Pagi hari yang cerah seperti biasanya. Hari ini adalah hari kedua aku masuk sekolah di Ryuuseishindai Gakkou. Aku berada di kursi dan meja ku sambil memainkan pulpen ku dengan cara memutar-mutarnya menggunakan dua jari tangan kiri ku.
Di depan ku ada Shiori yang duduk di kursi dan meja yang berada di depan ku.
"Apa hari ini kau akan bertemu dengannya?"
"Tentu"
"Fufu~ Aku jadi tidak sabar~"
"Apa yang kau mau?"
"Tidak ada~ Hanya saja aku sudah tidak sabar melihat mu beraksi kembali"
"Hooo..."
Yang paling ku harapkan adalah dia seorang pemain Baseball dan bukan Manager atau lain sebagainya. Aku paling membutuhkan seorang pemain sekarang ini.
Karna jam mulai pelajaran masih lama mulainya, Aku memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan keluar kelas hanya untuk memakan waktu sampai jam pelajaran pertama di mulai.
Aku beranjak dari kursi ku untuk pergi keluar kelas.
"Kau mau kemana?"
"Mencari udara segar"
"Aku boleh ikut?"
"Tidak ada yang melarang mu"
"Asik~"
Dengan begitu, Aku dan Shiori pergi keluar kelas untuk sedikit memakan waktu.
Kami berdua berjalan bersebelahan melewati banyak hal. Terkadang orang-orang melihat kami berdua dengan wajah penasaran. Aku tahu apa yang mereka pikirkan, Mereka berpikir dan bertanya-tanya "Apa kami berdua itu sepasang kekasih atau bukan?". Yaa, Hal ini sudah biasa bagi ku dan Shiori. Lagi pula kami berdua tidak pernah berpisah.
Aku melihat keluar jendela yang terbuka yang berada di koridor sekolah dimana Shiori juga ikut.
Dari sini kami dapat melihat ke arah taman sekolah dimana ada banyak tanaman yang indah juga air mancur yang tidak begitu besar dan juga ada banyak murid yang sedang bersantai di sana.
"Apa kau mau kesana?" Tanya Shiori sambil mendekatkan kepalanya kepada ku.
"Tidak sekarang"
"Hee..Kenapa?"
"Jamnya tidak akan cukup untuk kita bersantai di sana sekarang"
"Begitu ya. Bagaimana kalau istirahat? Sambil sarapan disana"
"Aku kan ingin bertemu dengan perempuan itu nanti"
"Benar juga ya..Aahh, Sayang sekali~"
"Mungkin besok. Bagaimana?"
"Kau paling nanti akan menyibukkan diri lagi"
"Soal itu..Kita lihat itu nanti"
"Janji~"
"Aku tidak bisa janji"
"Huuummmppphhh~"
Kelihatannya Shiori sedikit ngambek.
"Padahal kau bisa baca pikiran orang tapi sepertinya kau tidak bisa baca perasaan mereka"
"Aku tidak bisa membaca pikiran. Aku hanya menebak dengan intuisi ku saja"
"Humph!~ Sama saja~"
Walaupun kelihatan sedikit mengambek, Aslinya Shiori memang seperti ini dan terkadang suka untuk mempermainkan ku dengan caranya sendiri. Lebih baik ku biarkan dia daripada dia yang kesenengan.
"Nee.."
"Ya"
"Jika nanti club Baseball sudah berdiri kembali..Apa kau masih punya waktu untuk ku?"
"Hmmm?...Mungkin saja"
"Fufu~ Baiklah~ Aku terima apa saja kondisi dan hasilnya nanti~"
"...Y-Ya..Lagi pula kau tidak pernah pisah dari ku, Jadi ku rasa aku akan selalu ada waktu untuk mu"
"Benarkah?~"
"...Mungkin"
"Fufu~ Ucapan mu itu sudah cukup untuk membuat ku sedikit lega~"
Yaa..Kalau dia senang itu sudah cukup.
