Chereads / Power Ace/9 / Chapter 7 - CH. 2 - Part Two

Chapter 7 - CH. 2 - Part Two

Sebelumnya, Di kamar kos ku.

"Heee..Jadi Seirin itu juga seorang Advance, Ya"

"Ya. Terutama di Contact miliknya. Aku yakin Contactnya lah yang berada di 'A'"

"Cukup mengejutkan, bukan. Kau juga sangat beruntung. Siapa yang dapat menyangka kalau kau, di sekolah yang dimana club Baseball sudah mati, tapi justru dapat menemukan seorang pemain Baseball. Terutama seorang Advance"

"Ya. Ini benar-benar sebuah keberuntungan dan sebuah kebetulan. Aku sendiri juga sedikit kesulitan untuk mempercayainya"

"Bagaimana kau dapat menyadari kalau Seirin itu seorang 'Advance'?"

"Dari keterampilannya. Dia sangat berbakat"

"Bukan kah itu arti lain dari 'Advance'..'Berbakat'. 'Bakat'. Advance sama saja seperti seseorang yang berbakat. Hanya saja sekarang untuk mudahnya orang-orang menyebut dan mengelompokkannya sebagai dan dengan panggilan 'Advance' di era Baseball yang sekarang ini"

"Itu memang benar"

"Jadi..Seirin itu memang mirip seperti 'Dia', Ya"

".....Hanya berbeda sedikit"

"Jadi..Apa yang akan kau lakukan dengannya?"

"Sudah jelas, bukan~ Aku akan memberikannya Baseball yang dia inginkan~"

***

Bagaimana Sora dapat mengetahui kalau aku ini seorang "Advance?"

Aku tidak pernah memberi tahunya.

Sora pasti mengetahui sesuatu dariku begitu saja. Apa yang dia lihat lagi dariku?

"Jadi dia lah si Advance yang kau maksud itu, ya. KAU!"

"Hiikk!?"

Remaja Laki-laki yang di panggil "Boss" itu memanggil ku dengan nada yang sangat keras. Kemungkinan dia melakukan itu karena jarak antara kami yang berjauhan.

"Kemari! Aku ingin melihat mu dengan jelas"

Aku sedikit ketakutan. Lalu Xavier berkata-

"Tenang saja. Dia tidak akan melakukan apa-apa kepada mu. Di sana juga ada Sora jadi kau akan aman"

"B-Baiklah"

Merasa yakin dengan perkataan Xavier, aku berjalan dengan pelan menghampiri Sora dan si Boss.

Di saat aku sampai di sana, Si Boss menatap ku dengan sangat tajam yang membuat ku merasa sangat ketakutan.

Lalu, Si Boss mengulurkan tangannya kepada ku.dan mengajak ku untuk berjabat tangan dengannya.

"Jadi kau si Advance yang Sora maksud, ya. Seorang Advance memang sesuatu. Siapa yang dapat menduga kalau ternyata Advance-nya adalah seorang Gadis yang manis seperti mu"

"E-Ehh? A-Ahh..S-Salam kenal"

Aku menjabat tangannya. Dia memang menakutkan..Tapi sifatnya kelihatannya tidak seburuk penampilannya dan teman-temannya.

Setelah berjabat tangan, Si Boss kembali berbicara dengan Sora.

"Apa kemampuan miliknya?"

"Sangat banyak. Sulit untuk menjelaskannya tapi dapat ku katakan kalau Contactnya lah yang tertinggi dari semuanya"

"Hooo..Contact Hitter kah?"

"Bukan. Tapi yang paling langka dari semuanya"

Eh? Sora..Jangan-jangan kau...Juga sudah mengetahuinya!

"Yang paling langka? Jangan bilang kalau..."

"Ya. Yang kau pikirkan itu benar..."

Jangan bilang kalau kau juga telah mengetahui Tipe pemain seperti apa aku ini!

"Seirin adalah..Seorang pemain bertipe '5-Tool Player'"

"SORA!?"

"Hoooo....Mengejutkan"

Sora ini...Bagaimana dia dapat mengetahuinya? Bagaimana dia bisa tahu kalau aku ini seorang pemain bertipe "5-Tool Player?" Sebelumnya dia telah mengetahui kalau aku ini seorang Advance dan sekarang..Tipe pemain ku.

"S-Seirin..5-Tool Player?!"

"Sangat mengejutkan"

"Sekarang ini sudah sangat jarang pemain bertipe 5-Tool Player, bukan"

"Ya. Terutama di tingkat SMA"

Semua teman-teman Sora mereasa sangat terkejut begitu juga orang-orang di kelompok si Boss.

Itu memang benar..

Aku memang seorang Advance dan aku juga seorang pemain bertipe 5-Tool Player. Aku selalu menyembunyikan informasi ini dan selalu membuat orang-orang berpikir kalau aku ini seorang pemain bertipe "Contact Hitter" memanfaatkan Statistik Contact ku yang tinggi dan juga dengan cara bermain ku.

Tapi...

Sora dapat menebaknya.

Aku tidak pernah memberi tahu orang-orang kalau aku ini seorang Advance dan 5-Tool Player karena "Sahabat" ku pernah mengatakan, bisa sedikit berbahaya bagi kami memberi tahu identitas kami sebagai seorang "Advance," terutama akan sangat repot untuk ku yang merupakan "5-Tool Player" di masa Baseball yang sekarang ini.

Sepertinya aku sudah tahu kenapa.

Jika sudah seperti ini...

Sepertinya aku tidak perlu menyembunyikannya lagi.

Aku akan menunjukkan kepada mereka kemampuan seorang "Advance" dan "5-Tool Player."

"...Sora. Kau sudah cukup mengejutkan ku pada hari ini" Ucap Si Boss kepada Sora seperti berterima kasih.

"Langsung saja. Aku ingin melihat pemain terlangka yang pernah ada. Bagaimana peraturannya dan siapa saja yang harus ikut bermain?"

"Jadi kau ingin langsung bermain, ya"

"Tentu"

"Hmph~ Kalian semua boleh bermain. Tapi, dari kelompok ku, hanya Aku dan Seirin lah yang akan bermain"

"Apa?!"

Aku dan yang lainnya terkejut dengan pernyataan Sora.

"S-Sora?!"

"Ya?"

"Apa maksudnya ini?! Hanya kita berdua!? T-Tapi-"

"Tenang lah, Seirin. Aku belum selesai"

"B-Baik lah..."

