pinggir lapangan, Aku berusaha untuk melihat kearah wajah laki-laki itu.
Di saat aku melihat wajah laki-laki itu-
"!?"
Aku...Sedikit terpana dengan Wajahnya yang tampan dimana kedua mata ku mulai terbuka lebar dan bersinar-sinar begitu saja.
"E-Ehh?!"
"Lalu..Kau mulai berusaha untuk menganalisis ku namun...Kau kekurangan banyak hal dan hanya dapat menyimpulkan seadanya saja. Bukan begitu~"
Dia masih berbicara seolah-olah dia telah membaca setiap gerak-gerik dan pikiran ku.
Dia sangat hebat dan juga sangat pintar.
Kenapa dan bagaimana dia bisa seperti ini?
Bagaimana dia bisa tahu sebegitu dalam dan jauh padahal kita belum pernah bertemu sama sekali dan padahal baru aku saja yang kemarin melihatnya.
"Kau baru saja berpikir kalau 'Bagaimana aku bisa tahu?', Bukan"
"!?!?"
Bagaimana dia bisa tahu?!
"Kau justru menanyakan hal itu lagi, Bukan~"
A-APA!?
"T-Tunggu dulu...A-Aku..-"
"Lalu, Kemarin kau mulai terkejut dengan lemparan ku yang cepat dan mulai berusaha untuk mencari tahu seberapa cepat lemparan ku, Bukan"
"I-Itu..-"
"Tapi kau tidak dapat mendapatkan jawaban yang pasti dan masih ragu dengan kecepatan lemparan ku. Kau mulai berpikir secara logika dan yang sudah pasti. Lemparan tercepat untuk tingkat SMA sejauh ini seikitar 158km/h dan saat kau melihat lemparan ku, Kau hanya menilai kalau kecepatan lemparan ku itu hanya sekitar 150+km/h dan kau merasa sangat ragu pada saat itu"
D-Dia...Dia mengetahui isi pikiran ku!
"Lalu, Di lemparan terakhir..Kau justru menjadi semakin bingung dan penasaran dengan kecepatan lemparan ku, Bukan begitu"
"A-Aku...-"
"Tapi..Saat aku melihat ke arah mu, Kau langsung berlari..Sambil tersenyum merasa lega"
"!?!?!..I-Itu..."
"Itu sudah cukup membuktikan kepada ku kalau kau adalah pemain Baseball dan sangat ingin bermain Baseball di sekolah ini walaupun tahu- Baru saja tahu kalau club Baseball di sekolah ini sudah di bubarkan. Lalu, Kejadian tadi saat jam istirahat dan sekarang ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan itu dan juga sangat membuktikan kalau kau ingin bertemu dengan ku. Begitu"
"!?!?!?!"
Dia...Apa-apaan dia ini?!
Aku melihat kearahnya dengan kedua mataku terbuka lebar sambil bersinar-sinar dan Kedua tangan ku di dadaku. Aku merasa sangat terkejut dan keheranan mengenai keahlian deduksinya ini.
Dia...
Lebih dari sekedar pemain Baseball yang hebat.
Dia sudah seperti Sherlock Holmes atau setidaknya seorang Detective.
Dia...
Sebenarnya siapa dia ini?
Laki-laki itu mengulurkan tangan kirinya kepada ku dan kelihatannya dia ingin berjabat tangan dengan ku.
Dia kemudian mengatakan sesuatu-
"Namaku, Sora Kazuyoshi. Panggil aku Sora atau SoraKazu. Salam kenal~"