Diah menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk kemudian menatap bayangannya yang terpantul dari dalam cermin. Pikirannya berkelanabeberapa menit yang lalu ketika dia makan malam bersama Rifan, dia masih ingat ekspresinya yang terkejut ketika Diah melontarkan jawaban yang selama ini membelengu hatinya.
Apakah mereka teman atau pacar?
Hubungan mereka terlihat dekat dan tidak mungkin di sebut sebagai teman, lagipula apakah ada teman yang saling berciuman dan pernah tidur bersama. Tapi keterdiaman Rifan membuat Diah gelisah karena dia tidak mengakui hubungan mereka, memang mereka sudah saling mengungkapkan perasaan masing-masing.
Tapi sampai sekarang Rifan belum mengesahkan hubungan.
Apakah mereka sedang berpacaran?
Diah takut jika ia berpikir berlebihan bahwa Rifan menyukainya dan ingin bersamanya, mereka tidak mengenal terlalu lama dan dia memliki banyak keraguan tentangnya. Meskipun Rifan sudah terbuka dan menceritakan dirinya, tetapi Diah masih belum merasa nyaman.