Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 12 - Chapter 4 part 1/3 Hari-hari Di Dunia Baru.

Chapter 12 - Chapter 4 part 1/3 Hari-hari Di Dunia Baru.

Hembusan nafas dari seorang pria, mencoba untuk menenangkan dirinya sambil bersantai di sofa yang empuk menghibur diri dengan membaca sebuah buku, pria itu memasang wajah pucat seperti seseorang terkena demam, walaupun begitu pada kenyataannya dia baik-baik saja.

Perpustakaan adalah tempat nyaman untuk seorang yang menginginkan ketenagan sekaligus menambah pengetahuan dengan membaca sebuah buku, mendapat dua keuntungan dalam satu gerakan dan terlebih lagi ini dilakukan murni keinginan pribadi atas dasar kecintanya pada karya literasi, tidak seperti seseorang yang baru belajar hanya karna satu hari sebelum ujian. Mengindikasikan seseorang belajar atas dasar keterpaksaan bukan murni keinginan walaupun memang hal itu tidak buruk setidaknya dalam jangka pendek, tapi terlihat jelas bahwa orang yang duduk di sofa in bukanlah tipikal orang-orang semacam itu.

Ngomong-ngomong bukan hanya dia saja orang yang ada disini, melainkan satu lagi seorang maniak buku sedang duduk di sebelah, mengenakan seragam putih rapih berkerah, itu adalah seragam formal tentara reguler Federasi, entah karna alasan apa dia disini di tengah sibuknya kondisi sekarang, namun terlihat bagaimana dia menikmati moment ini seakan-akan ini satu-satunya waktu luang yang dia miliki.

Sangat banyak cara untuk seseorang menenagkan hati dan pikiranya termasuk juga dengan membaca yang oleh sebagian besar orang malah membuat mereka bertambah pusing, kalau demikian maka mungkin lebih baik mereka mencoba bertanya pada orang-orang maniak buku ini untuk setidaknya tahu tips apa yang ampuh.

Prajurit biasa federasi ini sesekali membalikan lembar demi lembar bukunya, fokus hanya pada buku yang dia baca tanpa memperhatikan hal lain.

Sampai suatu waktu dia akhirnya melirik pria di sampingnya yang sedang memegang buku bertuliskan Neurobehaviour di bagian depan, tidak hanya itu ada juga beberapa buku di atas meja dekatnya yang bila di lirik sebentar bisa terlihat judul-judul dari buku-buku tersebut yaitu Hemophil,hemohistioblast,hemolyph serta satu lagi buku paling atas berjudul senses systems.

Melihat semua itu, prajurit ini tersenyum kecil dan mulai bicara.

"Sedang bolos kerja dengan alasan sakit kah? lalu kemudian mencuri waktu untuk bersantai di perpustakaan, walaupun memang temanku yang sering mengeluh tentang lelahnya dia tiga hari tiga malam berkerja dengan sedikit istirahat kadang melakukanya juga, tapi harus ku akui keputusanmu untuk memilih bersantai di sini tidaklah buruk"

"Huh? Apah? apa kau bicara padaku?" pemuda itu merespon dengan bingung pada ucapan sang prajurit.

Tak mendengar jawaban pemuda itu, prajurit ini kembali menyelesaikan kalimatnya.

"Namun aku tidak percaya sebelum melihatnya sendiri, kalau dokter di tempat inipun melakukan hal yang sama. "

"Permisi, apa ada bicara pada saya? "

"Tentu saja memangnya ada siapa lagi selain kita berdua disini. "

Masih bingung dengan yang di katakan sang prajurit, pemuda itu mencoba mengarahkan pembicaraan kejalur yang jelas. dimulai dari perkenalan.

"Anda ini siapa? oh maaf sebelumnya perkenalkan namaku Renaldi, aku adalah unit yang baru sampai dua hari yang lalu disini."

"Oke Baik, kalau itu maumu, Namaku David jordan dari satuan penjaga area lab dan perpustakaan, salam kenal."

Pemuda berwajah pucat itu Renaldi yang dari dua hari lalu sampai di markas ini.

