CRRRTTTZZZ
Lagi lagi elf itu menembakkan bola sihir pada shiro, namun dengan teknik berpedang shiro,ia berhasil menangkis serangan elf pucat itu.
"Fumi! Mundur!" Shiro mendorong fumika yang hendak di serang elf itu, dengan segera shiro memasang teknik guard.
"kau oke??" Cemas shiro.
"U-umh...maaf.."
"Tak apa,sekarang kau mundur dulu, Ku bereskan dulu sampah ini."
SSRRNGG
Shiro mendorong elf berpedang sihir itu dengan pedang kembarnya.
"Hei kau! apa apaan kau ini, mengapa kau menyerang petualang?" Shiro bertanya dengan baik.
"Diam."
SRRNG!
Elf itu menghunuskan pedangnya.
"Cih."
SKILL: GELOMBANG KEJUT
Shiro menggunakan element listriknya untuk membuat gelombang kejut, membuat elf itu terpental.
"Dengan gelombang kejut selemah itu, kau terpental? Ternyata cuma sampah." Shiro memandang merendahkan.
"Keparat."
Nada datar yang selalu dikeluarkan elf itu.
"Mau lanjut?"
"Transformasi... Iblis jahanam gelap..."
2 buah tanduk, sepasang sayap hitam dan cakar tajam tumbuh di tubuhnya.
"Mari." Tanpa basa basi elf itu langsung melesat dan mencoba mencakar shiro dengan cakar besar dan tajamnya itu.
"Ternyata begitu."
TRANG!!
"Kita bertemu lagi, kuroi akuma, Sekarang target fitnah mu adalah seorang elf ya." Shiro tersenyum sinis.
"Wah wah, ketauan ya." Elf yang ternyata si iblis coenubia itu tersenyum jahat dengan mata merah muda menyala nya yang mengerikan.
"Ne, kembalikan dia." Poni shiro menutupi mata nya.
"Si gadis setengah binatang?"
"KEMBALIKAN YUUKARI!!" Shiro menyerang secara tiba tiba dengan brutal sampai sampai coenubia itu kewalahan
"HAHAHA!! INI.. INI MENYENANGKAN!!!" Mata shiro menyala merah, darah keluar dari sudut mata nya, tubuhnya dikendalikan oleh emosinya sendiri.
"BUNUH!! HABISI!!"
TRANG
TRANG
TRANG
TRANG
CRRTTZZZZZ
"Shiro sama.."
"KEMBALIKAN YUUKARI!!"
"Cobalah ambil sendiri."
"MATI!!"
SKILL: RANTAI LISTRIK
Ribuan rantai listrik muncul dari punggung shiro dan mengikat coenubia itu.
CRRTTZZZ
"AAAARRGGGHHH!!!"
"Tersiksa lah!!"
Shiro memperkuat lilitan rantainya.
Tubuh elf itu sudah tidak bergerak, bola matanya keluar dan tak lama kemudian kepalanya jatuh ke tanah.
"HA... HA..." Rantai listrik itu perlahan menghilang.
"Shiro sama!" Fumika berlari ke arah shiro yang terlihat kehabisan mana.
"Recovery!" Fumi mencoba memulihkan mana shiro.
"Ne, apa aku terlihat mengerikan?"
"Tidak, anda terlihat keren, apalagi saat menyebutkan nama seorang gadis, anda terlihat mencintai nya." Fumika mengatakan itu sambil mengambil air dari tasnya dan memberikan nya pada shiro.
"Begitu."
"Shiro sama, Kapan kapan ceritakanlah hal hal yang anda lewati bersama gadis itu pada saya."
"Tentu, sepulang dari misi ini, aku akan menceritakan semuanya." Shiro kembali mengusap kepala fumika.
Beristirahat sejenak, membuka ponsel pintar sejenak, 30 menit berlalu.
"Ayo." Shiro berdiri dan disusul oleh fumika.
"Di depan sana el scaro kan?" Tanya fumika
"Yup, Kita akan segera sampai." Shiro berjalan mendahului fumika.
Terlintas di benaknya bayangan adiknya yang sedang tersenyum, rasa rindu yang sangat mendalam, sudah hampir 2 bulan berlalu pasca insiden pembantaian regu nya.
"Maika.." Tanpa sadar, Bibirnya memanggil nama adiknya.
Menunduk, menatap jurang yang memiliki unsur dari granit.
"Shiro sama.." Fumika mendekati shiro. "Ayo."
>Padang Kelana
Shiro dan Fumika akhirnya sampai di padang kelana, beberapa kilometer lagi akan sampai di el scaro.
Namun, ditengah perjalanan..
"Ah, kamu!"
