Bintang bintang berjatuah, namun tak terasa, pagi sudah tiba, Mirai tertidur dipangkuan Shiro. 'Apakah aku terlalu memanjakannya? ah tidak, mungkin ini adalah tindakan benar.' Batin Shiro.
Ia takut kalau perlakuan yang terlalu memanjakan putrinya itu adalah suatu kesalahan.
Namun, ia teringat akan masa lalu nya, kedua orang tua nya sangat memanjakan dirinya dan adiknya, dan sampai saat ini, karena orang tua nya memanjakan mereka, Shiro dan Maika tumbuh menjadi pahlawan.
"Shiro-kun, ayo." Fumika menyadarkan Shiro yang sedang melamun, ia sudah membuatkan gerbang sihir untuk menuju rumah, sedangkan dewa oritius terus naik, karena di atas Mithurna itu adalah alam suci.
"Sayang, apa menurutmu, baguskah ia kalau kita ajari sihir di usia 2 tahun ini?"
"Menurut Fumi, kita tunggu sampai ia berusia 3 tahun nanti."
"Begitu, baiklah, lagipula, jumlah mana anak kecil itu sangat sedikit ya."
"Begitulah."