"Oh, yah satu lagi, aku bukanlah dokter kau tahu hanya seorang pegawai biasa. "

Sebenarnya bisa saja Renaldi mengaku seorang tentang ini tetapi untuk menghindari masalah yang mungkin datang, dia akhirnya menolak untuk mengatakan itu dan lagi kalau saja ini masih di dunia mungkin Renal akan ketakutan akibat kejaran polisi yang memburu dokter gadungan, walaupun memang Renal tahu baik sekarang atau nanti di masa depan hidupnya akan selalu di penuhi kebohongan, tapi setidaknya dia tidak merasa sendiri melalui semua itu.

"Kalo kau bukan dokter, lantas kenapa kau membaca buku-buku ini?" pria bernama david itupun bertanya pada Renal, sebenarnya ini terdengar lebih seperti basa-basi saja, terlihat jelas dari pandanganya yang tidak berpaling dari buku.

" Bukan apa-apa, aku hanya ingin membacanya saja, tidak lebih dari itu," jawab renaldi sembaring kembali membaca buku yang dipegangnya.

Tentu saja itu bohong, gumam Renaldi dalam hatinya, bagaimana bisa seorang pemuda 19 tahun yang bukan dokter ataupun mahasiswa kedokteran membaca sebuah buku medis hanya karna tidak ada bahan bacaan lagi, masih banyak bahan bacaan lainya yang wajarnya anak muda baca, kecuali mempunyai alasan tertentu.

Alasan Renaldi berbohong dan juga alasan kenapa dia membaca buku medis rumit ini di karnakan beberapa saat yang lalu. tepatnya 18 jam dari sekarang, ketika dia baru bangun dari tidur panjangnya di saat itu juga dia melihat keseliling nampak seperti ruang perawatan, orang pertama yang dia lihat adalah kevin.

Terbujur kaku di tempat tidur, tubuhnya terasa sangat berat untuk di angkat, badannya lemas dan kaku, benar-benar tidak bisa bergerak sedikitpun.

satu-satunya hal dipikirkan Renaldi saat itu sesuatu hanyalah seperti , apakah dia akan berakhir sekarang atau inilah akhir hidupnya. pikiran-pikiran aneh mulai memenuhi kepala Renal namun kenyataan dia belum mati menguatkan kemungkinan bahwa dirinya dijadikan bahan percobaan manusia.

Ada aturan yang dinamakan code etik ilmuan, itu mengatur batas-batas kemanusian untuk sebuah penelitian, sesuatu yang melibatkan manusia sebagai tikus percobaan di atur begitu ketat supaya tidak melangar norma-norma kemanusian itu, sebenarnya jauh lebih efektif mengunakan manusia sebagai tikus percobaan karna susuna kode genetik manusia dengan apa yang di permasalahkan sesuai, sehinga mendapatkan solusi yang lebih cepat dan tepat, walaupun harus melangar norma kemanusiaan, pada masa perang norma kemanusiaan untuk sebuah penelitian itu tanpa batas, demi kemenangan hal apapun akan dilakukan, orang rasional yang ambisus mungkin akan benar-benar mempertimbangkan opsi ini untuk hasil yang terbaik, mengingat itu semua adalah tindakan kejahatan kemanusiaan, jadi rencana yang di persiapkan matang-matang harus benar-benar diperhatikan .

Lalu renalpun berfikir, "bodohnya aku masih memegang norma-norma itu dan tidak memasukannya kedalam perhitunganku, karna memang dunia kita tidak sama", berteriak tidak ada gunanya dan memohonpun juga sama, pasrah adalah satu-satunya hal yang dia bisa lakukan sembaring berharap untuk tidak merasakan sakit terlalu banyak.

Kemudian orang itu, kevin berbicara.

"Tidak usah kawatir aku disini menolong mu".

"Apa yang kau katakan setelah semua ini?, pertama kau meracuniku dan sekarang-- " perkataan Renal terpotong ketika kevin kembali berbicara.

"Tidak bodoh, itu bukan aku".

Radiasi dalam ruang dimensi, biasanya radiasi di angap berbahaya bagi manusia tergantung dari besar dan jenisnya, misalnya saja radiasi matahari yang pada kenyataannya berbahaya untuk manusia namun atmosfir bumi menyaring semua itu, radiasi ruang dimensi juga hampir sama tetapi lebih tinggi dari itu, satu-satunya hal yang melindungi mereka ketika melaluinya adalah perisai pada kapal skywing, mampu menahan 95% gelombang radiasi ketika melaluinya, walaupun begitu tidak menjamin 100% orang didalam perisai itu selamat.

