"No 20 harap bersiap-siap, 5 menit lagi tampil di atas panggung."
Mendengar pengumuman panitia membuat tubuh Diah membeku, ia menggengam kedua jemarinya dengan erat dan memandangi bayangannya di depan cermin. Penampilannya sangat sempurna dengan polesan make-up yang natural, sayangnya tidak ada senyum yang muncul di wajahnya yang mengurangi kecantikannya.
Diah menarik nafasnya dalam dan menepuk-nepuk wajahnya agar tidak terlihat sedih, ia tidak bisa membiarkan orang lain melihatnya seperti ini. Ia bangkit dari kursi dan mendekati belakang panggung, dari balik tirai, ia bisa melihat murid lain yang hampir menyelesaikan penampilannya, sejujurnya semangatnya mulai menghilang karena orang yang ia tunggu-tunggu tidak hadir di sini.
Seandainya saja ia memberitahu Rifan terlebih dulu, pasti dia akan datang.