Suara seorang perempuan dari belakang shiro.
"Nona triel," Fumika membungkukkan badannya.
"Senang bertemu denganmu, Jarang sekali kita bertemu, lantas, ada kehendak apa kamu datang ke tempat ini?" Seperti biasa, Triel bicara dengan sopan, namun, kalau biasanya triel selalu bersama kakaknya yaitu balft, kini, ia sendirian saja.
"Kami mendapatkan sebuah tugas dari seorang wanita elf technisia, yaitu mencari temannya yang sudah lama menghilang." Jelas shiro.
"Di el scaro?"
"Bukan, di Klapse kumuh."
"Astaga, Sebaiknya kalian berhati hati, Klapse kumuh adalah wilayah kekuasaan lyark, Bisa berbahaya jika kalian tidak berhati hati."
"Triel, ku dengar, kaum technisia terbagi menjadi 2, fax dan lyark, lalu, apa bedanya?" Tanya shiro.
"Faksi Fax, faksi yang berada di bawah pimpinan dewi pino, faksi fak adalah kaum technisia yang menginginkan kesejahteraan bersama dengan menemukan dan menciptakan mesin mesin yang amat berguna." Triel menghela nafas.
"Sedangkan Lyark, Faksi yang berada di bawah pimpinan kaisar ultimea, tujuan dari mereka masih belum diketahui, namun, akibat kegilaan mereka, banyak yang sudah menjadi korbannya, salah satu hasil kegilaan mereka adalah, Demi Human." Jelas Triel.
Shiro melirik fumika yang memegangi kepalanya dengan tangan kanannya.
"Fumi!"
"Aku... Aku mengingatnya.."
"Apa?!"
'H.. HENTI-AAAAAARH!!!'
Jeritan seorang wanita terlintas dibenaknya.
"Ibu ku.. adalah salah satu hasil eksperiment mereka.."
"ini, ini ingatan saat aku masih bekerja di kekaisaran lyark.." Mata fumika berkaca kaca.
"Kau mulai mendapatkan ingatanmu, ya?" Shiro berjalan mendekati fumika.
"Tenang saja, apa pun yang terjadi, saya akan selalu berpihak pada shiro sama." Fumika tersenyum kecil.
"Lalu, triel, kau sendiri ada apa datang ke sini?" Tanya shiro.
"Ah, aku dan kakak ku di beri tugas oleh raja elbano untuk menyelidiki situs simcrack yang beberapa hari lalu meledak tanpa sebab." Jelas triel.
"Lalu, kakak mu di mana?"
"Kakak sedang berada di Jurang Dunkel, membersihkan monster kacangan adalah hobi nya." Jelas triel lagi.
"Baiklah, Kalau begitu, aku dan fumi pergi dulu, semoga harimu menyenangkan." Shiro langsung berjalan dan di susul oleh fumika.
'Wilayah kekuasaan lyark, ya, Itu berarti..' batin shiro.
"3 ksatria hitam ada di sana." Shiro mengepalkan tangan berlapis sarung tangan hitamnya.
Perlahan senyuman mengerikan tersirat di bibirnya.
>El scaro
Fumi dan shiro sampai di penginapan mereka.
"Shiro sama, Saya akan keluar sebentar untuk membeli beberapa makanan untuk malam ini." Fumika membungkukkan badannya.
"Oke, jangan terlalu lama."
Shiro membaringkan tubuhnya di ranjang yang super nyaman itu, Perlahan ia mulai menutup mata nya.
>Fumika Point of View
Saat shiro sama meneriakkan nama yuukari, tiba tiba saja aku mengingat 1 hal, aku memiliki seorang rekan bernama Yuukari Kazumi, dia adalah gadis dari ras Demi Human, tepatnya ras kucing.
Kalau tidak salah, waktu itu ia mahir menggunakan pisau lempar dan busur panah yang bisa digunakan sebagai sabit.
Namun, kalau tidak salah, dia bunuh diri karena depresi, namun, sepertinya saat ini ia masih hidup.
Tapi, Hubungan Yuukari dengan Shiro sama itu, apa ya? Ah, yasudahlah, aku tidak berhak mengetahui hal itu. Namun, Shiro sama sangat baik padaku, Padahal ia sudah mengetahui masa lalu kelam ku, tapi, sebagai seorang majikan, ia sangat terlalu baik, ia masih membela ku, bahkan ia rela bertarung dengan penyihir profesional, Reliza.
Saat mengetahui Reliza san yang menyakiti ku, shiro sama terlihat mengerikan, Mata nya menjadi merah, Amarahnya meluap luap.
Shiro sama menganggapku sebagai orang yang berharga baginya, padahal aku hanya seorang pelayan.