Pada kasus terburuk mereka mungkin akan mati dalam sekejab, meledak menjadi potongan daging, karna radiasi sebesar ini yang sudah di saring 95% mampu memicu mutasi sel secara abstrak, mengubah susuna DNA dan RNA nya, itu tidak bisa di hindari sama sekali oleh siapapun, biasanya butuh sekitar dua atau tiga efeknya akan benar-benar terasa, sedikit demi sedikit sel-sel dalam tubuh akan bermutasi ke bentuk lain, kadang kala jauh dari sel awalnya, menjadi sel kangker yang merusak tubuh, menjadikan manusia bukan manusia lagi pada waktu berikutnya.

Kalau seperti itu mengapa orang-orang seperti kevin,viktor dan leon bisa selamat, jawabnya ada pada metode pengobatan yang tepat tentu saja, perinsip dasar pada pengobatan ini, adalah dari pada harusnya mencegah mutasi gen dalam tubuh, alih-alih melakukan itu pengobatan ini malah mengarahkan mutasi dalam bentuk yang telah ditentukan berkat sebuah alat yang dinamakan MCC-12, memungkinakan untuk mempengaruhi mutasi genetik mahluk hidup, biasanya mutasi gen itu seringkali di tentukan oleh kondisi lingkunganya sama seperti jerapah memanjangkan lehernya untuk mendapat dauh di pohon atau ketika kelelawar memancarkan ultra sonic di kegelapan saat terbang, MCC-12 memicu mutasi kearah yang di tentukan sembaring memasukan code itu dalam fase awal pembentukan sel di tubuh,layaknya sebuah virus yang menginjeksi tubuh, begitu menyebar sangat cepat, tanpa mengaktifkan sel kekebalan untuk memburunya.

Disamping itu juga, sesuatu yang luar bisa adalah ketika semua itu tidak merubah bentuk fisik aslinya, berfisik manusia namun sel yang didalamnya tidak, kira-kira seperti itulah apa yang di jelaskan kevin pada renal 18 jam lalu.

"Perubahan pada Telomerase, aku ingat kevin ketika itu menyebutkan ini, " bergumam pada dirinya sendiri.

(Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya dia bicarakan, jadi itulah kenapa aku ada disini, tentu saja mencari tahu apa yang terjadi pada tubuhku walaupun harus mengerahkan seluruh potensi otakku.)

Cukup susah untuk mempelajari hal-hal berbau medis, tapi keinginanya untuk mencari tahu dan demi keselamatanya juga mengalahkan segala keluhannya selama ini.

Pada dasarnya renal lebih tertarik kepada teknologi dari pada medis, namun keadaan ini memaksa dia berusaha keluar jalur itu.

Kesenjangan intelektual antara Renal dengan kevin benar-benar terasa jauh, Renal merasa benar-benar terkalahkan dengan telak.

Tidak ada gunanya memikirkan hal itu dengan realitas yang sebenarnya, jika saja dia memiliki 1/4 kemampuan Kevin atau Viktor mungkin pikirannya tidak akan sepusing ini hanya untuk membaca beberapa buku.

Tapi satu hal yang patut di sukuri adalah tentang tidak menjadi orang itu, Kalo itu terjadi mungkin aku akan jadi orang yang mulai berfikir tentang makna sepasang tangan yang di ciptakan tuhan hanya untuk bakuhantam.

(Sukurlah aku tipikal orang yang mengedepankan akalnya ketimbang otot,) pikir renal saat ini sambil mengigit jari.

Renal bangun dari sofanya setelah menutup buku yang dia baca.

"Oy, oi, apa kau serius ingin mengambil buku lagi? maniak macam apa yang membaca 24 buku dalam satu hari, " ucap david pada Renal sambil memperlihatkan sedikit keterkejutan dan kekaguman.

"Ini tentang hidup dan mati, hal seperti istirahat tidak akan jadi masalah."

"huh?, kau gila."

"Aku perlu banyak membaca referensi untuk belajaraku, supaya mencapai masa dengan yang lebih baik".