..........
Beberapa jam pun telah berlalu dan kini akhirnya sudah masuk ke waktu istirahat. Aku segera pergi ke lapangan Baseball dan Shiori pergi ke kantin bersama beberapa teman barunya.
Walaupun aku bilang langsung pergi ke lapangan Baseball dengan segera, Pada kenyataannya aku berjalan dengan santai dan tidak terlalu tergesah-gesah.
Aku masih sedikit kesusahan untuk menghafal denah sekolah jadinya aku masih sedikit kesusahan untuk dapat keluar dari dalam gedung sekolah. Ini tidak mengartikan kalau aku itu tidak dapat melihat peta. Aku tidak pernah nyasar.
Setelah berhasil keluar dari dalam gedung sekolah, Aku tinggal harus menuju kebagian belakang sekolah untuk menuju ke lapangan Baseball.
Aku rasa aku sedikit lama keluar dari gedung sekolah tidak seperti kemarin. Yang ku maksud adalah perjalanan ku dari kelas menuju lapangan Baseball.
Di perjalanan ku menuju lapangan Baseball-
"A-Awas!"
Aku hampir saja berbenturan bersama seseorang yang tiba-tiba datang berbelok dari arah titik buta ku.
"M-Maafkan Sensei. Kau tidak apa-apa?"
Kita sama sekali tidak berbenturan jadi aku tidak apa-apa.
Sensei (Guru)?
Kelihatannya dia seorang guru di sekolah ini.
"Aku tidak apa, Sensei"
"S-Syukurlah..."
Di saat aku melihat ke arah sensei, Aku dan sensei saling melihat satu sama lain. Dan kemudian-
"O-Oh..Ternyata kamu, Ya"
Hmmm?!
"A-Apa kau ada urusan di sana lagi?"
"???...Y-Ya..Sepertinya"
"O-Ohh..B-Begitu ya"
Guru ini terlihat sudah tua kemungkinan dia berumur sekitar 40-50 tahun ke atas. Dia seorang guru laki-laki dan kelihatannya cukup ramah. Wajahnya sudah mulai keriput dan rambutnya pendek berwarna hitam dengan sedikit ubah dan memiliki mata yang tajam berwarna coklat. Guru ini cukup tinggi.
Aku tidak tahu namanya tapi saat aku melihat tanda pengenal yang dia pakai di pakaiannya di dada sebelah kirinya, Namanya adalah "Hideo Ito".
Aku sedikit melihat-lihat kondisi sensei..Dan aku mendapatkan beberapa hal yang memberikan ku beberapa petunjuk.
Tangannya terlihat sedikit kotor walaupun sudah di bersihkan. Itu kelihatannya bekas tanah. Celana dan kemejanya terlihat sedikit kusut, Kelihatannya baru saja di lipat ke atas. Sepatunya juga sedikit kotor dengan tanah. Sensei kelihatannya juga sebelumnya berkeringat walau tidak banyak.
"...."
Hooo...Ini cukup menarik. Berkat sensei yang keceplosan di awal aku jadi tahu siapa sensei ini sebenarnya sekarang. Di tambah kondisi sensei sekarang ini. Aku jadi sangat mengetahui siapa Sensei ini.
"K-Kalau begitu..Kau boleh melanjutkan kegiatan mu. Maafkan sensei yang tadi hampir menabrak mu. Sensei sedang buru-buru"
"Ya. Tidak apa sensei. Maafkan aku juga tadi yang jalannya kurang hati-hati"
"K-Kalau begitu..Sampai jumpa lagi"
Aku hanya mengangguk dan membungkukkan tubuh ku sedikit dengan ramah membalas Sensei. Sensei pun langsung pergi dan kembali kepada urusannya.
