"Hallo nona perawat, apakah kamu bisa membantuku?"
Perawat yang sedang bertugas di bagian resepsionis segera mendongakkan kepalanya dan melihat pemuda tampan yang bersandar pada meja sambil melemparkan tatapan genit ke arahnya. Seketika wajahnya memerah dan dengan gugup menanyakan apa yang dia butuhkan.
"Uhuk… ada yang bisa saya bantu?" Perawat itu berusaha keras mempertahankan sikap profesionalnya.
Pemuda itu menarik sudut bibirnya dan tangannya menyentuh dadanya. "Belakangan ini aku merasa kesakitan dan takut jika terkena penyakit mematikan, nona perawat bisakah kamu mengecek kondisiku? Tolong jangan katakan bahwa aku menderita penyakit serius." Pemuda itu memasang ekspresi lemah seolah dia adalah pasien di ujung maut.