Chereads / Reincarnation of The Silver Wolf : Kaishi / Chapter 5 - Dukungan sang Dewi Kearifan

Chapter 5 - Dukungan sang Dewi Kearifan

"HENTIKAN OCEHANMU DAN PERGILAH KE NERAKA!" Shiro Melompat, Kedua pedangnya mengeluarkan Bara api. "HYAT!"

"Tch, bajingan!" Pendekar bertopeng itu melakukan salto beberapa kali ke belakang.

JDAR!!

Tanah di lahan pertanian sedikit retak akibat skill milik shiro.

"Jangan Lupakan aku!" Ayato menarik busur panah nya dan mengarahkannya ke langit.

SRRT

1 anak panah dilesatkan ke atas. Langit sedikit mendung.

"Sampah." Ejek Pendekar bertopeng. Ratusan panah tiba tiba muncul dari langit seakan akan hujan yang turun deras. Ratusan anak panah itu berbelok menuju tubuh telanjang dada pendekar bertopeng itu. Namun.

Trak

Trak

Trak

Trak

Saat anak panah milik ayato menyentuh kulit pendekar itu, seketika itu pula anak panah itu terpotong menjadi beberapa bagian.

"Ap-"

Ssst

Pendekar bertopeng bergerak cepat ke belakang ayato.

"Bocah tengik tak usah ikut campur." Bisiknya.

BAGH!!

Pendekar itu menendang punggung ayato dengan keras, ayato terpental ratusan meter,

"ARGH!" Jeritnya saat tubuhnya menabrak pohon raksasa.

"Ayato!" Kaget Shiro dan yang lainnya.

"Ini akibatnya menganggu urusan orang lain, Kau, rambut biru, Kita lanjutkan pertarungan kita, dan tunjukkan wujud asli mu!" Pendekar itu berkata dengan nada tinggi dengan menunjuk balft.

"Sudah ku bilang, Aku bukanlah Ksatria hitam, dan alasanmu menyerang bahkan membunuh para petualang adalah hanya untuk mencari jati diri ksatria hitam, Sungguh perbuatan yang tak bisa dimaafkan." Balft menggenggam erat kapaknya dan bersiap untuk menyerang.

"Balft, Biar aku saja yang urus dia, Kau dan adikku tolong urus Ayato." Ujar shiro sambil berjalan santai ke depan.

"Kau ingin bernasib dengan temanmu?" Pendekar bertopeng meremehkan. "Walau aku benci yang namanya ksatria hitam, namun, perbuatan mu sungguh sudah kelewatan. Menyerang setiap petualang bersenjata kapak yang kau temui, baik wanita atau pria. Aku tak bisa memaafkan mu." Shiro kembali mencabut pedangnya. Tubuhnya mengeluarkan beberapa aura berwarna, sepertinya ia menggunakan skill combo. "Mari hibur aku, bocah." Pendekar bertopeng itu mengangkat pedangnya. "Ya,Akan ku hibur kau sebaik mungkin." Shiro bersiap untuk menyerang.

SSHHH

SSSHH

mereka berdua melesat dengan kecepatan yang sama.

TRANG!!!

Percikan api muncul saat 3 pedang beradu.

"HAAT! TWIN SLASH!"

Shiro memutarkan tubuhnya, angin tajam ikut berputar dan menyayat tubuh pendekar bertopeng, darah bercipratan lagi dan lagi.

"Ap-" Pendekar itu kaget karena tubuhnya tak bisa beregenerasi lagi. "Kau kaget? Kau lupa di dunia ini ada permata suci?"Tanya shiro sambil menunjukkan permata suci di tangannya.

'Sial, kenapa dia tau kelemahan ku?!' Batinnya bertanya tanya.

