"Jangan pernah dekat dengannya!" Rifan melepaskan tangan Diah dan menatapnya dengan serius.
"Kenapa?" Diah melihat pergelangan tangannya yang memerah akibat perbuatan Rifan.
"Pokoknya jangan mendekatinya lagi!" Rifan mengerutkan dahinya dan meraih tangan Diah dengan lembut, tatapan menyesal terlihat jelas dari matanya. "Maaf aku telah melukaimu."
Diah menarik tangannya dari Rifan kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa."
Rifan menghela nafas kemudian mengacak-acak rambutnya, ia tidak menyangka bahwa Diah akan bertemu dengan Aslan di perpustakaan. Ia tidak menyukai orang itu karena sifatnya yang bertolak belakang dengannya dan Rifan merasa terancam akan keberadaannya. Ia tahu bahwa Aslan bukanlah orang sembarangan yang bisa di provokasi, jadi ia khawatir saat Diah bersama dengannya.