"yah, belajar juga bagus, tapi pertimbangkan juga batasmu, misalnya saja bukankah saat ini kau memiliki banyak pekerjaan?"

"Tidak, tidak ada sama sekali".

Pandangan david kini berubah, sorot matanya benar-benar menunjukan kecemburuan di campur rasa jengkel.

Di beberapa waktu lalu david dan teman-teman bekerja sangat keras untuk memenuhi perintah atasannya tapi di sisi lain ada unit yang hanya bersantai sambil membaca buku seakan-akan tidak ada hal harus di kerjakan, bisa dimaklumi bila itu pada pangkat yang berbeda namun melihat itu di alami oleh pasukan reguler yang sama, benar-benar membuat iri david, sesuatu pikiran tentang "haruskah aku di pindah tugaskan saja" terkadang terlintas di kepalanya.

"Unit mana memangnya punya waktu kosong sebanyak ini untuk sekarang".

"Sudah kubilang kan, aku hanya tamu dan tidak akan lama disini"

"Cih, kalian para awak dari armada luar angkasa memang benar-benar menjengkelkan".

Orang yang peka semacam renal, akan benar-benar bisa menebak kedepanya seperti apa, oleh karna ketimbang harus menamkan permusuhan semakin dalam, mungkin sebaiknya renal pergi.

"Aku ingat sekarang, ada beberapa urusan yang mesti di urus, saya permisi dulu"

"iya, silakan, nikmati harimu" jawab david, mungkin sesuatu semacam umpatan akan di katakan david pada waktu berikutnya namun setidaknya dia harus menahan diri saat ini.

Sadarlah david kau sudah dewasa, adalah suara pikiran yang menceganya untuk tidak kehilangan kesabaran.

"Lembur ini benar-benar mengagung pikiran dan mentalku"gumam david, sambil melirik ke arah renal yang tengah berjalan keluar.

koridor benar-benar sunyi saat ini, tanpa ada satupun seseorang melintas di antaranya, hanya tinggal Renal sendiri sedang berjalan melintasinya, setelah beberapa langkah keluar dari perpustakaan.

(Apa-apaan pria itu, kenapa dia menganguku.)

"Lalu kenapa juga dia harus memasang wajah menyeramkan itu, aku tidak mengerti sama sekali".

Terus berjalan menyelusuri koridor, beberapa ruangan telah Renal lewati begitu saja, hingga sampai pada pertigaan koridor ini.

Berbeda dengan yang tadi, kini koridor tidak sesepi beberapa waktu yang lalu, terlihat di mata Renal seseorang yang berjalan ke arahnya, seorang pria pendek mengenakan baju serba putih, pada beberapa bagiannya ber corak ungu serta di lengkapi tudung.

Dia adalah seorang yang Renal kenal.

"Kevin, sedang apa kau disini?" tanya renal pada pria itu.

"Ceh, aku hanya mengerjakan tugasku".

Tampaknya dia cukup kesal, pikir renaldi saat ini.

Ngomong-ngomong Kevin tidak bersama pelayannya angle saat ini, karna alasan tertentu semua kru skywing sepakat untuk menyembunyikan hal apapun berbau AI, untuk menghindari beberapa hal yang tidak dinginkan, berawal dari desakan Kevin mengenai menyembunyikan teknologi ini, automatis siapapun baik itu Viktor, Leon atau Renal tidak akan menolaknya. namun yang jadi masalah berikutnya adalah seberapa lama ini akan bertahan dan apa yang terjadi bila militer di tempat ini menemukannya.

Ketika hari pertama Renal sampai disini, tidak ada hal kusus yang terjadi, menyerahkan urusan itu sepenuhnya kepada Viktor sesuatu seperti laporan dan identifikasi, Renal tidak percaya semuanya bisa berjalan selancar ini, menandakan bagaimana lihainya Viktor bermain-main dengan perkataannya.

Harus di akui Viktor adalah tipikal orang yang punya bakat dalam bidang seni, terlihat bagaimana dia selalu memperhatikan nilai-nilai keindahan dari segi apapun, itu pemahaman Renal tentang Viktor saat ini.

Kevin kembali berbicara memecah lamunan sesaat Renal.

