"Hey kau ingin ke mana?" Indra menghentikan bahu Diah yang hendak pergi.
"Aku akan pulang dengan yang lain, lagipula acaranya sudah selesai." Diah ingin pulang karena tidak bisa membiarkan Rifan sendiri untuk menghadapi keluarganya.
Indra menarik sudut bibirnya dan meletakan tangannya dia atas bahu Diah. "Kembali? Sepertinya kau melupakan sesuatu." Indra mengetuk dahinya dan melebarkan seringaiannya. "Besok masih ada resepsi pernikahan di rumah kita dan kau adalah pengiring pengantin wanita."
"Aku tahu, karena itulah aku harus kembali dengan rombungan, bukan?" Diah bingung dengan perkataan kakaknya yang aneh, bukankah hal wajar jika dia kembali untuk mempersiapkan acara besok.
"Sepertinya kebodohan bocah itu sudah menular padamu," dengus Indra kesal dan menjitak dahinya.
"Awwww... sakit.." Diah melindungi dahinya dan mendelikkan matanya ke arah Indra.