"TIDAAAAK!!!"
Fumika berteriak keras, tentu saja aku kaget. Aku bertanya pada gadis itu, "Apa yang terjadi, mengapa kau berteriak?"
"F-Fumi.. Hamil.." Ujarnya. Tentu saja semua orang kaget dan langsung menatap jijik diriku, "Tunggu, FUMIKA! Kau hamil?! Siapa yang menghamili mu?!"
"Onii-chan jangan pura pura polos, di sini hanya ada 1 pria tau."
"BUKAN BEGITU!! Selama ini, aku tak pernah menyentuhnya, 1 kali pun, lalu kenapa!?" Aku sangat kecewa pada fumika, usia kehamilannya sudah masuk 3 bulan. "jelaskan padaku, Sanada Fumika! Kau mengkhianatiku?!"
"BUKAN! Shiro-kun dengar penjelasan Fumi!!" Fumi terlihat sangat ketakutan, sudah jelas jelas dia menyembunyikan sesuatu. "Fumi-chan, Selama ini kakak ku selalu memihak padamu, selalu mendukungmu, selalu menyayangimu. Lalu mengapa? Kami semua berharap banyak padamu." Maika berekspresi seakan akan ia juga ikut sakit hati.
>3RD POV
"Sudahlah, jangan banyak basa-basi, Fumi, biar ibuku yang memberitahu kejadian sebenarnya." Seele angkat suara, sedangkan Sachie, Kaana dan Keiko tak berani berbicara. "Fumika, aku puji dirimu." Specia tiba tiba datang sambil tersenyum. "Kau terpaksa harus mengandung bayi hasil hubungan gelapmu dengan seorang pria."
"APA?! KEPARAT!!!"
PLAK!!
Shiro benar benar marah besar, Ia tak menyangka akan bernasib tragis seperti ini. "Kau... Apa kurangnya diriku?! kita bersama selama 3 tahun lebih, tidak ada masalah yang terjadi di antara kita, namun, semudah itu kah kau mengkhianatiku!?!?!"
Fumika benar benar kehabisan kata kata, ia.. sepertinya benar benar mengingkari janji nya pada Shiro, terduduk sambil menangis.
Namun
semua orang tiba tiba membeku layaknya patung, Shiro terheran heran, dan tiba tiba seisi dunia menjadi kosong, hitam. Sudah jelas kalau ini sebuah mimpi, bahkan Shiro pun sudah menyadarinya. "Ya, ini hanya sebuah mimpi,mana mungkin Fumika yang mencintaiku mengkhianatiku." Shiro tersenyum.
Sosok Pino tiba tiba berada di depannya seraya berkata, "Shiro, aku memberikan mimpi buruk ini padamu supaya menjadi peringatan bagimu, terus jaga Fumika, jangan sampai lengah."
Semuanya memudar, Shiro tiba tiba terbangun di tempat tidurnya disertai pelukan Fumika. "Fumi..."
"Sepertinya Shiro-Kun mendapatkan mimpi buruk ya, jadinya Fumi memelukmu." Fumika melepaskan pelukannya. 'Tunggu, sepertinya ini pernah terjadi.' batin Shiro.
'B-bukannya Yuuka peduli pada Shiro, tapi karena Shiro mendapatkan mimpi buruk sampai teriak teriak, Yuuka menidurkan Shiro di pangkuan Yuuka, Jangan salah paham.'
'ah, Yuuka ya.'
"mimpi nya mengerikkan kah?" Tanya Fumika, Shiro terkekeh sambil berkata, "Bahkan saking mengerikannya, rasanya aku ingin mati saja."
"Heee, boleh Shiro-kun ceritakan?"
"Yang ada mimpi nya malah jadi kenyataan, ah, kita harus segera sarapan, Fumi."
tak terasa, pernikahan mereka sudah ada di depan mata, tinggal 2 minggu lagi, mereka akan sampai ke titik yang mereka dambakan.
Tentu saja, pernikahan mereka berdua adalah hal spesial bagi semua orang, karena itu orang orang di kota rokoko harus menyiapkan kado pernikahan yang spesial.
Pukul 12:43, Shiro dan Fumika pergi ke toko pakaian, mencari pakaian yang cocok untuk fumika. Tidak hanya pakaian, Mereka berdua juga terus bersenang senang bersama, melihat bangunan calon rumah mereka berdua yang masih dalam tahap pembangunan. "Semua orang sudah mengetahui pernikahan kita, ya, Shiro-kun." Fumika bersandar di bahu shiro saat mereka berdua duduk di kursi taman. "Tentu, karena party kita adalah party terkenal, di dalam party ada seorang dewi yang jauh lebih cantik dari bidadari yang sering diceritakan orang orang."
