Chereads / Reincarnation of The Silver Wolf : Kaishi / Chapter 27 - Demi Machina (Bagian 1)

Chapter 27 - Demi Machina (Bagian 1)

>El Scaro

SKILL: ISSSN

SRING!!

Keiko menebas tangan kanan pria bertubuh besar dengan katana hitam nya, Kuwagumo.

"Sekali lagi ku tanyakan padamu, Apa alasanmu menculik dan membunuh para gadis?"

"WANITA ADALAH SAMPA-"

SRING!

Keiko langsung memenggal kepala pria itu. "Jangan pernah merendahkan wanita."

"Misi selesai, Kalian, Bersihkan mayatnya." Keiko menyimpan katana di sabuk nya. Berjalan ke Istana untuk melapor kepada raja Elbano.

"Kau... Aku belum selesai bicara!"

"Ap-"

BUAGH!!

BRAK!!

Pukulan keras mengenai tubuh keiko, membuatnya terpental jauh dan menabrak dinding sehingga membuat dinding itu retak parah.

"B-bagaimana.. bisa.."

Keiko memuntahkan darah, luka dalam nya yang cukup serius.

"Aku, Hideki, dijuluki sebagai iblis abadi, aku takkan pernah mati, apalagi hanya dengan goresan katana saja!"

"Jadi begitu, Kau si iblis abadi, ya." Keiko berjalan santai, melupakan luka parahnya.

"Kalau begitu, itu berarti, kau lah yang membunuh adik dan ibu ku, ya?"

"Hah, mana ku tau, aku tak pernah pilih pilih dalam membunuh!"

"Bunuh... Iblis.." Keiko menyayatkan kuwagumo nya ke pergelangan tangannya.

Kuwagumo, Adalah katana kutukan, dimana ia akan menyerap kehidupan orang yang telah ia habisi, semakin banyak orang yang terbunuh, semakin kuat pula katana nya.

Dan juga, Jika pengguna katana itu melukai dirinya dengan katana kuwagumo, maka ia akan memperoleh kekuatan besar karena energi kehidupan yang dialirkan.

(kembali ke cerita)

Tubuh keiko mengeluarkan aura gelap. "Akhirnya, aku menemukanmu, pembunuh."

Keiko yang tak pernah terlihat tersenyum sebelumnya, kini tersenyum namun mengerikan. Keiko menggusur katana nya layaknya katana itu sangat berat.

"HAHA! WANITA MEMANGLAH SAMPAH!!" Hideki si iblis abadi itu berlari dengan kepalan tangan yang terlihat kuat.

"Ken no Shiruetto.."

WUUSH!

Saat hideki hendak memukul keiko, tubuh keiko berubah menjadi asap tipis dan menghilang.

"Aku di sini."

"HAAAT!!" Hideki mengayunkan pukulannya ke belakang, namun..

WUSH

SKILL: Noroi no sen

Skill Garis kutukan, siapapun yang terkena tebasannya, walaupun sedikit, pasti akan mati.

SRING!!

Keiko menebas secara vertikal, membuat tubuh hideki terpotong menjadi dua.

"S..sudah ku bilang, aku adalah Ib-APA??!"

Hideki terkejut, bekas sayatan keiko brrubah menjadi abu dan mengikis tubuhnya sedikit demi sedikit.

"T-Tidak mungkin!"

"Di dunia yang sudah salah ini, tak ada yang abadi, membusuklah di neraka!"

SRING!

>Einklang

"Ah, ternyata... kita tak bisa transaksi apapun di tempat ini.." Shiro membaringkan tubuhnya dengan paha fumika sebagai bantalan.

"Kita datang ke tempat ini hanya untuk pergi ke klapse kumuh dan mencari york, bukan?" Fumika merapikan poni shiro.

"Ah kau benar, tapi, aku saat ini sedang kelelahan, jadi aku ingin istirahat." Shiro menutup mata nya.

"Silakan."

Fumika duduk di bangku kayu panjang.

Ia tersenyum saat memperhatikan wajah tidur shiro.

'Kalau di ingat ingat, saat malam itu, saat aku mengatakan kalau aku mencintai shiro sama, ia mengatakan kalau aku memikirkan hal yang sama dengannya, apa itu berarti...'

Jantungnya berdegup kencang.

'Tcih, perasaanku gak enak mulu, aku merasakan ada ancaman yang akan datang.' batin shiro.

"Ah, aku ingat." Shiro bangun dan melepas ikat kepala nya yang berwana merah.

"itu benda apa shiro sama?"

"Ini adalah bukti kalau aku dan nona seele sudah. menjalin kontrak, saat ini aku akan memanggilnya."

'Hanya kontrak...' Batin fumika.

"Ah.. bagaimana cara pakainya ya? Nona seele gak pernah ajarin aku." Shiro memainkan tali pita itu.

"Panggilanmu dipenuhi."

"Lah?!"

"LHO?!"

"Kenapa?" Seele menaikan sebelah alisnya.

"Aku... perasaan aku belum memanggilmu.." Shiro melirik pita merah milik seele.

"Itu karena hati mu mengatakan kalau kau memanggilku, maka kata hati mu tersampaikan padaku." Jelas seele, ia langsung mengambil pita yang ada di tangan shiro.

"Loh, kenapa diambil?"

"Bukannya sudah ku bilang, jika kau memanggilku dalam ucapan hati, maka akan tersampaikan padaku, ini hanya benda biasa kok." Ia mengikatkan pita nya di pinggangnya.

"Kebetulan kau memanggilku, ibu ku memberitau ku, Di klapse kumuh, banyak manusia besi bergerak yang sedang menunggu mu, jumlahnya ribuan."

"Manusia.. Maksudmu.. Demi ma-APA?!" Shiro kaget. Ribuan, bukan 10 atau 20.

"Ya, mereka dikirim untuk membunuhmu dan pelayan kecilmu itu."

"Saya..."

"Nona, Aku membutuhkan bantuanmu untuk menghadapi mereka." Shiro menunduk hormat.

"Berdiri lah, kita telah menjalin kontrak, itu artinya aku akan selalu membantu mu." 3 buah bola cahaya muncul di belakang seele. Tercipta 3 makhluk raksasa bersayap 3, Malaikat perang kagura.

"Nah, Mari kita habisi mereka."

"Fumi, kau tunggu di sini, aku tak ing-"

"Tidak, Saya ikut, bukan hanya karena saya adalah pelayan anda, namun, Demi machina, pencipta mereka adalah brahe, orang yang telah membuat ibu ku menjadi monster dan mati terbunuh." Fumika mengambil Tombaknya.

"Tapi.."

"Shiro, percaya lah padanya." Seele terbang menggunakan kedua sayap malaikatnya.

"Baiklah, namun, jika kau terluka, kau akan dikenai hukuman, fumi." Ancam shiro dengan senyuman

"Dengan senang hati."

>Klapse Kumuh

Tempat itu terlihat sangat sempit, ribuan demi machina memenuhi tempat itu.

"Ngeri." Shiro memakai mode Half Wolf dragon of Darkness.

"Mari."

para malaikat perang menembakkan sihir yang membuat para demi machina mengalami debuff yang membuat mereka melemah.

"Mari!!" Shiro berlari, di susul oleh fumika dengan tombak nya.

SKILL: TRIPLE FUMA

SRING

SRING

SRING

Pedang kembar shiro berpecah menjadi 3, Memotong puluhan demi machina.

"INI MENYENANGKAN!"