Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 6 - Chapter 2 part 2/3 Menuju Dunia baru

Chapter 6 - Chapter 2 part 2/3 Menuju Dunia baru

Cara kerja kapal Skywing-35 dalam menjelajah dimensi, pertama kita harus tahu dulu hukum dasarnya, bahwa waktu itu tidak bisa mundur dimana waktu itu akan terus bergerak maju tanpa ada kemunduran, hanya saja dalam dunia dimensi adalah cepat atau lambatnya perkembangan di garis waktu tersebut yang berbeda, dan dalam hal ini jauh lebih komplex lagi bila membicaran faktor penyebabnya, kita ambil contoh misalnya ada dua garis waktu yaitu garis waktu A dan garis waktu B dimana kedua garis waktu itu bergerak dalam kecepatan konstant yang sama, yang berbeda adalah perkembangan dunia didalam kedua garis waktu itu, bila orang awam bertanya "kenapa di sebut penjelajahan dimensi bukan penjelajahn waktu saja" itu berarti mereka blum tahu bahwa waktu itu bergerak dalam ruang yang di sebut dimensi bukan sebaliknya, waktu itu ibarat aliran listrik yang mengalir di sebuah tembanga atau logam lainya dimana keratapan atomnya memungkinkan untuk diaaliri listrik, singkatnya dimensi adalah konduktor dari waktu dalam hal ini atau mungkin lebih dari itu.

Lalu bagaimana bisa tiap dimensi itu berbeda bila keduanya memiliki kecepatan yang sama, hukum sebab akibatlah alasan membuatnya demikian, dimana hal kecil tapi menentukan bisa merubah gambaran umum kesuluruhan dunia, misalnya orang X yang seorang pengagas teknologi diamana kelak dimasa depan menjadi gagasan awal penyebab berkembangnya dimensi A, namun di dimensi B orang itu tidak ada atau orang tersebut telah mati, dan itu akan membuat cabang dari kemungkinan lainya yang berbeda dari dimensi A, kemungkinan tersebut membuat fokus dari kedua dimensi itu berbeda, misalnya di dimensi A sudah ada teknologi komputer tapi tidak di dimensi B walaupun bergerak pada garis waktu yang sama, lalu kemudian hal serupa berlaku juga pada dimensi B dimana faktor dimensi B sebut saja pengetahuan tentang medis tidak ada di dimensi A hal ini akan merubah titik fokus mereka, jadilah istilah bahwa dimensi A titik fokusnya ke teknologi sedangkan dimensi B titik fokusnya ke medis, jadi dapat di katakan bahwa dimensi A lebih maju teknologinya tapi kalah maju medisnya ketimbang dimensi B dan begitu pula sebaliknya.

Dan selanjutnya mengenai cara kerja kapal SKYWING- 35 menjelajahi dimensi, pada saat ketika ingin berpindah dimensi sederhananya kita memerlukan semacam alat yang memungkinakn terjadinya reaksi fisika dimana ruang dimensi dirobek, lalu apa yang membuat ruang dimensi dapat robek jawabnya adalah gravitasi, geravitasi yang cukup kuat hingga memungkinkan terjadinya robekan dimensi, automatis hal ini mempengaruhi waktu yang berjalan dimensi tersebut, dimana kita nantinya bisa mengakses suatu kemungkinan yang belum sempat kita dan bahkan dunia lakukan, itu kata-kata yang cukup puitis dalam menerangkan sebuah kemungkinan, yang pada penerapanya tidak sesimpel itu.

Bila kita berbicara kemungkinan jagan pernah lupakan kemungkinan baik dan buruknya, walaupun dalam kenyataan manusia itu cenderung mengingat hal-hal buruk atau mungkin saking banyaknya kebaikan dalam hidupnya hingga keburukan adalah hal unik dan menonjol menjadikanya pantas untuk perhatikan, ada sebuah study ilmiah yang mengatakan demikian, kalo itu belum cukup maka mungkin contoh penerapan yang paling cocoknya adalah pada istilah yang selalu di pakai media dalam mendapat profitnya " berita terburuk adalah berita terbaik", harusnya itu cukup untuk menerangkan pada orang awam betapa rumitnya suatu kemungkinan.