"Kau pasti bertanya kenapa aku mengetahui kelemahan mu, Dengan ceroboh kau sendiri yang menunjukkan kelemahan mu sendiri, saat kau menyerang Ayato, kau menendangnya dengan keras, seketika itu pula aku melihat aura dari kristal hitam, Darimana kau mendapatkan itu, bajingan?" Tanya shiro.

"YA YA YA BERISIK!" Pendekar itu kembali menyerang dengan Skill Tebasan meteor.

"Phantom Slash." Saat Pendekar itu mengumpulkan energi api di atas seketika pula shiro menggunakan skill phantom slash.

Lagi lagi waktu terasa berhenti, shiro menebas tubuh pendekar itu dengan brutal, dan tanpa sengaja ia menyayat topeng dari pendekar itu.

BUAGH!!

Pendekar itu terjatuh kebawah.

>Touka POV

Aku hanya bisa menonton pertarungan antara shiro-kun dan pendekar itu, Aku sedikit khawatir akan keselamatannya. Namun, saat shiro-kun memakai skill Phantom Slash nya, ia menyayat topeng pendekar itu sampai terbelah menjadi 2, terlihat orang yang nampak familiar di mataku. Dia adalah Paman Ruzart. Tunggu, bukannya dia anggota agen rahasia?

"Paman Ruzart?! Kau.." Aku tak percaya apa yang telah ku lihat. "Cih, Diam kau, jalang." Ujarnya sambil terduduk. "Ruzart? Siapa dia." Tanya shiro-kun sambil membawa tali yang entah dapat darimana.

"Ruzart adalah anggota dinas rahasia, dia rekan dari Cipiwon. Aku akan menghubungi ketua dinas rahasia ini." Ujar balft.

Shiro sedikit tertawa saat mendengar nama Cipiwon, jujur, menurutku juga agak menggelikan namanya.

"Cipiwon, Nama yang aneh." Ujar shiro sambil mengikat tangan Ruzart yang tak berdaya.

>30 Menit berlalu

>Normal POV

"Ruzart! Apa apaan kau ini!" Cipiwon memarahi Ruzart. "Kau sungguh memalukan bagi dinas rahasia."

"Diam kau ketua tak berguna!! Ini juga salahmu! Andai kau lebih berguna, aku takkan seperti ini!! Ini Salah Mu! " Bentak Ruzart.

"Sudah salah malah menyalahkan Orang lain, Sungguh tak tau diri." Balft bersiap untuk memenggal kepala Ruzart. "Tunggu balft, Kau jangan membunuhnya." Cipiwon membuka ikatan tali yang ada di tangan Ruzart. Sebelum itu ia juga sudah melelehkan pedang besar milik ruzart dengan sihirnya.

"Apa maksudmu?"

"Mengeksekusi mati adalah untuk membersihkan nama pendekar yang berdosa, Pendekar yang menyerang bahkan membunuh petualang lain adalah dosa yang tak bisa dimaafkan, karena itu, Ruzart, Sebagai ketua dinas rahasia, Aku menyatakan.." Cipiwon menghela nafas sambil memalingkan wajahnya.

"Kau diasingkan." Lanjutnya.

"APA?!" Ruzart tersentak.

"Pergi dari sini."

Ruzart berlari menuju arah berlawanan sambil menahan emosinya.

"Kenapa harus diasingkan?" Tanya maika.

"Seperti yang sudah ku bilang Mengeksekusi mati adalah untuk membersihkan nama pendekar yang berdosa, namun dengan diasingkan, dia akan hidup sendiri dan menderita sampai mati, bahkan saat mati pun ia tak akan dipedulikan oleh orang orang."Jelasnya.

"Kalau begitu, aku izin pamit dulu. Aku akan melaporkan kejadian ini kepada atasanku." Pamit cipiwon sambil berjalan menjauh.

"Ah, kakak, bukannya kita disuruh untuk membasmi monster? Kalau kita telat, imbalan kita akan hangus." Ujar Triel mengingatkan.