"Tolong lanjutkan" Minta Si Boss.

"Peraturannya gampang..Untuk melawan Seirin-"

"U-Untuk melawan ku?"

"-..Pertama, Kalian keluarkan dan mainkan keempat Pitcher kalian untuk melawan Seirin-"

"Bagaimana kau dapat mengetahui kalau kami memiliki 4 Pitcher?"

Sora tidak menjawab dan hanya tersenyum lalu melanjutkan-

"-..Kedua, Kalian harus men-Strike Out Seirin dengan cara berhasil melempar bola masuk kedalam Zona Strike atau membuat Seirin mengayunkan pemukulnya dan tidak dapat melakukan Contact dengan bola"

"Jika jatuh di luar zona?"

"Maka di hitung Ball dan kalian dapat melakukannya lagi sampai 3 kali lebih dari itu maka kalian kalah"

"Hooo...Lalu"

"Ketiga, Seirin harus memukul bola sampai jatuhnya di Outfield. Jika Infield maka Seirin kalah, Jika Foul maka dari awal lagi"

"Begitu, ya"

"Kalian hanya mendapatkan satu kesempatan. Keempat Pitcher mu hanya dapat melempar sekali saja ke Zona Strike dan boleh lebih hanya jika Ball dan Foul. Aku menamai permainan ini sebagai 'One Outs'"

"Hmm...Menarik. Ayo kita lakukan sekarang saja. OY, KALIAN! CEPAT PEMANASAN!"

"B-Baik, Boss"

Si Boss meminta ke empat Pitchernya untuk memulai pemanasan di bagian lain lapangan.

"Kami akan bersiap-siap terlebih dahulu. Boleh, 'kan?"

"Ya. Tentu"

"Kalau begitu, tunggu kami"

Si Boss dan teman-temannya pun pergi ke tempat lain untuk bersiap-siap dan pemanasan.

Sora kemudian melihat ke arah ku lalu berbisik pelan.

"Saat melawan mereka, aku ingin kau melihat ke arah Xavier terlebih dahulu"

"Eh? Kenapa?"

"Xavier akan memberikan tanda mengenai lemparan yang akan mereka lemparkan nanti"

"A-APA!? T-Tunggu dulu! Itu curang namanya!"

"Itu bukan curang, tapi strategi"

"A-Apa kau kira aku tidak dapat memukul lemparan mereka?"

"Aku yakin kau bisa. Tapi kau membutuhkannya"

"E-Eh? Membutuhkannya?"

"Ini bukanlah pertandingan resmi dan berbagai macam cara pun dapat kau lakukan. Kita tidak memakai sarung tangan dan gengaman Pitcher pun dapat di lihat sebelum bola di lemparkan jadi kau dapat dengan mudah menebaknya. Memberikan tanda kepada seorang Batter itu sudah biasa. Anggap saja kau menerima tanda apa yang harus kau lakukan selanjutnya saat berada di At-Bat"

"T-Tapi...Itu sama saja seperti mencuri sinyal, bukan. Mencuri sinyal itu sama saja dengan curang"

"Mencuri sinyal itu tidak salah dan tidak curang. Itu tertulis di 'Peraturan tidak tertulis Baseball'. Yaa, tapi kalau mencuri sinyalnya dengan cara illegal dan bukan legal maka baru curang namanya"

Aku terlihat cukup tidak senang dan menatap Sora dengan tajam dan ekspresi wajah yang berusaha untuk menolak sarannya.

Sora hanya dapat melihat kearah ku dengan wajahnya yang datar. Dia kemudian menghela nafasnya lalu berkata-

"Aku tidak meremehkan dan meragukan mu. Aku tidak pernah. Yang ku maksud adalah-"

"Aku tetap tidak mau!"

"Oy oy..Aku belum selesai-"

"Aku masih dan tetap tidak mau!"

Aku masih tetap dan terus menatap Sora, mengisyaratkan kalau aku akan terus menolak permintaanya itu sampai dia menyerah.

Sora melihat ku dengan ekspresi wajahnya yang datar. Dia kemudian menghela nafasnya lalu berkata-

"...Baiklah, kalau itu mau mu"

Aku kemudian menghilangkan ekspresi wajah ku yang serius dan tatapan ku itu menjadi ke ekspresi wajah yang terlihat lega.

"Kalau begitu, jadikan perkataan ku tersebut sebagai tips"

"Tips?"

"Tips kalau kau dapat melihat tangan dan genggaman si Pitcher"

"Baiklah. Kalau itu mungkin aku dapat menerimanya"

"Kau harus dapat melihatnya dengan cepat"

"Apa kau meremehkan ku? Aku dapat melihat bola apa saja yang dilemparkan ke arah ku- Kecuali 12-6 Curveball milik Maika, sih. Tapi aku pasti dapat melihat tangan mereka dengan sangat cepat dan jelih"

"Baguslah. Dan juga, aku tidak pernah meremehkan mu kok"

"Begitu kah. Terima kasih"

"Kalahkan mereka. Kau bisa, 'kan~"

Aku tersenyum lebar, kemudian menjawab-

"Tentu saja!~ Akan ku kalahkan mereka dalam sekali pukulan~"

"Yaa, memang peraturannya seperti itu sih.."

"Kalau begitu, aku akan sedikit pemanasan-"

"Oh, dan satu hal lagi.."

"Apa itu?"

"Mereka hanya dapat melemparkan 4SF, 2SF, Slider-"

"Eh? Darimana kau tahu-"

"...Dan salah satunya dapat melemparkan Curveball..Tangan kiri"

C-Curveball..T-Tangan kiri!?

Seketika aku kembali mengingat soal kejadian sebelumnya saat aku berhadapan dengan Maika.

Apa kali ini aku bisa melihatnya dengan jelas?

Ini mungkin memang bukan 12-6 Curveball dan dia tentunya bukan Maika. Tapi..Kenapa aku merasa sangat khawatir dengan diriku sendiri sekarang ini.

Aku sudah pernah berhasil memukul Breaking Ball seperti Curveball dan yang lainnya sebelumnya. Tapi kenapa sekarang aku merasa kurang percaya diri.

"Apa kau ketakutan?" Ledek Sora kepadaku.

"A-Aku!? Ketakutan!? Tentu saja tidak!"

"Lalu kenapa kau merasa begitu khawatir hanya karena Curveball?"

"I-Itu..."

"Tenang saja"

"Kenapa?"

