>Beberapa Jam Sebelum Maika Kembali
>Calle Mort
>Maika POV
Ah, ini sangat berat bagiku, aku harus benar benar meninggalkan Shiro-nii. Inikah Calle Mort, Jalan menuju alam kegelapan, Benar benar gelap. Tunggu, seharusnya disini tidak ada monster kan? Kenapa ada monster menjijikkan disini.
Saat aku berpikir mengenai monster itu, Datang dari arah berlawanan 2 orang yang mirip machina dan seorang wanita berkulit sawo matang.
"Siapa mereka? Apa mereka juga orang yang meninggal sepertiku?" Tanyaku.
"Maika Nishikujou, kan?" Tanya wanita itu padaku. Tunggu, dia mengenalku? Selama aku hidup, aku tak pernah kenal dengannya.
"Aku Grecia, Dewi kegelapan, Aku menuntun manusia yang mati untuk pergi ke alam kegelapan." Dia.. Dewi kegelapan Grecia, Benar benar mengagumkan, aku bertemu seorang dewi.
"Baiklah, dewi, Mohon bantuannya." Ujarku sambil tersenyum. Dibalik senyumanku, aku merasa sangat sakit di hati. Aku harus meninggalkan kakakku di dunia sana.
"Maika Nishikujou, Kau belum boleh masuk ke dunia kegelapan." Tegasnya. "Lalu, kalau aku tidak boleh ke sana, aku harus kemana?" Tanyaku.
"Kau harus membantu Pemuda Reinkarnasi sang Pahlawan,Shiro Nishikujou, Kakakmu. Karena itu, Kau harus kembali ke Dunia itu."
Tunggu, Kalau aku harus kembali, berarti aku akan dianggap arwah penasaran kan? Pertanyaan itu sudah berkumpul di kepalaku.
"Aku bisa membaca pikiranmu, tenang saja, Aku akan mengembalikan kehidupanmu, Dan aku akan memberi tubuh baru padamu."
Dewi Grecia mengarahkan tangannya padaku, Aura hijau menyelimuti tubuhku. Tubuhku yang awalnya sedikit transparan, Sekarang sudah kembali normal. Menakjubkan.
"Nah, Sekarang, Bantulah kakakmu yang akan berhadapan dengan Kristal Hitam, Pastikan kau tidak mati lagi dalam waktu yang dekat." Ujarnya.
"Baik Dewi, Terimakasih karena sudah mengembalikan kehidupanku." Aku melakukan Dogze di depannya.
"Bangunlah, Bawa ini." Dewi Grecia memberiku pesawat sihir Malaikat Perang Kagura.
Lantas aku memakainya, saat aku berkedip, aku sudah berada di atas tempat yang mirip jurang, tepat di tengah jurang itu ada gua dan aku melihat shiro-nii memasukinya.
>Normal POV
>Kota Sofya
"Begitu ceritanya, shiro-nii." Ujar Maika.
"Kau melewati perjalanan panjang ya. Yang penting sekarang kau sudah kembali, Tapi tetap saja,Rumah kita terlalu besar untuk Berdua, Dewi pino terlalu berlebihan." Ujar shiro sambil meminum ramuan Revita IV untuk mengembalikan HP nya.
"Shiro-nii, setelah ini kita kemana?" Tanya maika. "Kita akan melapor ke Dewi pino, lalu kita ke rumah Touka-chan." Jelas shiro.
"Ara ara, Touka? Pacar shiro-nii kah?" Canda maika.
"Berisik."
>Balai Kota
"Loh? Kamu..." Dewi pino sedikit terkejut saat melihat siapa yang dibawa shiro. "Ya, dia Maika, Dewi Grecia memberinya Tubuh baru dan mengembalikan kehidupannya." Shiro menjelaskan secara singkat.
"Ara, Syukurlah, Dewi Grecia ternyata sangat baik." Dewi pino tersenyum.
"Oh iya, saat aku di tanah genting kaus, aku tidak menemukan seekor naga pun, yang kutemukan hanyalah Kristal raksasa yang mengeluarkan miasma, dan Touka-chan terkena racun akibat indra penciumannya yang tajam." Shiro melapor.
"Begitu ya, Kupikir yang menyebarkan Miasma di sana adalah naga Decel, ternyata Kristal Hitam ya. Lalu, Tentang touka, ini bukan kali pertamanya ia keracunan akibat penciumannya yang tajam itu, Dimana dia sekarang?" Tanya dewi pino.
"Aku menyuruh Ayato untuk membawanya kesini, mungkin ayato membawanya ke rumah Touka."
"Begitu, kalau begitu, Terimakasih karena sudah menghancurkan kristal hitam itu, ini imbalanmu, Shiro, dan ini juga imbalanmu, maika."
Dewi pino menyerahkan item perkakas tambahan pada shiro dan maika.
"Tapi, saya belum masuk kedalam kelompok mereka."Ujar maika.
"Tak apa, Kamu juga membantu menghancurkannya kan? Pakailah itu, Itu adalah Azimat Sofys yang ku buat dari kekuatanku sendiri, itu bisa menambah jumlah mana point milik kalian." Jelas dewi pino.
Beberapa menit kemudian, Mereka berdua berjalan menuju rumah Touka.
>Rumah Touka
>Shiro POV
"Permisi." Aku mengetuk pintu. Tak lama kemudian, Seorang wanita membuka pintu dari dalam, ya, dia adalah ibu dari touka.