Heee..Tidak ku sangka ternyata akan jadi semudah ini. Aku kira akan ada banyak konflik dan lain sebagai macamnya untuk mendirikan kembali club Baseball tapi sepertinya tidak seperti itu. Yaa, Aku juga maunya lebih memilih cara yang mudah daripada yang susah.
Sepertinya aku memakan banyak waktu. Aku merasa khawatir dan takut akan sesuatu. Aku takut perempuan yang waktu itu sudah datang lebih dulu dan menjadi sedikit panik karena tidak melihat ku berada di lapangan. Aku harap tidak.
Aku pun melanjutkan perjalanan ku menuju lapangan Baseball.
Di saat aku sudah ingin sampai dan dapat melihat lapangan Baseball dari jauh, Di saat aku mendekat, Aku dapat melihat perempuan yang kemarin itu sekarang sudah berada di dalam lapangan.
Sudah ku duga.
Aku telat dan dia mulai sedikit khawatir.
Yaa..Aku hanya harus perlu mendekatinya dan-
Di saat aku ingin masuk kedalam lapangan, Aku dapat melihat perempuan itu melakukan hal yang sama seperti ku kemarin..Berusaha untuk merasakan kembali perasaan yang ada di dalam lapangan saat sedang bermain Baseball.
Aku hanya dapat terdiam sambil tersenyum.
Dengan begini..
Aku merasa sangat yakin kalau dia adalah seorang Pemain dan bukan Manager dan lain sebagainya.
"Haaaaah..Kalau tahu begini lebih baik tadi aku mengajak Shiori sarapan di taman saja"
Aku pun segera pergi dari lapangan Baseball dan menuju kembali ke kelas.
Aku tidak mungkin mengganggu waktu perempuan itu. Nanti pikirannya bisa sedikit kacau dan takutnya dia akan lari begitu saja lagi seperti kemarin. Dia gadis yang manis dan lembut.
Aku pun kembali ke kelas dimana aku kini sedang duduk bersama Shiori di posisi dan tempat seperti biasanya.
"Jadi..Kau sudah sampai di lapangan dan melihat perempuan itu tapi kau tidak mendekatinya"
"Begitu lah"
"Kenapa? Sayang sekali padahal. Kan kau sudah menunggu ini dari kemarin"
"Untuk sekarang aku ingin biarkan dia seperti itu dulu. Lagi pula aku yakin dia akan datang lagi kok nanti"
"Kapan?"
"Setelah pulang sekolah"
"Heee..Sepertinya kali ini aku akan menunggu sedikit lama di parkiran sepeda"
"Kau tidak perlu menunggu di parkiran sepeda sebegitu lamanya, Kau boleh melakukan hal yang lain sambil menunggu ku"
"Boleh?"
"Yak- S-Sudah ku bilang bukan tidak ada yang melarang mu untuk melakukan apa-apa"
"Baiklah~ Nanti pulang sekolah aku akan menunggu mu di taman, Bagaimana?~"
"Jangan sampai ketiduran di sana!"
"Tenang saja~"
Shiori ini...Kenapa aku selalu merasa kebebasannya selalu tergantung padaku. Padahal dia boleh melakukan apa saja yang dia inginkan tidak perlu tergantung oleh ku.
"Aa!~ Mungkin aku akan sengaja tidur di taman biar bisa di bangunkan oleh mu dan jika tidak bangun kau mungkin akan menggendong ku~"
"Tidak akan!"
"Ara ra~"
Dia terkadang banyak maunya juga.
Setelah seluruh mata pelajaran pada hari ini selesai dan bell pulang sekolah di bunyikan, Aku pun langsung bergegas ke lapangan Baseball..Maunya sih langsung bergegas tapi Shiori ikut dengan ku keluar dari gedung sekolah dan jalannya sedikit agak pelan.
Di saat kami berdua sudah keluar dari dalam gedung sekolah, Shiori bilang dia akan menunggu di taman bersama beberapa temannya yang ternyata kelihatannya belum ingin pulang. Aku bisa sedikit lega karena ada seseorang yang menemaninya di taman.