"'Kenapa?' kau tanya..Sudah jelas, bukan. Dia itu tidak seperti Maika dan pastinya lemparannya itu dapat dia kendalikan dengan baik. Dia kidal dan dapat melempar Curveball, namun Maika dapat melempar 12-6 Curveball tapi dia bukan kidal. Jadi kau pasti dapat mengetahui dimana perbedaannya. Seharusnya"

Begitu, ya. Benar juga. Hanya karena pertandingan ku dengan Maika sebelumnya, aku langsung berpikir negatif seperti ini. Aku harus lebih tenang.

Aku menarik nafas ku dalam lalu membuangnya dengan pelan. Aku terdiam untuk sesaat dan melihat ke bawah.

"Apa kau sudah merasa lebih tenang sekarang?"

Untuk menjawab pertanyaannya itu, aku mengangkat kepala ku, melihat ke arah Sora, kemudian dengan ekspresi wajah yang serius, aku menjawab-

"Un! (Ya!)"

Sora hanya dapat tersenyum lalu berkata-

"Kalau begitu, kami mempercayai mu dan mengandalkan mu. MV-"

"Sora!"

"Ya?"

"Apa nanti...Aku juga dapat mempercayai mu?"

"...."

"Aku ingin kita seimbang. Aku ingin kita saling percaya dan mendapatkan hasil yang sama. Aku ingin kita berdua dapat mengalahkan mereka!"

"Apa kau merasa sangat yakin kalau kau dapat mengalahkan mereka?"

"Tentu saja!"

Sora terdiam untuk sesaat kemudian tersenyum dengan santainya lalu menjawab-

"Kalau begitu, aku juga sama dengan mu~"

Mendapat jawaban yang ku inginkan, aku hanya dapat tersenyum dengan santai.

10 Menit kemudian.

"Kami sudah siap!"

Si Boss datang bersama keempat Pitchernya. Di belakang mereka ada sisa dari mereka yang menonton dari jauh.

"Apa kau sudah siap, 'Advance?'"

Pertanyaanya itu..Aku merasa sedikit terhina. Aku pun menjawab dengan yakin-

"Aku sudah siap dari tadi!"

"Bagus lah kalau begitu. Kami tidak ingin merasa sangat kecewa karena telah bertemu dengan seorang Advance kemudian langsung berhasil mengalahkannya dalam satu malam dan dalam permainannya sendiri"

Orang ini penuh dengan percaya diri..Atau lebih tepatnya "Kesombongan."

"Sora! Apa kita dapat memulainya sekarang?"

"Ya. Tentu"

Kami pun menuju tempat yang sebelumnya di gunakan untuk pertandingan ku melawan Maika.

Aku berdiri di kotak Batter untuk pemukul tangan kiri. Jauh beberapa meter di depan ku ada Pitcher pertama mereka. Di bagian tempat dan kursi penonton ada teman-teman Sora.

"Heh!~ Ini akan menjadi hari terbaik ku karena dapat dan berhasil mengalahkan seorang 'Advance~'" Kata si Pitcher.

Hmph! Coba saja! Mereka kelihatan sangat sombong. Terutama Pitcher yang pertama ini.

"Kau juga, Seirin"

"Ya?"

Tiba-tiba Sora berada di depan ku sambil mengatakan sesuatu.

"Kau juga jangan sombong. Percaya diri boleh tapi jangan sampai jatuhnya ke sombong"

"T-Tapi aku-"

"Ingat apa yang terjadi sebelumnya"

Seketika aku pun kembali mengingat kejadian saat aku melawan Maika.

"Kau tidak ingin itu terulang kembali, bukan. Sebelumnya kau sudah dapat menenangkan dirimu tapi kalau seperti ini kembali, maka kejadian yang sama mungkin dapat terulang kembali"

Sora benar. Sebelumnya, berkat kesombongan ku dan meremehkan Maika, aku gagal memukul 12-6 Curveball milik Maika. Aku tidak ingin kesombongan kembali merasuki ku.

Aku menarik nafas ku dalam lalu membuangnya, kemudian berkata dengan penuh keyakinan ke arah Sora-

"Ya! Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama!"

Sora tersenyum lalu berkata-

"Baguslah. Aku merasa lega karena kau sekarang mengerti. Kalau begitu, kami mengandalkan mu, 'MVP~'"

Setelah itu, Sora pergi ke arah si Boss dan mereka berdua, seperti seorang pemimpin, berdiri bersebelahan seperti melihat anak-anak buahnya bertarung.

Lumayan keren juga mereka. Menurut ku.

Omong-omong..MVP, ya..

Sudah sangat lama aku tidak di panggil begitu.

Karena itu memanglah gelar ku!~

Kalau begitu..

Akan ku tunjukkan bagaimaan seorang "MVP" melakukan tugasnya!

Aku pun tersenyum sambil bersiap di kuda-kuda ku.

"Aku siap!"

Ucap ku sambil bermaksud ke arah si Pitcher.

"Heh!~ Satu Strike saja!~ Sudah cukup untuk mengalahkan mu!~"

Si Pitcher pun memulai Wind up miliknya.

Aku berusaha untuk melihat ke arah genggaman si Pitcher dan genggamannya itu adalah..

2-Seam Fastball.

Luar biasa! Aku kagum kepada diriku sendiri karena dapat melihat gengamannya itu dengan sangat baik dan jelas di malam hari ini.

Setelah Wind up, dengan sekuat tenaga dia melemparkan bolanya-

"HHUUUAARRRGGHHH!!!"

Dia tidak perlu berteriak sih...

Bola itu, untuk 2SF, di lemparnya dengan sangat kuat dan penuh tenaga menghasilkan kecepatan yang luar biasa cepat.

Jauh di tempat Sora dan Si Boss-

"Dia dapat melemparkan 2SF sangat cepat. Aneh dan uniknya, 4SF-nya tidak secepat 2SF-nya"

"Hooo..Aku tahu perasaan itu"

"Hmm?" Reaksi si Boss sedikit kebingungan.

Aku melihat bola cepat itu dengan sangat teliti dan hasilnya...

Aku tahu kemana lajunya dan kemana dan dimana bola itu akan jatuh.

Aku pun tersenyum.

Saat bola itu sudah masuk Zona mengayun dan timing milik ku yang sudah ku bayangkan dan persiapkan dari awal, aku mulai mengayunkan pemukul ku bermaksud untuk memukul bola itu.

Dan hasilnya-

CLANG!!!