"Ah, kamu temannya Touka ya?" Tanya ibu touka padaku. "Ya, Touka nya ada?" Aku bertanya balik, Ibu touka bertingkah seolah tak ada masalah yang terjadi.
"Ada di dalam, masuklah, Ayato-kun juga baru pulang." Ujar Ibu touka sambil mempersilahkan kami untuk masuk, Rumah touka tak terlalu besar namun rapi.
"Touka, Temanmu datang menjenguk." Ujar ibu touka.
"Masuk."
Lantas aku membuka pintu geser kamar touka. Kamar touka sangat rapi, aku bisa melihat touka yang duduk di atas futon nya.
"Shiro-kun, dan siapa dia?" Tanya touka. "Aku, Maika Nishikujou, adiknya Shiro-Nii, Mulai sekarang aku akan bergabung kedalam regu ini." Maika memperkenalkan dirinya.
"Tunggu, bukannya adiknya shiro-kun sudah meninggal? jangan jangan..."
"Tentu saja aku bukan hantu, Dewi Grecia memberiku lagi kehidupan untuk membantu shiro-nii, Aku.. Sangat bersyukur." Ujarnya.
"Begitu ya, kupikir kau itu pacarnya shiro-kun."
Kami berbincang dan bercanda disana, tanpa sadar, hari mulai gelap.
"Ah, Sudah mulai gelap, Touka-chan, kami pulang dulu ya, jaga kesehatanmu dan jangan sampai keracunan lagi. " Ujarku.
"Ya, terimakasih atas kunjungannya."
>Kota Sofya
>Rumah Shiro dan Maika
>Normal POV
"Nii, aku lapar." Ujar maika.
"Setelah ganti baju kita ke guild, Aku juga lapar."
"Rumahnya besar sekali, Bisa bisa aku tersesat." Ujar maika sambil mengelap dekorasi dengan telunjuknya.
"Nii, Kau tak pernah membersihkan ini? Ini juga? Ini juga?" Maika menatap shiro dengan tatapan ngeri.
"B-bukannya aku tak mau M-membersihkannya, ta-tapi aku.. Aku.. Aku.. Ya, aku baru tinggal disini, lalu aku langsung diberi misi oleh dewi, j-jadi.. Iiih!"
"Nii-chan beralasan?" Maika berkata seolah tubuhnya mengeluarkan aura mengerikan sehingga membuat shiro bergidik.
"Aku tak mau tau, shiro nii, harus membersihkan seluruh ruangan disini!" Ujar maika.
'Yah,inilah maika, terlalu cinta kebersihan.' Batin shiro.
"Iya iya, aku ke kamarku dulu, ganti baju." Ujar shiro. "Nii, kamarku yang mana?" tanya maika. "Kau sedang memegang pintu kamarmu sendiri, maika."
>Maika POV
Wah, Kamarku luas juga, Lebih luas dari kamarku yang ada di rumah lama. Coba lihat lemari ku.
Krrrrk
Aku membuka pintu lemari, dan.. Baju ku memang tersusun rapi, tapi.. Debu memenuhi bajuku. Ah, kakak pemalas sekali, ditinggalin beberapa hari sudah gini, tunggu.. Beberapa hari? Baru beberapa hari debunya sudah banyak begini?
"SHIRO-NII!!" Panggilku.
"Jangan teriak teriak maika! Aku di sini." Ujar shiro-nii, tunggu, di sini? Perasaan aku sudah melepas pakaian luarku.
"KYA!!!!!!! SHIRO NII-CHAN NO BAKA!! KELUAAARR!!!" Teriakku.
"Adududuuduh, iyayaya jangan berteriak gitu! Kita saudara oi! Iya aku keluar!" Shiro ni keluar sambil menutup telinganya.
"Duh, main masuk saja." Ujarku.
"Lantas, ada apa kau memanggilku?" Tanya shiro ni,
"Pakaianku berdebu semua... Lalu aku pakai baju apa?" Tanyaku.
"Pakai dulu punyaku, Aku punya baju yang sama dengan baju yang ku pakai."
Shiro nii sambil membuka pintu sedikit, ia memberikan baju nya padaku, aku menerimanya. Ini sih kebesaran. Yasudah deh, Yang penting pakai baju dulu.
Pakaian ku berwarna biru putih, sedangkan shiro-nii abu-putih.
>Normal POV
"Ayo, katanya lapar." Shiro menunggu maika yang masih mengikat rambut panjangnya.
"Ayo." Maika menggandeng tangan shiro.
Mereka berjalan menuju Kedai serikat yang terletak agak jauh dari rumah mereka.
"Ohya maika, Saat kau ulang tahun kemarin, aku memberimu jepit rambut, ini, ku kembalikan." Ujar shiro sambil menyerahkan kotak kecil pada maika.
"Nii-chan dapet ini darimana?" tanya maika, "Aku dapat dari dewi pino, ia mendapatkannya dari tubuh lama mu, bahkan saat kau tak sadarkan diri, kau masih menggenggam erat kotak ini." Ujar Shiro.
"Karena ini adalah hadiah ulang tahunku." Maika memakaikan jepit rambut di poni kanannya.
"Hmm, Cantik." Puji shiro. "Baka."
"Oh iya, Mata kanan nii sudah pulih?" tanya maika. "penglihatannya sangat buram, dan kau lihat ini." Shiro menyingkapkan rambutnya, Pupil Mata kanannya yang semula berwarna Silver, sekarang berubah menjadi ungu.
"Sepertinya itu akan memiliki kekuatan besar."
"mungkin."
Bersambung