Rifan mengerang dan mengangkat tangannya untuk melindungi wajahnya dari sinar matahari, dia membalikkan tubuhnya dan matanya perlahan terbuka. Saat melihat jam dinding yang menunjukkan waktu pagi dia masih enggan beranjak dari ranjangnya dan malah menarik selimut untuk menutup tubuhnya. Tapi sayang sekali dia tidak bisa tidur karena mendengar suara dari luar kamarnya.
Pranggggg
Seketika matanya terbuka lebar dan Rifan terduduk di atas ranjang, dia menyibak selimut dan berjalan mendekati pintu. Saat melihat ruang tengahnya yang kosong, dia mengernyitkan dahinya dan mendengar suara lagi dari arah dapur. Dengan langkah waspada dia berjalan menuju dapur dan melihat punggung familiar.
"Diah!" seru Rifan terkejut.
Diah tersentak saat mendengar suara Rifan, dia membalikkan tubuhnya dan melihat Rifan berdiri di belakangnya. Dia sangat heran dengan keberadaannya karena Rifan bilang akan kembali nanti malam.
"Apa yang kau lakukan di sini?" ucap mereka bersamaan.