"....Heh?!?!?" Reaksi bingung si Pitcher.

Bola itu terpukul sangat jauh ke tengah lapangan dan hasilnya adalah...

Outfield Hit!

Pertandingan pertama...

Di menangkan oleh ku.

"T-Tidak M-Mungkin..." Si Pitcher merasa sangat tidak percaya dengan hasilnya.

Jauh di tempat Sora dan Si Boss.

"2SF memang jenis Fastball dan memiliki movement di akhir tidak seperti 4SF. Tapi..Lebih sulit untuk di kontrol dan di kuasai ketimbang 4SF. Pitcher mu itu boleh saja melempar dengan sekuat tenaga, namun jika tidak dapat mengontrolnya dengan sangat baik maka apa gunanya. Dia mungkin seorang Power Pitcher, tapi dia cukup buruk"

"Hmph. Ini kesalahan ku menaruh dia di paling awal. Kita semua percaya dengan 2SF tapi sepertinya dia terlalu sombong"

Kembali padaku, walaupun aku berhasil memukul jauh 2SF si Pitcher itu, aku masih tidak merasa begitu senang dan merasakan kalau ini masih biasa-biasa saja.

Aku sebelumnya berhasil memukul 2SF milik Maika dimana miliknya jauh lebih baik ketimbang si Pitcher itu, jadinya aku tidak begitu senang. Mungkin jika itu Sinker maka aku akan sedikit lebih senang.

"I-I-Ini...T-Tidak M-Mungkin..2-Seamer ku..."

"Oy! Kau sudah kalah! Cepat berikan kesempatan ke yang selanjutnya!"

"B-Baik, Boss"

Dengan begitu, Pitcher pertama bergantian dengan Pitcher kedua.

Sekarang, Giliran Pitcher kedua.

Pitcher kedua sudah langsung bersiap..Begitu juga dengan ku.

Si pitcher pun memulai Wind upnya dan aku pun berusaha untuk melihat genggaman tangannya.

"Slider"

Slider kah..

Ini sedikit tantangan.

Apa aku dapat memukul Slider jauh ke Outfield?

Tentu saja bisa!~

Setelah Wind up, dia melempar Slider milikinya tidak jauh ke luar Zona Strike.

Jadi dia memilih luar Zona, ya. Mengira aku tidak akan mengejarnya dan jika ku kejar maka aku tidak dapat memukulnya, ya. Tentu saja akan ku kejar dan akan ku pukul!

Ini sedikit beresiko untuk mengejar dan memukul Slider di luar Zona Strike. Kebanyakan orang gagal memukulnya..-

Tapi tidak untuk ku!~

CLANG!

"!?!?!?" Si Pitcher terkejut dengan hasilnya.

Aku berhasil memukul Slider di luar zona strike itu dan menghasilkan Outfield hit. Tidak hanya si Pitcher, tapi semua orang juga..Terutama teman-teman Sora.

"Luar biasa!~"

"Dia dapat memukul Slider yang di arahkan ke luar zona seperti itu!~"

"Seirin-chan benar-benar sangat luar biasa!~"

"Seorang Advance dan 5-Tool Player memang sangat hebat!~"

Di tempat Sora dan Si Boss-

"....Itu seharusnya tidak dapat di pukul!?" Ucap si Boss dengan wajah tidak percaya.

"Memang. Seharusnya tidak. Tapi sekarang ini kalian sedang berhadapan dengan siapa?~"

"...Seperti yang sudah di duga dari seorang 'Advance'. SELANJUTNYA!"

Setelah itu, Sekarang giliran Pitcher ketiga. Dia juga sudah langsung bersiap.

Begitu juga dengan ku!~

Aku...

Menjadi sangat bersemangat!

Si Pitcher memulai Wind Upnya dan aku pun mencoba untuk melihat genggaman tangannya.

"4-Seam Fastball"

4-Seamer kah..Mudah..Sangat mudah.

Setelah selesai dengan wind upnya, dia langsung melempar dengan sekuat tenaga untuk menghasilkan kecepatan yang luar biasa.

Bola itu di lempar ke arah bawah zona.

Low Ball kah...

Sayang sekali..

Aku ini dapat memukul Low Ball dengan sangat baik!~

CLANG!!!

"Wuuuooooaaaahhhh!~" Teman-teman Sora terlihat sangat kagum dengan hasil pukulan ku.

Bola itu sekali lagi terpukul dan jatuh di Outfield.

Pertandingan kedua dan ketiga..

Di menangkan oleh ku dengan berhasil memukul 2 bola dan di lokasi yang sulit.

Jauh di tempat Sora dan si Boss-

"...Dia dapat memukul Low Ball seperti itu?!"

"Tentu saja. Sudah ku bilang, bukan. Contactnya itu sangat tinggi. Dia itu jenius dan tahu apa yang harus dilakukannya sebagai seorang Batter. Jangan meremehkannya!~"

"...YANG TERKAHIR!"

Dan kini datang lah Pitcher yang terakhir.

Dia terlihat lebih percaya diri dari yang lain.

Aku juga tidak mau kalah.

Dia pun memulai Wind upnya dan aku mencoba untuk melihat genggamannya..

"!?"

...Aku sudah menunggunya.

"Curveball"

Curveball dan bukan 12-6 Curveball seperti milik Maika.

Aku akan memukulnya kali ini. Di tambah lagi, dia Pitcher tangan kiri. Aku tidak boleh tertipu lagi seperti sebelumnya.

Setelah itu..dia pun melemparkan Curveball miliknya.

Aku dapat melihat bolanya dengan sangat baik dan...

Aku seperti dapat melihat bolanya mengarah ke arah ku seperti sebelumnya di pertandingan ku melawan Maika.

Tapi aku tahu..

Itu tidak lah mengarah ke arah ku. Melainkan-

CLANG!!!

Ke tengah-tengah Zona!

Aku memukul Curveball itu tinggi dan menghasilkan Outfield hit terjauh. Bola itu menabrak tembok dengan sangat keras dan memantul dari tembok dan jatuh ke atas tanah.

Sayang sekali...

Aku kira kali ini aku dapat memukul Home Run. Apa masih mustahil ya untuk ku.

"T-Tidak mungkin?!?!?" Ketidak percayaan dari team musuh keluar.

"HOOORRREEEEEE!!!~"

"SEIRIN KAU BERHASIL!~"

"KAU BERHASIL MEMUKULNYA!~"

"KAU MENANG!~"

Teman-teman Sora merasa sangat senang..Begitu juga dengan ku.