Shiro ikut menyandarkan kepala di ujung kepala Fumika yang bersandar di bahu kiri nya. "AH! Fumi aku ingin menunjukkan sesuatu padamu." Shiro menarik tangan Fumika yang sedang terduduk di kursi taman itu.
"Shiro-kun? Apa?'
"Sudahlah ikuti aku." Shiro mengenggam erat tangan fumika.
sampailah mereka berdua di depan sebuah panti. Ya, Panti asuhan, Fumika sangat menyukai anak anak, setiap 1 minggu tepatnya hari senin ia selalu berkunjung ke tempat itu, "ada apa shiro-kun?" Tanya nya keheranan. Tidak biasanya Shiro membawa nya ke tempat ini. "Tidak apa apa sih, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu."
Fumika memasang wajah aneh. "Nah Fumi, karena kita sedang berduaan, aku ingin bertanya padamu?"
"Apa itu?"
"Apakah kau benar benar mencintaiku?"
"Kenapa Shiro-kun bertanyabegitu? Sejak awal Fumi memang mencintaimu tau."
"Begitu, terimakasih, aku senang."
Yah, sementara itu, para petualang lain sibuk mencarikan hadiah untuk mereka. "Keiko-chan mengalah saja! Aku yang mendapatkan ini duluan!" Kaana dan Keiko berebut sebuah bingkai foto. "mana bisa, aku yang menyentuhnya duluan,tau, jadinya aku pemiliknya." Keiko tak mau mengalah. Mereka terus beradu mulu sampai pada akhirnya keiko mengalah, ia tak ingin menyebabkan masalah pada kota rokoko ini hanya karena sebuah bingkai foto semata. Ia terus menelusuri toserba itu, sampai ia mendapatkan sebuah buku berisikan cerita cerita pengantar tidur bagi anak.
'Onee-chan bacakan aku cerita!' Ia tiba tiba teringat pada adiknya yang masih sangat belia, namun sayangnya ia telah terbunuh oleh sosok iblis abadi. "Sudah diputuskan,ini lebih baik." Keiko membawa buku itu dan membelinya, tanpa ia sangka-sangka, harga dari buku itu melebihi harga buku skill tingkat atas, harga buku itu 2.000.000 Spina.
Namun.. ya, mau bagaimana lagi, itu adalah present untuk si pahlawan kan, berapapun uang yang harus di keluarkan. Sementara itu, Sachie pergi ke toko perkakas tambahan, membeli 2 buah syal berwarna lavender dan perak, ia berencana untuk memberikan syal lavender pada Fumika dan sebaliknya. Tidak hanya mereka, Seele Zauga, Balft, dan Triet LUfenas juga ikut, karena semua warga rokoko diwajibkan untuk memberikan kado pada mereka, dan.. yang memberi perintah itu adalah Seele sendiri selaku wakil kepala balai di Kota ini.
"Kakak, saya sudah mendapatkannya." Triet berjalan mendekati kakaknya itu yang tak lain adalah Balft, Ia membawa sebuah tongkat kecil, Shiro pernah berkata, kalau anak pertama nya itu perempuan, maka ia akan mengajarkan anak itu ilmu sihir, namun jika laki laki, ia akan mengajarkan anak itu teknik seni .
Karena itu, Triet membeli tongkat sihir untuk dijadikan present pada Shiro dan Fumika. Sedangkan Balft, ia membeli sebuah pedang (?) untuk dijadikan hadiah pada mereka berdua. Sedangkan Seele, ia membelikan sebuah mahkota kecil, Ia sangat kegirangan saat membayangkan anak pertama Shiro memakai nya. "Seele akan menghadiahkan ini!"
Dan si duo technisia, yaitu yarn dan mondan dibuat bingung karena ada sebuah surat di atas kado besar yang mereka buat.
'Untuk teman temanku, maafkan aku karena aku tak bisa ikut merayakan pesta pernikahan Shiro dan Fumika, namun, aku sudah menyiapkan kado spesal untuk mereka, Kado nya ku simpan di bawah mesin buatan kalian ya! -York si Penjahat.'
"Pergi tanpa kabar pulang cuma surat, apa apaan sih si pea itu." Kesal yarn, Mondan hanya menepuk jidat.
BERSAMBUNG