Baiklah kalau begitu..
Saatnya menemui perempuan itu dan mari kita mulai langkah pertama kami dalam mendirikan kembali club Baseball.
Aku pun pergi menuju lapangan Baseball dan..
Aku dapat melihat perempuan itu lagi berdiri di luar lapangan terlihat sedikit begitu sedih dan sedikit kecewa.
Yaa..Itu mungkin karena dia tidak berhasil menemui ku hari ini sebanyak dua kali. Kelihatannya dia penuh dengan harapan makanya dia bisa sesedih itu.
Aku pun tersenyum dengan santai.
Ternyata memang benar. Sudah ku duga..
Dia memang pemain Baseball.
Baiklah..
Ayo kita lakukan.
Aku pun berjalan mendekatinya dan dari belakang aku mengatakan-
"Apa sebegitunya kau ingin bertemu dengan ku?~"
........................
Benar apa kata Sora..
Sudah tersedia banyak hal di lapangan ini. Bahkan aku menemukan baju olahraga yang pas untuk ukuran ku.
Di saat Sora mengajak dan meminta ku untuk memperlihatkan kemampuan ku, Aku segera mencari baju ganti yang sudah tersedia di ruang ganti di lapangan Baseball ini. Aku kagum karena mereka sudah menyiapkan banyak hal di sini padahal kan club Baseball sudah lama di bubarkan.
Aku mengambil pemukul Baseball alumunium, Memakai helm pelindung khusus pemukul kiri, dan pelindung siku juga pelindung bagian kaki.
Aku kemudian berdiri di Batter Box untuk tangan kiri. Persis seperti yang di bilang Sora aku ini kidal. Aku pun memberikan aba-aba kepada Sora yang jauh di hadapan ku kalau aku sudah siap.
"Aku sudah siap!"
Sora pun menyauti ku dan mengatakan-
"Kelihatannya kau terlihat cukup siap untuk menghadapi ku, Ya"
"Tentu saja. Aku tahu kalau kau adalah seorang Pitcher yang sangat hebat jadinya aku sudah menyiapkan diriku"
"Aku berterima kasih karena kau sudah mengakui ku seperti itu..Tapi aku tidak akan melempar bola sekarang ini"
Apa?
Tapi kenapa?
Aku kira dia yang akan melempar bolanya. Kenapa dia tidak ingin melempar bola sekarang?
"Kenapa bukan kamu?"
"Pertama aku ingin melihat pukulan dan ayunan mu terlebih dahulu"
"Begitu ya"
"Aku ingin kau memukul beberapa bola dari mesin pelempar bola ini"
Di samping Sora dan jauh di hadapan ku, Terdapat satu mesin pelempar bola Baseball dan juga ada pelindung jaring di depannya melindungi agar mesin itu dan Sora tidak terpukul oleh bola yang terpukul kembali ke arahnya.
"Bagaimana? Kau tidak apa kan?"
Yaa..Aku sangat penasaran dengan lemparan Sora sih..Tapi sepertinya untuk sekarang ini lebih baik aku mengikuti kata-katanya terlebih dahulu. Lagi pula dia belum pernah melihat pukulan dan ayunan ku dan hanya aku yang sudah melihat lemparan miliknya.
"Baiklah!"
"Katakan padaku kalau kau sudah siap!"
Aku pun mengambil kuda-kuda memukul milik ku. Kuda-kuda ku tidak terlalu tajam dan tidak terlalu terbuka. Aku memiliki kuda-kuda yang sangat seimbang agar ayunan ku tidak kacau dan aku dapat dengan mudah memukul bola apa saja yang di lemparkan di berbagai sudut dan posisi.
.
.
Hooo..Kuda-kudanya sangat rapi dan sempurna.
Seperti yang sudah ku duga..Dia ini benar-benar pemukul yang luar biasa.
