"Diah kamu bisa kembali dulu karena latihanmu sudah selesai." Pak Eko merasa bahwa Diah tidak perlu latihan lagi karena kejadian tadi sudah membuka matanya untuk melihat kemampuan Diah yang sebenarnya.
Diah bernafas lega sebab Pak Eko membiarkannya kembali karena sebenarnya ia sangat kelelahan dan tidak memiliki tenaga lagi untuk latihan. Bayangkan saja di kejar-kejar oleh anjing adalah hal yang mengerikan, meskipun itu memiliki sedikit manfaat untuknya. Tapi Diah tidak mau mengakui bahwa kemampuanya berlari berasal dari anjing yang mengejarnya.
"Terima kasih pak." Diah menggunakan tubuh Rifan untuk menompang dirinya.
"Rifan bawa dia kembali ke asrama." Melihat keadaan Diah membuat Pak Eko tidak tega membiarkannya kembali sendiri.
"Baik pak." Rifan menganggukkan kepalanya dan hendak menggendong Diah di depan.
"Jangan!" Diah dengan cepat menghentikan Rifan dan melirik Pak Eko.