Curveball itu mungkin bukan 12-6 Curveball milik Maika..Tapi itu sudah cukup untuk mengembalikan semangat dan Mood ku.

Aku kemudian tersenyum dengan sangat lebar penuh dengan kesenangan dan melihat ke arah teman-teman Sora, yang juga merupakan teman-teman ku juga mulai saat ini. Aku pun berteriak kepada mereka mengatakan-

"AKU BERHASIL!~"

"YEEEAAAAAHHHH!!!~" Di lanjutkan dengan teriakan dan sorakan teman-teman ku semua.

Kecuali Xavier yang hanya tersenyum dengan tenangnya sambil bertepuk tangan dan berbicara dengan pelan dimana hanya dia yang dapat mendengarnya.

"Sora..Mencuri sinyal kali ini itu tidak perlu. Terutama kalau dia lah yang berada di At-Bat"

Jadi inikah...

Rasanya suatu keberhasilan walaupun itu sebuah target yang kecil sekali pun.

Aku..

Merasa..

Sangat senang!~

.

.

"E-Ehhmmm!"

"Bagaimana?"

"Dia memang sangat hebat, Sora. Jadi ini kah kemampuan Advance itu. Sudah sangat tidak di ragukan lagi"

"Jadi kalian dari awal berpikir kalau kalian tidak dapat mengalahkannya, ya"

"Jujur saja, Iya. Lagi pula memang seperti itu, bukan. Seorang Advance sangat mustahil untuk di kalahkan"

Aku hanya dapat terdiam dan tidak tersenyum seperti biasanya.

"Aku ingin ini cepat selesai. Saatnya melawan mu. Hmph!~ Melawan mu mungkin akan menjadi yang paling mudah daripada melawan si Advance itu~"

Aku masih terdiam dan tidak tersenyum.

"Ada apa?~ Kehilangan kepercayaan dirimu karena sekarang giliran mu?~ Apa kau merasa takut dan malu tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan nantinya tidak seperti si Advance~"

Aku masih terdiam tidak membalas. Mungkin..Aku akan sedikit bermain dengan mereka dan menguji sesuatu. Mereka juga sudah meremehkan ku lagipula.

Dan..

Mereka sangat tidak tahu siapa aku ini. Mereka tidak akan melihat ini datang.

Aku kemudian bergerak maju ke tengah dimana semua orang dapat mendengar dan melihat ku.

"Pertandingan yang terakhir. Penentu segalanya. Seirin mungkin dapat mengalahkan kalian tapi jika kalian dapat mengalahkan ku maka kalian masih dapat berunding dengan ku nantinya mengenai penggunaan lapangan ini"

"Hooo...Menarik"

"Kali ini...-"

Akhirnya, Aku pun tersenyum dan..

Giliran ku untuk menyombongkan diriku.

Aku sudah mengatakan kepada Seirin untuk tidak sombong sih..Tapi..Ya sudahlah.

"-Akan ku berikan kemudahan yang sangat menguntungkan untuk kalian"

"HUH!?" Si Boss tentu saja terkejut. Begitu juga yang lainnya.

"S-Sora..Apa maksud mu?" Tanya Seirin dari jauh.

"Hmph~"

"Sora...Jangan-jangan kau" Ucap Xavier pelan.

"Ini adalah peraturan buatan ku sendiri. Aku menyebutnya, 'Mental Break'"

"Sudah ku duga" Ucap semua teman-teman ku selain Seirin dengan pelan.

"Hooo..Bagaimana peraturannya?" Tanya si Boss.

"Mudah saja. Pertama, kalian bersembilan di berikan satu kesempatan untuk berhadapan dengan ku"

"Kedua, jika kalian berhasil melakukan Contact apapun itu baik Infield Hit, Outfield Hit, Home Run, Bahkan Foul pun..Kalian lah yang menang..Dan dilarang Bunt"

"A-APA!?" Tentu saja Seirin sangat terkejut mendengarnya.

"Hehehehehe~ Bunuh diri~" Si Boss dan teman-temannya tertawa dengan penuh percaya diri.

"Ketiga, aku hanya di perbolehkan sebanyak 3 kali melempar Ball seperti biasanya dan satu saja Strike maka pemukul itu kalah dan ganti ke pemukul yang selanjutnya. Dan yang terkahir-"

"Yang terakhir?"

Aku pun tersenyum lebih tajam daripada sebelumnya-

"-Aku hanya akan melemparkan 4-Seam Fastball ke arah tengah Zona Strike!"

"APA!?!?" Seirin sangat terkejut lebih daripada sebelumnya.

"Heh!~ Kau benar-benar mencari mati, Sora~" Ucap si Boss dengan penuh percaya diri.

"Apa kau bisa?"

"Huh?"

"Ini sudah sangat mudah loh. Aku hanya akan melemparkan Fastball ke tengah dan kalian hanya harus memukulnya, lebih tepatnya melakukan timing yang tepat. Apa kalian bisa?"

"....."

"Apa..Kalian bisa?~"

Aku berusaha untuk memanas-manasi emosi dan kondisi si Boss dan teman-temannya. Dimana mereka memakannya-

"HAH! HAHAHAHAHAHA! ITU SANGAT MUDAH!"

"Kalau begitu cepat tentukan urutan pemukulnya. Ingat, satu pukulan saja dan kalian menang"

"Heh!~ Tunggu kami~ Mwahahahaha~"

Si Boss dan teman-temannya pergi ke lain sisi untuk bersiap-siap.

Dan aku...

Hanya tersenyum sangat tajam sambil mengatakan-

"Sesuai rencana!~"

.

.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, 5 Menit kemudian, mereka semua sudah siap dan tidak membiarkan Sora untuk pemanasan.

"Kami sudah siap, Sora~ Apa kau sudah?~"

"Tentu saja" Jawab Sora penuh dengan kepercaya dirian.

Aku menonton bersebelahan dengan Xavier. Aku dapat melihat yang lain juga ikut menononton. Tapi..

Kenapa mereka semua tidak merasa khawatir sedikit pun mengenai kondisi Sora saat ini.

Untuk menghilangkan rasa penasaran ku, aku bertanya beberapa hal kepada Xavier.

"Xavier...?-"

"'Kenapa Sora melakukan hal seperti ini?' itu yang ingin kau tanyakan, bukan"

"E-Eh? Y-Ya..Semacam itu"

Sudah ku duga dia hampir sama seperti Sora. Namun Sora lebih hebat.