"Sebentar lagi waktu istirahat, jadi akan banyak orang di sekitar sini, kau pergi temuilah viktor di ruang kantin sebelah sana lalu berikan informasi, dan jangan bertindak mencurigakan".

Justru kau disini mencurigakan, gumam renal menatap kevin.

"Baiklah kalo itu maumu".

Tidak ada alasan juga renal menolaknya.

"oh ya, malam nanti aku ingin bicara dengan kalian semua".

Setelah mereka berdua terpisah, renal mengikuti instruksi kevin untuk pergi ke kantin menemui viktor.

Tidak butuh waktu lama untuk Kenal sampai ke kantin yang dituju.

Kantin yang cukup besar, mungkin sebesar lapangan bola jika diperhatikan baik-baik, ada tiga lantai di setiap sisinya, lantai pertama di penuhi meja makan, di lantai kedua diisi dengan tempat hiburan atau semacamnya, pemandangan ini layaknya ketika renal masuk kedalam mall besar hanya saja tempat ini lebih luas dari itu.

Ada cukup banyak orang disini, sebagian sedang makan dan sebagian lagi hanya bersantai dan mengobrol bersama rekan mereka.

Melihat sekitar akhirnya renal menemukan Viktor tengah duduk di meja makan sambil memegang sesuatu yang mirip papan catur, Renal mulai mendekat ke arahnya.

"Sedang bermain catur kah?"

"Tidak, aku hanya sedang memperhatikan desain futuristik dari papan ini, cukup indah sampai ingin kubawa, dibuat dari bahan logam dan permukaan atas di lapisi kaca."

Melihat baik-baik papan catur mengingatkan kenangan renal dulu.

"Aku jadi ingin memainkannya, "gumam Renal.

"Jadi kau bisa bermain catur juga?"

"Tentu saja, aku bisa. "

"Kalau begitu mari kita bertanding 5 pertandingan. "

"Boleh saja, kalo kau mau kalah."

Rasa percaya diri memenuhi diri Renal, dia menjadi besar kepala, atau mungkin ini reaksi alami ketika dia yakin akan keungulannya melawan orang yang tidak bisa dia lawan secara intelektual.

Kesenjangan Renal dengan Viktor sangat jauh, tapi berbicara tentang catur adalah masalah yang berbeda.

Tentu kepercayaan diri Renal bukanlah tanpa alasan.

"Apa kau tahu poin kemenangan catur onlineku dulu sekitar 2638. "

"Entahlah, aku masih pemula jadi jagan terlalu keras padaku ya. "

"Maka guru ini akan mengajarimu beberapa trik dalam catur."

Viktor mulai tertarik, memainkan benda indah yang dia perhatikan selama ini, lalu viktor memegangan satu pion di tangannya, itu terlihat bersinar layaknya berlian,jika saja itu diletakan sejajar dengan arah bulan, pantulan cahaya bulan dan bintang-bintang dilangit menyatu didalam pion itu, menaikan nilai seni ke tahap selanjutnya,"indah sekali" sesuatu seperti itu mungkin di pikirkan viktro saat ini.

"Benar-benar karya seni yang luar biasa, " gumam viktor.

Memperhatikan renal sejenak terlihat jelas kepercayaan diri begitu terpancar di sekitar renal, sehinga membuat viktor heran sekaligus penasaran.

Viktor tidak mengerti apa artinya nilai 2638 itu, apakah itu hebat? tetapi melihat bagaimana kepercayaan diri Renal seperti ini, mungkin sesuatu yang luar biasa.

Kepercayaan diri Renal benar-benar menarik perhatian viktor, memainkan permainan dengan sahabat bukan kah hal itu mengasikan? apa lagi di waktu sengang saat ini.

Dan dengan rasa antusias tinggi, Renal dan Viktor mulai memasang pion-pion dan perwira pada papan caturnya.

"Mohon bimbinganya, wahai sahabatku Renal. "

Baiklah kalo begitu mari kita mulai dengan pembukaan hallowen gambit, pikir renal saat seringai dibibirnya semakin lebar dari waktu-kewaktu.

"Chk. aku yakin ini akan cepat selesai"

Di awali dengan pion ke E4, dan permainanpun di mulai.