Satu hal perlu di perhatikan untuk memahami lebih dalam kenapa kapal SKYWING-35 dapat menjelajahi dimensi, dimana objek bermasa sebesar kapal tidak akan kuat menahan besarnya gravitasi pada saat merobek ruang dimensi, maka dari itu solusinya adalah membuat semacam kubah pelindung yang cukup kuat untuk menahan tekanan geravitasi atau mungkin mendorong gravitasi yang menekannya hingga mencapai titik kesimbangan dimana hal tersebut menciptakan semacam kubah pelindung, tapi akibat dari kuatnya tekanan titik keseimbangan itu hanya bertahan sebentar, walaupun sebenarnya waktu yang sebentar itu sudah lebih dari cukup untuk menembus dimensi berbeda.

Namun kecangihan kapal SKYWING-35 tidak sampai situ saja, kapal ini bahkan mampu mengukur sebesar apa perbedaan antara dimensi sekarang dengan dimensi sebelumnya, ibarat sebuah peluruh yang ditembakan dari ujung senapan dimana bau mesiunya masih tercium oleh hidung hingga titik dimana hal sekecil itu saja bisa memperkirakan dimana peluru itu mendarat, yang secara rasional hal itu tidak memungkinkan, tapi itulah gambaran sehebat apa teknologi di kapal ini.

Ngomong-ngomong perbedaan dimensi saat ini dengan sebelumnya itu bila di gambarkan dengan persen yaitu sebesar 1.500087% , dimana 0,00000001% itu mewakili 1 jumlah orang yg berbeda, simpelnya misal bila dimensi A secara total ada 200juta 500ribu 34 orang hidup didalamnya maka di dimensi B bisa lebih 1 orang atau kurang 1 orang dari dimensi A, itulah tingkatan perbedaan 0,00000001% itu, tapi tidak terbatas hanya pada jumlah orang saja namun hal lainya juga bisa berlaku, dan misal perbedaannya sebesar 0,0001%, bisa mewakili jumlah sebesar benua dimana misal di dimensi A ada 8 benua sedangkan dimensi B bisa 9 atau 7 benua.

Itulah yang di jelasakan oleh viktor kepada si tuan penasaran bernama renaldi.

" Dan alat inilah yang mewakili perbedaan tersebut dalam satuan angka", sambil tangan kanannya menjuk ke arah depan.

Saat ini ada sekitar 4 orang di dalam sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang komando kapal lengkap dengan meja besar melingkar di tengahnya, bila kita melihat dari sisi pandang renal lalu menghadap kekirinya maka akan terlihat 3 buah kursi, dimmana tiap kurisnya menghadap ke arah meja yang di penuhi tombol, lalu bila memandang ke kanan ada 4 kursi yang juga menghadap semacam meja namun bukan tombol disana melaikan semacam layar besar layaknya layar HP yang menyala bila di sentuh, dan yang terakhir didepannya dimana akan terlihat jendela besar memperlihatkan langit biru di siang hari lengkap dengan awan-awan putihnya, bila renal melangkah ke depan dan melihat kebawa dari jendela, akan terlihat bagian atas kapal diamana permukaan atas agak melengkung kebawah tapi tepat di tengahnya datar.

Salah satu dari ke 4 orang itu ada yang seukuran anak kecil, dia adalah kevin yang kini menatap renal, sorot mukanya itu menjukan rasa penasaran, lalu kevin bertanya pada viktor.

" Siapa anak ini?" tanya kevin pada viktor.

" Owh, dia kru baru di kapal ini"

" Huh, apa kau yakin?" sambil sedikit menyipitkan matanya tanda ketidak percayaan.

" Iyah, tentu saja, karna misi kali ini gagal, aku punya gantinya dimana renal ini sudah lebih dari cukup untuk melihat gambaran besar tentang teknologi di dimensi ini." mengatkan itu sambil menyilangkan tangannya.