Seperti "Dia".
.
.
"Aku sudah siap!"
Aku memberitahu kepada Sora kalau aku sudah siap.
"Baiklah! Aku akan mengatur mesinnya"
Dari yang ku lihat, Mesin pelempar bola itu hanya akan melempar bola lurus persis ke arah tengah zona strike. Ini adalah pukulan yang mudah untuk ku. Tergantung seberapa cepat lemparan yang Sora atur nanti sepertinya aku dapat menghasilkan Outfield hit nanti.
Sora itu Power Pitcher jadinya dia pasti akan mengatur kecepatannya ke lumayan cepat.
.
.
Aku tahu Pitch apa yang sedang dia berusaha tebak sekarang. Mungkin bukan aku yang melempar dan hanya mesin pelempar sekarang tapi dia terlihat sangat mengantisipasi lemparan bola yang sangat cepat.
Memang benar kalau mesin ini sudah ku atur untuk menargetkan ke tengah zona dan memang benar kalau mesin ini hanya dapat melemparkan bola lurus.
Dan untuk kecepatan..
Aku bisa mengatur seberapa cepat lemparan yang aku mau.
Mungkin aku akan sedikit bercanda dan mengatur kecepatan lemparannya ke "???km/h" hanya ingin mengetahui bagaimana dia mengatasinya.
"Baiklah aku sudah selesai mengatur"
"Berapa banyak lemparan yang harus ku pukul?"
"20 saja cukup"
"20!? Bukannya itu lumayan banyak..."
"Kalau begitu 10"
"Baiklah"
Setelah selesai mengatur mesin, Aku kembali mengingatkan kepada Seirin kalau aku akan segera memencet tombol melemparnya.
"Ini dia!"
Wajah dan ekspresi Seirin menjadi sangat tajam dan juga..Tidak dapat di baca. Kemana perginya wajah polos dan pemalunya itu. Dia terlihat menjadi lebih serius dan kuat sekarang.
Setelah melihat Seirin sudah siap, Aku pun menekan tombol melemparnya.
Seketika, Bola dari dalam mesin itu meluncur dengan sangat cepat menuju ke arah Seirin dan menargetkan tepat ke tengah zona.
Bola itu melesat dengan sangat cepat seolah-olah kecepatannya sudah melebihi batas pengukur kecepatan..Tentunya kecepatan dalam melempar bola Baseball.
Lalu...
Seirin menatap bola itu dengan sangat tajam dan memulai pergerakannya. Dengan sekuat tenaga dan penuh percaya diri, Seirin mengayunkan pukulannya dengan sangat sempurna dan sangat rapih.
Dan hasilnya adalah-
CLANG!!!
Bola itu berhasil di pukul olehnya dengan sangat bersih dan tidak ada kendala sedikit pun. Lemparan pertama dan ayunan pertama dia berhasil memukulnya. Kemungkinan dia memiliki kemampuan "First Pitch Hitter".
Bola itu terpukul jauh ke bagian tengah lapangan.
Aku dan Seirin melihat bola itu terbang jauh ketengah lalu kemudian jatuh ke tengah lapangan. Dengan begini, Seirin baru saja menghasilkan Center field hit dan kalau dia memiliki kecepatan yang bagus mungkin dia bisa saja mendapatkan Base kedua.
....???
Heee...
Jadi dia berhasil memukulnya, Ya..
Ini...
Aku pun mulai tersenyum sedikit agak...Terkejut.
Lebih tepatnya sangat terkejut..
"Sepertinya...Aku menemukan seseorang yang sangat hebat..Dia baru saja..Berhasil memukulnya.."
Ucap ku dengan pelan tidak dapat di dengar oleh Seirin.
.
.
Aku berhasil memukulnya!~
Sudah ku tebak pasti bola cepat di kecepatan melampaui batas maksimal. Aku sudah menunggu-nunggu itu.