"Astaga iya, ini sudah pukul 17.30! Kita harus cepat atau si rakus itu takkan memberi kita imbalan." Kaget Balft. Mereka berdua berlari ke arah kediaman Figo.

"Eh, ayato? Dia dimana?" Tanya shiro yang baru ingat.

"Aku disini, adikmu yang cantik itu memberiku pertolongan pertama." Ujar Ayato yang datang dari belakang.

Maika yang mendengar itu wajahnya sedikit memerah.

"Hei, berapa kali pun kau memuji adikku, Tetap takkan ku serahkan. Aku yang akan menikahinya." Ujar shiro dengan Pd nya.

"Dasar insect." Gumam touka.

"Sudah sudah, sekarang kita kembali ke kota untuk melapor pada dewi pino."Ujar shiro kembali serius.

"Duh, Nii-chan, Hari sudah gelap, bagaimana kalau kita sewa dulu penginapan, aku juga lelah banget." Maika Menyarankan.

Tak

Shiro menyentil dahi maika. "Baiklah." Singkat shiro.

>Kediaman Figo

>18.01

"Kumaha? Arek nyewa penginapan? Sok lah! Kur 100 rebu spina per orang! Murah pisan atuh!" Ujar Figo. "Murah?" Tanya Ayato dengan ekspresi kikuk.

"Kalau begitu, kami sewa 2 kamar." Ujar shiro sambil memberikan 400 Ribu spina.

"Yes! Aku tidur dengan maika?! yatta!!" Ayato melompat lompat layaknya anak kecil.

"Kau mau ku pukul? Maika tidur dengan Touka Chan, Kau tidur di luar." Ujar shiro sambil meninggalkan mereka bertiga.

>Besoknya

>Sofya

>10.21

"Begitu ya, Ruzart, padahal dia hebat dalam bela diri, tapi dia malah memilih jalan yang salah." Ujar pino. "Ini imbalan untuk kalian, terimakasih atas kerja samanya, Dan Shiro, aku ingin bicara denganmu setelah ini." Pino menyerahkan imbalan mereka.

"Ho ho hooo..." Maika dan yang lainnya meledek shiro sambil berjalan keluar. "WOY! APA APAAN ITU?" Kesal shiro.

"Shiro, Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Pino dengan wajah serius. "Apa itu?" Tanya shiro.

"Ini mengenai Kaisar Venena dan pasukannya. Saat ini Venena berencana untuk menaklukan kota sofya, Aku ingin, kau bersiap untuk menghadapi peperangan ini sendirian." Ujar pino.

"Kenapa harus sendirian? Bukannya kota ini juga memiliki militer?" Tanya shiro.

"Kau adalah Reinkarnasi dari seorang pahlawan, dan aku bermimpi kalau kau lah yang akan menyelamatkan kota ini, dengar, Venena akan mengirim berbagai monster kesini, Bahkan teman 1 tim mu akan tewas jika menghadapi para monster itu, karena itu, aku memberi misi khusus ini padamu." Jelas pino.

"Dewi, bukannya aku menolak, tapi, Aku memiliki seorang adik, aku tak mungkin harus mati dulu dan meninggalkannya." Ujar shiro.

"Coba lihat kartu petualangmu." Ujar pino sambil tersenyum.

"Ap-?! Levelku?! 215?! Bagaimana bisa?!" Shiro terkaget-kaget.

"Aku dan 12 dewa dewi memberi mu exp yang banyak, dengar, kami sangat berharap padamu, jadi kumohon, bertarung lah demi adikmu, demi kota ini, dan demi membuat jalan untuk menghancurkan kaisar venena."

"Baiklah, dewi, Aku akan bertarung, Sendiri." Shiro Menyingkapkan poni nya dan menunjukkan mata kanannya yang berwarna merah. "Akan ku habisi semua pasukan venena, tanpa sisa." Shiro berkata sambil tersenyum mengerikan.

Bersambung