"Baiklah, kalo kau seyakin itu, semoga dia bukan orang merepotkan seperti yang satu itu" mengakan demikian sembaring melihat Leon yang dari tadi bermain dengan robot miliknya.

"Aku jamin tidak separah dia, hehe" mengakatakan itu dengan mengunakan nada aneh, itu lebih seperti vikto ingin mengatakn pada kevin "memang apa yg salah dengan si leon" walaupun viktor tidak jadi mengatakanya.

Menyadari tatap aneh dari kedua temanya, leon pun bereaksi.

" Oy, apa yang kalian liat?" mata sinisnya menghadap ke kevin.

Ini adalah tanda bagaimana tingkat keakraban seseorang, dan dari sejauh pengalaman leon, dimana setiap hal yang berupaya untuk merendahkanya itu hampir pasti berasal dari kevin.

Dan benar saja, apa yang di perkirakan leon benar tejadi.

" Tidak apa-apa, aku hanya melihat mahluk pungut dari jaman 100 tahun setelah manusia tercipta".

"Apa yang kau maksud"

"Tenang saja aku tidak sedang membicarakan mu, aku hanya menerangkan setingkat apa kapasitas otakmu" mengataka itu sambil memasang eksperesi bibir sabit kebawah.

Mereka berdua punya kebiasaan untuk selalu bertengkar dan viktornya yang selalu menjadi penenganya.

"Sudahlah kalian berdua" sambil mengerakan tanganya mencoba menenangkan mereka berdua.

" Kau tau, dia secara tidak langsung mengatkan kalo aku seorang manusia purba" jawab sinis leon.

" Lah, memang kenyataannya begitu kok" kata kevin, sembaring menegaskan argumenya.

" Dasar kau cebol" sembaring menyilangkan tanganya sambil memperlihatkan perbandingan ukuranya dirinya dengan kevin.

" Apa katamu, apa kau ingin terjun bebas di udara?".

"Coba saja kalo berani".

Disamping berisiknya mereka berdua, disisi lain renal dari tadi hanya duduk di kursi tengah.

Seperti biasa renaldi sedang menyelam di dalam lautan pikiran terdalam, yah begitulah yang terjadi.

Melamun sambil menjaga pernafasan pelannya.

Didalam pikiran renal , yang sedari tadi melamun sambil memikirkan hal semacam ini "bila 0,0001% itu mewakili perbedaan sebesar benua maka bagaimana dengan 1,500087%" pikiranya bekerja keras sedari tadi, yang hanya diisi akan takjubnya sembaring beberapa kali merenung tetang sekecil apa pengetahuannya selama ini, pengetahuan yang terkadang dia bangakan tidak ada apa-apanya dengan hal ini, seakan-akan renal yang selalu memandang ke atas kemudian melihat ke bawah dimana dia tersadar bahwa hanya beberapa tangga saja yang berhasil dia naiki, sementara di atasnya itu terlihat tangga yang bahkan ujungnya saja tidak terlihat sejauh mata renal mampu memandang, melihat sesuatu yang mustahil di gapai, namun bukan berarti mengentikan usahanya untuk terus melahkan melewati setiap tingkatnya sampai akhir hayat, sekuat itulah keteguhan hati renal atau mungkin hanya inilah satu-satunya impian yang dia miliki.

Renaldi yang hidupnya kehidupanya dipenuhi kekosongan memang perlua sebuah tujuan, dan ilmua pengetahuan menawarkan solusi untuk itu semua, maka sangat rasional bagaimana renal trobsesi akan hal itu.

Melihat kekanan dan kekiri, renal bahkan mulai penasaran akan fungsi tiap-tiap tombol ini.

" Hmm, viktor" mengatakan itu sambil melihat ke arah viktor yang dari tadi mengerai pertengkara antara kevin leon.

Menyadari suara renal, viktor seketika menjawab.

" Ada apa renal, apa ada pertanyaan lain?," sambil sedikit menujukan senyum kecil.