"Anggap saja kalau ini adalah tingkat tertinggi dari kemampuan Sora"

"Tingkat tertinggi dari kemampuannya?"

"Apa kau tahu Sora itu bermain dimana?"

"Dia bilang kalau dia itu adalah Closer"

"Dan apa kelebihan dari seorang Closer?"

"Ummm? Penentu kemenangan?"

"Itu tidak salah. Namun lebih tepatnya...-"

"Lebih tepatnya?"

"-Bermain dengan sangat baik di tengah-tengah Tekanan"

"!?"

Benar juga! Bagaimana aku bisa lupa!?

Seorang Relief Pitcher terutama seorang Closer itu digunakan dan dibutuhkan di kondisi yang lumayan menekan dan sangat krusial. Kebanyakan dari mereka sangat kuat dan sangat hebat di tengah-tengah tekanan. Terutama seorang Closer yang menjadi penentu kemanangan. Dia lah pemilik tekanan paling besar dari semuanya.

Tapi ini...

Ini sangat menekan, Sora.

Apa kau benar-benar bisa?

"Apa kau meragukan Sora?"

"T-Tidak..Tentu saja tidak. Dia sebelumnya berharap besar dan percaya kepada ku. Jadinya aku juga harus dapat percaya kepadanya. Hanya saja...Aku sedikit khawatir"

"Tenang saja"

"Ya?"

"Hmph~ Ini Sora yang kita bicarakan, kau ingat"

Ini pertama kalinya aku melihat Xavier tersenyum sangat yakin.

Sepertinya...

Memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sora kini baru saja selesai meregangkan anggota tubuhnya. Jauh di depannya sudah ada dan sudah siap pemukul pertama dari team si Boss yang terlihat sangat percaya diri. Si Boss tentunya juga akan ikut memukul nantinya.

"Kami siap kapanpun kau siap, Sora~" Ledek si Boss kepada Sora.

Sora kemudian melepas jaket miliknya lalu memanggil ku.

"Seirin"

"Ya"

Aku menghampirinya setelah dia memanggil ku.

"Tolong pegang jaket ku!"

"B-Baik"

Aku mengambil jaket miliknya dan memegangya.

"Tidak apa jika kau ingin memeluknya kok"

"B-Benarkah?"

"Ya. Agar tetap hangat"

"K-Kalau begitu"

Mendapat persetujuan dari Sora, aku mulai memeluk jaket milik Sora bertujuan untuk membuatnya agar tetap hangat sambil tersenyum.

"Tolong jaga jaket ku untuk ku" Ucap Sora kepada ku dengan senyumannya yang biasanya.

Aku balas senyumannya dengan senyuman ku juga sambil mengatakan-

"Tentu~"

Aku pun kembali ke sebelah Xavier untuk menonton pertandingan Sora.

"Aku siap!" Kata Sora penuh dengan percaya diri kepada lawannya.

"Kau boleh memulainya~" Kata Si Boss mempersilahkan Sora untuk memulai Wind Upnya.

Sora pun memulai Wind upnya.

Aku memfokuskan mata ku dan penelitian ku berusaha untuk mencari tahu kali ini sebarapa cepat lemparannya.

"Seirin"

"Ya?"

"Kau hanya perlu melihat Sora melempar saja. Tidak perlu mencoba menebak kecepatan lemparannya"

"Eh!?"

Xavier dapat mengetahui apa yang ingin ku lakukan. Dia memang benar-benar sama seperti Sora.

"Kau tahu mereka memanggil Sora apa?"

"Tidak"

"Mereka memanggilnya 'Comet' berkat kecepatan lemparannya"

"Comet..."

"Dan sekarang kau akan menyaksikan...-"

"M-Menyaksikan?"

"-Menyaksikan salah satu Pitcher terkuat yang pernah ada!~"

Setelah Wind up, dengan sekuat tenaga Sora melempar 4SF-nya tepat mengarah ketengah. Dan reaksi si Batter adalah-

"Hmph~ Mudah-"

WUUUSSSHHH! BAM!

"...EH?!?!?"

"HUH?!?!?!"

Si Batter dan teman-temannya, begitu juga Si Boss, sangat terkejut melihat hasilnya.

"M-Mustahil?!" Begitu kata Si Boss.

Bola itu tiba-tiba saja sudah menabrak tembok dan dimana bola itu jatuh..

Tepat seperti perkataan Sora..

Di tengah-tengah Zona Strike.

Bukan hanya mereka yang terkejut, aku pun juga. Tapi teman-teman yang lain tidak dan ekspresi mereka sangat santai. Seolah-olah ini sudah suatu hal yang biasa.

Batter pertama tidak sempat mengayunkan pemukulnya dan dalam sekejap sudah di kalahkan begitu saja oleh Fastball milik Sora.

Yang aku lihat, Fastball itu sangat cepat. Benar-benar sangat Cepat.

Benar apa kata Xavier..

Aku tidak perlu mencari tahu seberapa cepat kecepatan lemparan Sora. Itu karena aku tidak akan dapat mengetahuinya hanya dengan menggunakan kedua mata ku saja.

"Selanjutnya!" Kata Sora sambil mengambil Bola yang lain dari dalam ranjang yang berada di sebelahnya.

"K-Kkkhhhh! KAU! CEPAT! INI GILIRAN MU!"

"B-Baik, Boss"

Batter kedua pun sudah berada di kotak pemukul. Dan saat mereka memulainya-

WUUUSSSHHH! BAM!

"A-APA!?" Si Boss dan teman-temannya juga si Batter kembali terkejut.

Bola itu sekali lagi berhasil menuju ke tengah zona strike dan sekali lagi..Si Batter tidak dapat mengayunkan pemukulnya.

Mata ku bersinar cerah dan merasa sangat kagum dengan kemampuan Sora seolah-olah aku mengatakan "Wuuuaaahhh~".

"2 Up 2 Down" Kata Xavier.

"Selanjutnya!" Sora sekali lagi meminta Batter selanjutnya.

Dan hasilnya adalah-

WUUUSSSHHH! BAM!

Batter ketiga nasibnya sama seperti 2 Batter sebelumnya.

"Selanjutnya!"

Begitu juga seterusnya.

WUUUSSSHHH! BAM!

Lagi..

WUUUSSSHHH! BAM!

Lagi..

WUUUSSSHHH! BAM!

Lagi..

WUUUSSSHHH! BAM!