Padahal bolanya itu sangat cepat tapi aku hanya dapat menghasilkan center field hit dan dengan kecepatan yang ku miliki aku mungkin dapat berlari sampai ke Third Base. Ini sudah hal biasa bagi ku. Memukul di lemparan pertama, Menghasilkan center field hit dan berlari ke Base tiga..
Itu adalah cara bermain aggresive ku di awal. Walau terkadang sedikit mustahil untuk berlari sampai ke Base Ketiga dengan Center Field Hit.
"Aku berhasil memukulnya, Sora~ Bagaimana-"
Saat aku dengan senang memanggil Sora, Dari jauh aku dapat melihat wajah Sora dengan senyumannya yang sedikit canggung.
Ehh? Ada apa?
Apa ada yang salah dengan ayunan dan pukulan ku?
Sepertinya aku sudah melakukannya dengan benar.
Lalu kenapa?
Apa ada masalah dengan lemparannya?
Apa pada kecepatannya?
Sora adalah Power Pitcher jadinya mungkin saat aku berhasil memukul bola cepat itu di lemparan pertama dia sedikit merasakan sesuatu perasaan khusus.
"S-Sora...?"
Aku memanggilnya kembali dengan sedikit nada bertanya-tanya.
Sora kemudian mengatur kembali mesin pelempar itu lalu membalas panggilan ku-
"Baiklah! Bersiap untuk lemparan yang selanjutnya!"
"B-Baik!"
Tidak ada panjang lebar, Sora langsung menyiapkan mesin pelempar itu untuk melemparkan lemparan selanjutnya.
...............
Dengan begitu, Aku berhasil memukul ke-10 bola yang di lemparkan oleh mesin pelempar. Kesepuluhnya menghasilkan Outfield hit. Bahkan ada yang menabrak jaring lapangan.
Aku melepas helm ku, Sarung tangan, Pelindung siku dan kaki ku lalu menaruhnya di atas tanah. Kemudian aku juga menaruh pemukul Baseball alumunium ku ke atas tanah. Dari arah mesin pelempar, Sora datang menghampiri ku.
"Itu pukulan dan ayunan yang luar biasa. Sudah ku duga kau adalah pemukul yang sangat luar biasa kuat"
"Tidak. Di bandingkan lemparan mu, Aku masih belum apa-apa"
Sora tiba-tiba tersenyum sedikit canggung lalu mengatakan-
"Hmmm...Apa benar begitu.."
"E-Eh...Y-Ya..Aku rasa begitu"
"Hmmm..."
"M-Maksud ku..Lemparan mu sangat kuat dan cepat juga terkontrol dengan baik. Seorang Power Pitcher seharusnya tidak memiliki Control yang bagus tapi kau justru dapat mengendalikan lemparan sekuat tenaga mu itu dengan sangat baik. Jadi..Aku rasa aku masih belum apa-apa ketimbang dirimu. Mungkin akan sangat sulit untuk memukul lemparan mu"
"Heee...Aku sedikit malu mendengarnya"
"Kau sama sekali tidak terlihat malu"
"Anggap saja begitu"
"Jadi...Apa yang kau dapatkan dari ku?"
"Contact mu sangat tinggi. Benar begitu"
Tepat sekali.
"Yaa..Kurang lebih"
"Kau juga memiliki Power yang lumayan. Jika lebih tinggi lagi mungkin pukulan yang menabrak jaring tadi bisa saja jadinya Home Run"
"I-Itu...Aku juga sedang melatih Power ku"
"Begitu, Ya. Aku mungkin belum melihat lari mu dengan jelas, Tapi jika di lihat dari bentuk tubuh mu dan lari mu kemarin, Kau pelari yang cukup cepat"
Tepat sekali. Dia dapat menebak hampir semuanya benar.
"Y-Ya..Kurang lebih"
"Omong-omong apa posisi mu?"