Viktor yang sedari awal sangat tertarik pada renal, lebih tepatnya keperibadian renal yang penuh rasa ingin tahu itu sudah lebih dari cukup berada disini, dan lagi viktor memerlukan pengetahuan renal mendapat data garis besar tentang dimensi saat ini.

Menagapi pertanyaan dari viktor, renalpun menjawab.

" Tidak, ada sama sekali, kecuali, bagaimana kalo berkenalan dulu dengan kru lainya".

" Semuanya sudah ada disini"

"Huh!!, apah?" sambil menujukan ekspesi kaget.

" Iyah kru di kapal ini cuman aku kevin, dan leon sama yang terakhir kamu"

Tunggu dulu, apa dia bilang, pikir renal.

Bagaimana bisa kapal sebesar ini hanya berisikan 3 orang selama ini,

"Bukanya itu terlalu sedikit?" reflek renal mencoba bertanya.

" Selama ada angle, kru banyak tidak perlu, malah merepotkan" jawab kevin yang tiba-tiba memotong pembicaraan antara renal dan viktor.

Itu lebih seperti menjukan kesan untuk penegasan.

Suasana yang tadinya gaduh menjadi sedikit, dan malah berubah, terasa seperti penuh semangat.

Motivasi sangat terasa bila melihat ekspresi kevin saat ini.

" Asal kau tau saja kapal ini di gerakan sepenuhnya oleh robot ciptaan ku" mengatakan demikian sambil sedikit membusungkan dadanya.

" Maksudmu robot ini?" tujuk renal ke arah robot angle di sebelah kanannya.

Bila bertanya apa isi pikiran renal saat ini, akan terlalu rumit untuk di terangkan, hanya saja untuk mengambarkan secara simpel maka mungkin pikiran orang awam seperti renal memandang robot bulat melayang di udara trus memiliki algoritma setara manusia, tidak lain adalah rasa takjub yang berubah menjadi ketertarikan.

Robot angle mendekat kearah renal lebih tepatnya ke pangkuan kedua tangan renal.

Angle yang melayah ke arah renal tidak lebih tidak bukan karna algoritmanya di program demikian, dimana sedaritadi angle mengindentifikasi tiap-tiap dialog dari 4 ini.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan mengunakan kata kunci " kru baru" sebagai alasan kuat akan tindakanya.

" Meminta konfirmasi dari master kevin, apakah individu bernama renal dimasukan kedalam daftar master, sehingga punya akses penuh untuk mengendalikan server?".

" Oke, masukan renal ke posisi akses di tingkat leon"

" Konfirmasi di terima, meminta akses ke server pusat untuk memasukan renaldi kedalam daftar eksekutif tingkat dua"

Ketika angle mengatakan itu, tiap-tiap mesin pada celah di body memancarkan cahaya biru kelap-kelip, dan disisi depan tepat di kameranya ada semacam gambar virtual menunjukan proses loading komputer, itu terasa seperti gambaran robot-robot di filem fiksi, dimana itu sangat mengagumkan dan keren.

" Bukanya berlebihan untuk mensejajarkanya dengan Leon?" kata viktor ke kevin.

" Masalahnya kita belum tau seberguna apa orang ini".

Mengambil nafas pelan, kemudian bersandar ke dinding kevin kembali berkata.

" Kalo tidak masalah, mungkin aku bisa memasukannya ke eksekutif pertama, walaupun memang berlebihan untuk mensejajarkan kemampuan leon dengan orang biasa, he" mendecakan lidahnya yang terasa sedikit meremehkan itu.

Walaupun kevin tergolong cerdas tapi dia tipikal emisional, itulah yang menjelaskan tampang dan keperibadian seakan-akan orang yang tak punya teman, atau bisa di bilang hanya orang-orang di kapal inilah teman semasa hidupnya.

" Jangan di ambil hati renal, karna kevin yang menunjukan persahabtanya dengan sikap seperti ini" jawab viktor, mencoba menjelaskan.

"oy, jangan seenaknya saja kau berbicara tentangku"menepis perkataan viktor dengan ekspresi kecewa.

Bocah ini lumayan menyebalkan juga, pikir renal sesaat.