Lagi..

WUUUSSSHHH! BAM!

Dan lagi..

Kedelapan Batter sudah di kalahkan oleh Sora begitu saja dalam hitungan detik dan dengan secepat kilat..Menggunakan Fastball yang tidak masuk akal punyanya itu.

"Wuuuaaaahhhh~" Aku tidak dapat menahan rasa senang ku lebih lama lagi dari ini.

"8 Up 8 Down. Berturut-turut tidak memberikan mereka kesempatan untuk mengayunkan pemukul mereka dan juga..Semuanya persis seperti perkataan Sora, mengarah ke tengah"

"H-HEBAT! SORA SANGAT HEBAT!~"

"Bukannya sudah ku bilang begitu~"

"Selanjutnya! Kau yang terakhir, Boss~" Ledek Sora kepada Si Boss.

"G-Gggghhhh!"

"Ada apa?~ Kehilangan kepercayaan dirimu setelah melihat teman-teman mu ku kalahkan begitu saja~"

"K-Kau...!"

"Bukannya sebelumnya kau bilang...Kalau 'Ini sangat Mudah~'"

Emosi Si Boss semakin meluap-luap dan wajah Si Boss sudah terlihat sangat kesal.

"CIH! AKAN KU TUNJUKAN BAGAIMANA SEORANG BATTER MELAKUKAN TUGASNYA!"

"Hoooo~"

"K-Kalahkan dia, Boss"

"K-Kau yang paling kuat dari kami semua"

"AKU TAHU ITU! Akan ku tunjukkan dan ajarkan kepada kalian bagaimana caranya mengayunkan pemukul dan memukul bola!"

"Apa kau siap?" Tanya Sora kepada si Boss.

"DARI TADI!"

"Kalau begitu persiapkan dirimu lebih.."

"HAH!?"

"Untuk kekalahan memalukan milik mu~"

"K-KAU!"

Setelah mereka berdua sudah siap di kuda-kuda milik mereka masing-masing dan Sora memulai wind upnya lalu melempar bolanya..Dalam seketika-

WUUUSSSHHH! BAM!

"!?...Apa!?"

"B-Boss....!?"

"T-Tidak mungkin...!?"

Bola itu...Melewati Si Boss begitu saja dan tepat mengarah ke tengah Zona Strike.

Dengan begini...

Itu artinya...

"S-S-S-...SORA KAU MENANG!!!~ KAU BERHASIL!!!~"

Aku langsung ingin berlari ke arah Sora dimana Xavier menghalangi ku.

"X-Xavier?"

Wajah Xavier sangat serius begitu juga yang lainnya. Saat aku melihat ke arah Sora, Sora pun juga begitu.

Dari jauh, Sora berbicara kepada dirinya sendiri dimana kami tidak dapat mendengarnya, namun yakin kalau Sora baru saja mengatakan sesuatu.

"Padahal, aku kira, dengan cara seperti ini, kalian dapat mengalahkan seorang Advance"

Si Boss pun tidak bereaksi apa-apa dan hanya terdiam melongo dengan kedua matanya terbuka..

"B-Boss"

"A-Aku...B-Bahkan...T-Tidak dapat mengayunkan pemukul ku. Aku bahkan..Tidak dapat..Melihat bolanya"

"B-Boss!?"

"K-KURANG AJAR KAU SORA!!!"

"AKAN KAMI BERI KAU PELAJARAN!"

Semua teman-teman si Boss mulai marah dan mengancam Sora. Mereka mengambil pemukul Baseball mereka dan mulai mengancam untuk menyerang Sora.

"S-SORA!!" Aku berteriak merasa sangat panik saat mereka ingin mulai menyerang Sora.

Teman-teman yang lain mulai bersiap untuk turun tangan. Mereka, yang memakai jaket, dengan cepat melepas jaket mereka, berdiri dari tempat duduk mereka dan dengan cepat mencoba untuk lari mengarah ke arah Sora untuk melindunginya dan menghadang teman-teman Si Boss.

Tapi..

Itu semua dihentikan oleh satu teriakan dari seseorang-

"HENTIKAN KALIAN SEMUA!!!"

"B-Boss???"

Si Boss berteriak ke arah teman-temannya meminta mereka untuk tidak menyerang Sora.

Sora hanya terdiam dari tadi dan tidak melakukan apa-apa.

Situasi dan kondisi menjadi sangat sunyi sampai Si Boss kembali berbicara-

"Aku yang kalah..Aku yang tidak dapat berkutik sama sekali. Ini bukan Sora yang salah. Pertandingan ini 100% murni kekalahan ku dan tidak ada kecurangan. Aku kalah. Sora..Kau yang menang"

"B-Boss..."

Situasi kembali menjadi sunyi.

Tiba-tiba, Sora datang menghampiri Si Boss, berjalan dengan cukup pelan.

"Seirin..."

"Y-Ya?"

"Kau akan segera tahu kenapa Sora juga sering di juluki dan di panggil sebagai 'Psycho'"

"P-Psycho?"

"Itu yang aku dengar dari Shiori"

Sementara itu di tempat Sora dan Si Boss.

"Sora..Bisa kau beri tahu kenapa kami dapat kalah melawan mu"

"Biar ku beri tahu satu hal kenapa kalian gagal dan kalah walaupun memiliki kemampuan yang sangat hebat dan sudah diberikan kemudahan"

"Tolong..."

"Ini hanya masalah pemikiran kalian saja"

"...?"

"Kalian telah menyianyiakan kesempatan kalian dalam berhadapan melawan Advance"

"Apa yang kau maksud? Kami sudah melawan Seirin sebelumnya-"

"Lagi"

"Lagi?"

"Sebelumnya, kau bilang kalau melawan dan mengalahkan seorang Advance itu adalah 'Mustahil'. Kau bilang kalau 'Kami tidak dapat di kalahkan'"

"'Kami?'"

"Ya. 'Kami'. Kau sudah ku berikan kesempatan yang sangat besar untuk dapat berhadapan dan mencoba untuk mengalahkan seorang Advance tapi kalian justru menyianyiakannya begitu saja"

"T-Tunggu dulu..Aku tidak paham apa maksud mu"

"Biar ku katakan ini dengan sangat jelas..Bukan hanya Seirin lah di sini yang merupakan seorang Advance"

"Bukan!?"

"Tapi aku juga!"

"K-KAU!?"

"T-Tidak mungkin!?"

