Suasana bahagia dan haru menyelimuti mereka waktu itu. Tidak sempat rasa cemas membayangi. Mereka akan berjauhan untuk waktu yang cukup lama, 3.5 tahun lamanya Krisnanda akan menempuh pendidikan di Melbourne. Tersisa beberapa hari lagi untuk mereka bersama, untuk saling bertatap muka. Sama-sama menyimpan gelisah, mengingat sebentar lagi akan berpisah. Tetapi, tak ada satupun yang mengungkapkan, lebih memilih untuk memendam. Menikmati hari-hari yang tersisa dengan hal-hal yang membahagiakan.
Krisnanda sibuk mempersiapkan keberangkatannya, begitu pula Sonya, dia juga sibuk di organisasi. Mereka tidak sempat bertatap muka lagi, hanya dengan pesan singkat atau berbincang lewat telpon kala malam menjelang. Kini hanya menunggu hari berganti, Krisnanda harus meninggalkan Bali esok hari. Memulai perangnya lagi, bergulat dengan dunia baru di negeri seberang.
"Malam Sonya," sapa Krisnanda lewat pesan singkat.
"Tetap semangat di organisasi ya, semangat juga untuk belajarnya. Perbanyak sabar jangan marah-marah terus," pesan Krisnanda.
Sonya yang baru menyelesaikan belajarnya, langsung mengecek handphonenya. Dia tersenyum mendapati pesan dari Krisnanda. "Besok kak Krisnanda udah berangkat," gumannya.
"Malam kak," balas Sonya.
"Iya, aku pasti semangat. Aku nggak pernah marah-marah kok, kan aku orang sabar," ucapnya.
Krisnanda tertawa sendiri membaca balasan pesan dari Sonya. "Kayanya aku akan kangen sama dia nanti di sana," pikirnya. "Aku telpon aja ya."
Menghabiskan malam terakhirnya di Bali, dia berbincang dengan Sonya hingga tengah malam. Menumpahkan keluh kesah yang tersisa, menceritakan semua yang belum sempat tersampaikan. Berbincang cukup lama hingga mereka sama-sama terlelap bersama malam.
Disambut pagi yang begitu cerah, Krisnanda sudah memasukkan semua barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Bersiap untuk berangkat ke bandara didampingi oleh kedua orang tuanya. Keberangkatannya pukul 01:00 siang nanti. Sepanjang perjalanan, tatapan jauh menerawang. Membayangkan dirinya akan berada begitu jauh, bahkan dia ragu, bisakah dia berbincang sesering dulu dengan Sonya. Apapun yang terjadi padanya, bayang Sonya yang pertama muncul dalam pikirannya.
Sonya pun sama gelisah, sarapan pagi ini tak begitu dia sentuh. Lama merenung, akhirnya memutuskan untuk menyusul Krisnanda ke bandara. Dia tak henti-henti menggigit bibir bawahnya, gelisah, takut waktunya tak sempat. Sampai di bandara, dia langsung menelpon Krisnanda, tidak kunjung terjawab. Dia terus berjalan, terus mencari sosoknya. Tepat saat terdengar suara lembut Krisnanda, dia menemukannya, duduk menanti di ruang tunggu.
"Kakak belum berangkat kan?" tanya Sonya.
"Iya, aku belum berangkat," jawab Krisnanda.
"Iya, kebetulan aku di bandara juga, aku lihat kakak dari sini. Aku ke sana ya," ucap Sonya kemudian menghampiri Krisnanda.
"Kamu ngapain di sini?"
"Aku ke sini nganter saudaraku kak, dia mau pergi ke Jawa," Sonya beralasan.
"Iya," jawab Krisnanda."Duduk dulu, keberangkatanku masih setengah jam lagi."
Sonya duduk tepat di samping Krisnanda. Seperti biasa, perbincangan diantara mereka selalu mengalir begitu saja. Gelisah yang membayangi, terlupakan sejenak berkat canda dan tawa. Hingga waktunya tiba, mereka harus berpisah.
"Nggak kerasa ya, aku udah harus berangkat," ucap Krisnanda, membuat senyum Sonya sedikit memudar.
"Iya kak, nggak kerasa," jawab Sonya, "Kakak baik-baik di sana ya, selalu jaga kesehatan, yang rajin belajarnya. Semangat kak," pesan Sonya.
"Iya, kamu juga jaga diri baik-baik, sesibuk apapun, ingat makan, jangan sampai sakit," ucap Krisnanda.
(Sonya mengangguk tanda setuju)
"Iya, aku harus berangkat sekarang. Sampai jumpa lagi Sonya." Krisnanda mengucapkan salam perpisahan.
"Iya, sampai jumpa lagi kak," jawab Sonya, matanya mulai berkaca-kaca.
Menahan air mata di tepi kelopak, sembari memandang punggung Krisnanda yang berlalu semakin menjauh. Terakhir, Krisnanda berbalik, melambaikan tangan kepada Sonya dengan senyum di wajahnya, seraya dalam hati berkata.
"Sampai jumpa Sonya. Aku akan melakukan yang terbaik. Terimakasih untuk semua dukungannya. Aku akan sangat merindukanmu."