Akan menyebalkan jika orang baru bertemu, sudah menjukan ketidaksukanya sejakwal, itu bagaikan melihat buku dari sampulnya, dan menurut renal ini cukup menyebalkan bila menghadapi orang semacam itu.

Masalahnya apapaun perkataan dari renal itu tidak akan berrati apapun kalo dari awal sudah di tetapkan untuk tidak di dengar.

Namun sebgai orang dewasa, renal menahan kejengkelanya telebih orang didapanya itu seukuran anak kecil.

"Ya baiklah, memang rasional berfikir demikian di awal"

" Baguslah kalo kau mengerti" jawab kevin.

Selang waktu beberapa saat, kevin kembali berbicara yang di awali nafas pelan.

" Mengingat viktor sendiri merekomendasikan mu dengan jaminan, kurasa tidak ada salahnya untuk percaya".

Melihat ke arah angle, si asisten robotnya, dengan isarat tangan yang mengatakn " kemarilah".

" Siapkan makanan untuk kita berempat malam ini".

" Perintah di terima, siap master makanan untuk 4 porsi, akan segera di kerjakan setelah kiriman Cofi datang".

" Siapa yang memesan kopi?" sedikit kaget, kemudian itu akan terjawab bila melihat orang yang tidak ikut berbicara dengan mereka bertiga.

Itu sudah jelas siapa dalangnya.

Si pembuat masalah di kapal ini.

Suara pintu terbuka, pintu terbuka ke samping dari kedua sisinya sembaring mengeluarkan suara "suuh", bentuk dari di kapal ini luamyan futureristik kau tau, karna di tengahnya itu ada semacam lekukan menyerupai sebuah tangga, benar-benar pintu menyerupai filem fiksi ilmiah.

Dibalik pintu ada robot angle-04, pada bagian atasnya tebuka dimana bila melihat dari mata kevin akan telihat kempulan asap kecil.

" kopi siap tuan Leon" jawab robot itu.

Dalam ruang komando sekarang ada dua robot yaitu angle 02 dan angle 04.

Leon dari tadi hanya duduk diam di kuris akhirnya menerima pesanan kopi yang selama ini dia nantikan.

" Akhirnya, terimakasih pelayan manisku" kata leon sambil menjukan senyuman semangat.

Pertengkaran terjadi lagi.

" Sudah berapa banyak kata-kataku di otak kecil mu itu, apa kau gila menaruh kopi di atas robot!!!, aku sudah sering mengataknya pada mu dan kau tidak perna medengarkanya sama sekali, huh!!" kevin meningikan suaranya lagi.

Suasana yang tadinya damai kini rusak oleh perilaku leon.

"Hoi!!, jawab aku otak kerdil".

Sudah biasa di telinga leon bahwa setiap perkataan dari kevin kepadanya hanya berisi cacimakian.

Maka cuek adalah solusinya.

Namun kali ini dia memandang ke renal hendak menanyakan sesuatu.

"Hei, kau, manusia dimensi ini bukan?"

"Iya emang kenapa" jawab renal.

"Aku ingin bertanya, apa ada burung putih di dunia ini yang setiap waktu bertambah besar?".

"huh, apa!!, tidak ada hal seperti itu" kata renal dengan menjukan wajah bingung.

"lalu apa itu" mengatakan itu sambil menjuk ke arah depan.

Disana ada sebuah titik kecil, yang setiap waktu besar dan semakin besar.

Untuk orang seperti leon yang sudah menjelajahi banyak dimensi, suatu hal baru itu selalu ia bandingkan dengan yang pernah dia alami.

Termasuk menjelaskan apa yang dia lihat saat ini.

Dan orang dimensi ini, seperti renal mengkonfirmasi benar tidaknya, maka dari itu sangat wajar bila leon bertanya renal.

Renalpun menjawab.

"Itu bukan burung melainkan pesawat" jawab renal sambil menatap ke titik yang sama dengan leon.

" Bukanya pesawat itu berwarna coklat atau hitam?".

Huh!!, memang dari dunia macam apa kau hidup, pikir renal.