Si Boss dan teman-temannya sangat terkejut setengah mati.

Dan aku...

Juga sama terkejutnya.

"S-Sora...J-Juga seorang Advance?!"

"Ya. Kami sudah tahu sejak pertama kali bertemu dengannya sebulan yang lalu. Kami dari tadi hanya berpura-pura tidak tahu saja"

"B-Begitu, ya"

I-Ini...

Benar-benar sangat mengejutkan ku.

Aku tidak dapat menyangka kalau Sora ternyata juga merupakan seorang Advance. Semua kekuatan dan kemampuannya selama ini dalam Baseball akhirnya jelas darimana asalnya. Seharusnya aku mengetahui dan menyadarinya. Padahal aku sendiri juga seorang Advance.

"Aku sudah mempermainkan pemikiran kalian agar dan untuk mempermudah kalian"

"P-Pikiran kami!?"

"Lebih tepatnya mindset kalian dalam menghadapi ku"

"M-Mindset kami!?"

"Aku membuat kalian percaya kalau aku ini bukan seorang Advance. Aku berlagak hanya seperti seorang Power Pitcher biasa dan membuat peraturan yang tidak menguntungkan untuk ku untuk memperbesar ke aroganan kalian dan juga kesombongan kalian"

"?!?!"

"Kekalahan ini lebih tepatnya berkat ketidak tahuan kalian saja terhadap diriku yang sebenarnya"

"K-Ketidak tahuan..B-Benar juga. Sebelumnya kami memang tidak mengetahui kalau kau adalah seorang Advance"

"Aku melakukan itu agar kalian mengira dapat mengalahkan ku. Kau sendiri yang bilang kalau seorang Advance tidak bisa di kalahkan..Dan sepertinya kau memang benar..Tapi, sebelumnya kalian belum mengetahui kalau aku ini adalah seorang Advance jadi kalian sangat percaya diri kalau dapat mengalahkan ku lalu di tambah dengan peraturan milik ku yang seperti itu menambahkan rasa percaya diri dan kesombongan kalian-"

"-..Seharusnya kalian yang sudah berpikir kalau seseorang yang bukan merupakan seorang Advance itu dapat di kalahkan. Seharusnya kalian dapat mengalahkan ku di kondisi seperti itu sebelumnya-"

"-...Tapi..Kalian bahkan tidak dapat berkutik dan tidak dapat mengayunkan pemukul kalian. Tapi sekarang kalian tahu jawabannya..Kalau aku ini seorang Advance dan itu lah alasan kalian tidak dapat mengalahkan ku. Sangat di sayangkan padahal sudah di berikan kemudahan yang sangat banyak dan sugesti kalau aku ini seorang Power Pitcher biasa dan bukan seorang Advance. Sepertinya percobaan ku berhasil"

"T-Tunggu dulu-"

"Dan satu hal lagi!"

"!?"

"Akan ku beritahu kenapa kalian itu adalah aib bagi Baseball"

"K-Kami...A-Aib bagi Baseball..."

"Kalian memang hebat..Seharusnya..Jika bukan berkat sikap dan sifat kalian yang kekanak-kanakan"

"K-Kami...K-Kekanak-kanakan?"

"Kalian selalu berpikir kalau kalian masih berhak di Baseball..Tapi lihat lah hasilnya! Kalian Murid-murid Drop Out! Kalian pemabuk!..Mungkin tidak untuk mu. Kalian bilang kalian suka Baseball tapi coba lihat lapangan ini hasil dari perbuatan kalian!"

"L-Lapangan ini? H-Hasil perbuatan kami?"

"Itu benar, bukan!"

"I-Itu..."

"Apa benar kalian menyukai Baseball kalau kalian seperti ini!? Kalian bahkan tidak dapat berbuat apa-apa di hadapan ku dan Seirin. Kalian..Hanya mempermainkan Baseball saja dan membuat malu Baseball. Kalian ini..Adalah sebuah Aib yang membuat nama Baseball menjadi rendah!"

Seketika, Si Boss terjatuh di kedua lututnya yang berada di atas tanah dan kedua tangannya menyentuh ke atas tanah dan si Boss tidak berkata apa-apa.

"B-BOSS!?"

"K-Kami...Hmph. Itu semua benar. Aku pikir aku dapat kembali lagi dalam bermain Baseball. Tapi..Mereka tidak mengizinkan ku. Aku tahu itu karena sifat dan perilaku buruk ku yang membuat ku selalu di tolak dimana saja. Tapi...Aku tidak pernah ingin mempermainkan Baseball. Aku hanya ingin...Dapat kembali bermain seperti dulu lagi"

"Aku tahu itu. Aku dapat melihat seberapa senang dan bersemangatnya dirimu tadi saat ku berikan kesempatan bermain"

"Hmph..Sora..Kau ini.."

"Aku yakin kau masih memiliki suatu hal yang ingin kau tanyakan dan ingin kau ketahui sekarang ini"

"Ya. Itu benar. Sora...Tolong beritahu apa yang kurang dari ku. Dalam Baseball aku punya Contact yang baik. Power yang lumayan. Lari juga sama. Pertahanan dan lemparan ku juga bagus. Lalu..Apa yang kurang?"

"...Kau mau tahu apa yang kurang darimu"

"Apa itu?"

"Kau kurang menikmatinya"

Ucapan Sora seolah-olah menusuk sangat dalam ke dada Si Boss. Si Boss pun..Mulai menangis.

"...Jika aku harus jujur, kemampuan mu itu sudah cukup. Yang kurang dari mu hanya lah seberapa besar cinta mu terhadap Baseball dan apakah kau menikmatinya atau tidak. Itu sudah cukup"

"B-Begitu, ya..." Ucap si Boss sambil menangis.

"Kau masih memiliki kesempatan"

"A-Aku?! M-Masih?"

"Tentu. Semua orang selalu memiliki kesempatan kedua. Itu menurut ku. Yang harus kau lakukan hanya memperbaiki perilaku dan sifat mu. Itu saja sudah cukup"

"A-Apa kau dapat menjaminnya?"

"...Itu tergantung pada dirimu sendiri"

"B-Begitu, ya..."

Kondisi dan situasi sekali lagi menjadi sunyi. Lalu setelah beberapa saat kondisi diisi dengan kesunyian, Sora berkata-

"Sesuai perjanjian..Aku mohon kalian untuk pergi dari lapangan ini dan jangan pernah menunjukkan wajah kalian lagi di sini"

".....Baiklah"