"First Baseman. Tapi aku juga bisa di taruh dimana saja di Infield juga terkadang aku bisa di Outfield terutama di Left Field. Tapi aku lebih pada First Baseman"
"Heee..Menarik"
"Menarik?"
Sora hanya diam dan tersenyum ke arah ku dan tidak melanjutkan apa-apa untuk beberapa detik.
Aku mungkin harus berhati-hati dengan apa yang ingin ku katakan dan yang ingin ku lakukan juga ku pikirkan. Jujur saja Sora sedikit menyeramkan berkat kemampuannya yang dapat membaca pikiran..Atau lebih tepatnya Psikologis seseorang. Dia mungkin saja sudah membaca dan menemukan banyak hal tentang diriku sekarang ini.
Hanya dengan melihat Ayunan, Hasil pukulan, Postur tubuh ku, dan posisi bermainku, Dia sudah dapat membaca dan menebak segala hal mengenai kemampuan ku.
Aku harap dia tidak mengetahu kalau aku ini adalah "Itu" sampai aku memperlihatkan statistik dan attribute ku secara langsung.
.
.
Menarik..
Seirin sangat menarik.
Dia tidak jauh berbeda dengan "Dia". Mungkin hanya berbeda di bagian statistik attributenya tapi sisanya Seirin sangat mirip dengannya. Tipe Seirin juga sama dengannya.
"Dia" mungkin lebih kuat dari Seirin tapi Seirin tidak kalah kuat.
Aku ingin memeriksa beberapa hal lagi mengenai Seirin..
Tapi..
Kelihatannya aku akan mengujinya di tempat "Itu". Sekalian memberitahu "Mereka" kalau aku sudah mendapatkan seorang pemain yang kita butuhkan.
"Baiklah Sora..Aku sudah siap~ Ayo lemparkan bola lagi kepada ku~"
Mumpung Seirin juga sangat bersemangat sekarang.
"Kita sudahi hari ini terlebih dahulu"
"EH!? Tapi kita kan baru saja mulai"
"Tenang dulu..Aku berencana untuk mengajak mu ke suatu tempat"
"Ke suatu tempat? Tempat apa itu?"
"Nanti kau akan tahu"
"B-Bukan tempat yang aneh-aneh, Kan?"
"Tenang saja. Itu adalah tempat beberapa kenalan ku bermain Baseball. Sebuah lapangan lama yang sudah tidak terawat namun beberapa kenalan ku masih menggunakannya untuk sedikit bersenang-senang. Tentunya dengan bermain Baseball. Permainan Baseball kecil-kecilan dengan peraturan yang kami buat sendiri"
"Hooo..Begitu ya. Kapan kita akan kesana?"
"Nanti malam kau kosong?��
"Tentu. Aku akan izin ke kedua orang tua ku"
"Jadi kau beli rumah, Ya. Padahal kau bukan dari daerah sini"
"E-Ehh...Y-Yaa.."
.
.
Bagaimana dia tahu kalau aku ini baru saja pindah dan bukan berasal dari sini.
Sudah ku duga, Sora memang menyeramkan..Terkadang.
"Kalau begitu, Kita ketemuan di tempat ku tinggal sekarang ini. Boleh aku minta nomer telepon dan alamat Email mu"
"Ah! Ya, Tentu"
Aku dan Sora pun saling bertukar alamat Email dan nomer telepon dimana aku langsung menyimpan nomer dan alamat Emailnya di Smartphone milik ku.
"Kalau begitu, Aku akan memberi tahu alamat ku tinggal dan nanti kau datang saja dengan berjalan kaki lalu dari sana aku akan menggonceng mu dengan sepeda"
"Baiklah. Apakah segitu jauhnya sampai harus naik sepeda?"
"Tidak. Aku hanya sedang ingin melatih Stamina ku saja"
Melatih Stamina? Bukan kah dia seorang Pitcher..