Yang kemudian di waktu berikutnya dia mulai menyadari.

"Oi,oi tunggu sebentar, pesawat itu menuju kemari!!!"yang mengatakan itu bukan renal melainkan kevin.

Reflek kevin memerintahkan AI kapal ini untuk menghindar, sembaring sedikit membodobodohi leon, orang pertama yang melihat pesawat ini.

" Kau dari awal melihatnya dan kau diam saja!!, dasar manusia otot yang tidak bisa di andalkan selain ototnya" gumam kesal kevin sembaring mengetik tombol di meja.

Kemudian AI kapal menjawab.

" Master, manuver kapal tidak sempat dari jarak saat ini, kapal tidak punya mekanisme yang bisa bergerak dengan cepat kekanan ataupun ke kiri".

"Apaaah!!" teriak kevin.

Kevin menatap ke viktor.

" Apa kau gila mendesain sebuah kapal yang hanya bisa bergerak cepatke depan tapi tidak ke samping?".

"Aku tidak tau masalah itu, karna kapal ini buatan dari instansi ku, kau tahu, aku hanya seorang peneliti yang menjalankanya" jawab viktor dengan santai.

Sembaring mengigit kuku tanganya,ini adalah kebiasaan kevin diaman otaknya seakan maksimal bila hal ini lakukan, yang hanya dalam waktu singkat suatu ide muncul di kepalanya.

"Kalo begitu segera lakukan protokal perpindahan dimensi!!" printah kevin kepada AI kapal.

AI langsung menjawab dengan cepat.

"Siapa, perintah di terima, segera aktifkan gerbang dimensi dalam 2 detik".

Kapal ini memang cangih, hanya setiap keungulan pasti ada kelemahan bukan, dan lagi ketimbang bergerak kekiri atau kekanan jauh lebih cepat mengaktifkan gerbang dimensi dan memasukinya, karna memang desain kapal ini seperti itu.

Ini bukan lah kapal tempur yang memerlukan manuver.

Hanya kapal penelitian biasa, yang fokusnya itu pada perpindahan antar dimensi.

Butuh kurang dari 1 menit sampai benar-benar bisa berpindah dimensi.

Mesin kapal mulai memanas, dan api biru keluar dari belakangnya.

Kamuflase kapal menghilang bak di telan udara.

Di bagian depan kapal ada semacam mesin yang bisa menembakan gelombang energi, suara " DUUAR!!" namun cukup pelan terdengar darinya.

Ruang kosong didepan kapal tercipta titik kecil hitam berbalut unggu, titik yang tadinya kecil dalam waktu kurang dari 0,3 detik menjadi sebesar lapangan bola berbentuk bulat dimana panjang lapangan mewakili diameter dari lubang ini, robekan dimensi terjadi di pusatnya, gerafitasi di pusatnya cukup kuat hingga di sebut mini blackhole atau bahkan lebih dari itu.

Sementara itu di sisi kapal membentuk semacam kubah teransparan lonjong melapisi seluruh badan kapal, kurang lebih jarak antara permukaan kapal dengan perisai itu ada seikitar 5 meter.

Sekarang kapal siap untuk berangkat.

Api biru kecil dari mesin di belakangnya, seketika menjadi sangat besar, bila melihat dari samping maka akanterlihat lekukan di udara sama seperti bagai mana suhu panas dari air mendidih merubah suhu di sekitarnya, hanya saja ini jauh lebih besar dari itu, dan kemudian kapal pun berangkat.

Waktu hanya sesaat kala itu tapi dampak yang di timbulkan sangat besar, di bekas dari menghilangnya Blackhole dan kapal tercipta gelombang sunami kecil akibat dari gaya dorongnya.

Seakan akan dari awal tidak ada apapun di situ semua begitu bersih, celah dimensi yang tadinya robek kini kembali ke bentuk semulanya.

Ada sesuatu yang menarik dimana bila melihat ke udara tepat ke sebuah awan, awan itu terbelah dua, entah angin sebesar apa hingga bisa membelahnya selebar itu.

#######################