Atau mungkin...-
"Kalau begitu..Sampai jumpa jam 19:00 nanti"
"Baiklah. Sampai jumpa- Eh?! Kita mau langsung berpisah hari ini?!"
"Ya, Tentu. Sudah ada seseorang yang menunggu ku dari tadi sebenarnya"
"B-Begitu ya..B-Baiklah.."
"Maaf ya jika hanya sebentar. Kalau begitu, Sampai jumpa nanti"
"Y-Ya..S-Sampai jumpa"
Setelah itu, Sora mengambil barang-barangnya dan langsung pergi dari lapangan.
O-Orang itu..Setidaknya tunggu aku sampai berganti pakaian lagi dong. Sora mungkin kelihatannya dapat membaca pikiran dan psikologis seseorang, Namun kelihatannya dia tidak dapat membaca suasana dengan baik.
Hmmm?
Aku penasaran tempatnya itu seperti apa nanti.
Bekas lapangan Baseball dan ada kenalannya Sora yang juga bisa bermain Baseball, Ya. Apa yang Sora rencanakan?
Hmmm???
Biarlah...
Untuk sekarang lebih baik aku pulang dan bersiap-siap untuk nanti.
Juga...
Aku jadi penasaran seberapa jauh Sora telah membaca ku.
..............
Kini, Aku dan Shiori berada di dalam Kos ku. Seharusnya dia berada di dalam kos miliknya tapi dia hampir setiap saat berada di dalam kos ku.
Kami berdua mengenakan pakaian casual kami berdua dan saat ini sedang bersantai sambil menonton Anime di televisi dan sambil makan snack.
"Bagaimana hasilnya? Dari raut wajah mu saat kita pulang tadi sepertinya kau sedikit terkejut dan senang~"
"Aku kagum kau juga dapat membaca ekspresi wajah, Shiori"
"Fufu~ Itu sudah terlihat dari wajah mu kok~"
"Yaa..Dia sangat hebat. Dia benar-benar pemain yang sangat mengerikan baik dalam menyerang dan bertahan"
"Dalam menyerang dan bertahan, Ya. Di bandingkan dengan 'Dia' dan perempuan itu..Siapa yang lebih hebat?"
"Entah lah. Mereka itu sama saja..Hampir sama. Yang membedakan mereka berdua adalah statistik attribute mereka dan pengalaman mereka. Seirin lebih berpengalaman dari apa yang ku lihat"
"Jadi namanya Seirin, Ya. Kalau dia hampir sama dengan 'Orang itu'..Berarti Seirin cukup mengerikan, Bukan"
"Ya..Sepertinya ini akan menjadi sangat menarik~"
...............
Jam 19:00 nanti, Ya..
Aku kini sedang berendam di kamar mandi di dalam Bathtub sambil memikirkan soal pertemuan nanti.
Aku jadi sangat penasaran dengan tempat seperti apa itu dan seperti apa kenalan-kenalan Sora. Aku harap mereka tidak sama menyeramkannya seperti Sora.
Sora tidak seram dan tidak jahat sih..
Maksud ku adalah aku berharap kemampuan Psikologis mereka tidak sama seperti Sora. Sepertinya hanya Sora saja yang seperti itu dan tidak ada orang lain yang sama sepertinya jadi aku bisa merasa sedikit tenang.
Tapi...
Apa yang ingin Sora lakukan?
Apa dia ingin melihat kemampuan ku lebih lanjut di sana makanya dia mengajak ku kesana dan mengakhiri sesi sore tadi?
Sepertinya begitu.
Tapi..
Yaa..
Apapun itu..Aku jadi merasa sangat bersemangat!~
Aku masih memiliki beberapa jam lagi sampai jam 19:00. Mungkin aku akan sedikit pemanasan di halaman belakang.
Aahh!
Tapi aku kan baru saja mandi.
Yaa..
Lagi pula nanti aku juga akan main Baseball lagi di tempat itu..
Aku rasa.