Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 7 - Chapter 2 part 3/3 Menuju dunia baru.

Chapter 7 - Chapter 2 part 3/3 Menuju dunia baru.

Angin sejuk berhembus begitu kencang, daun-daun pohon berterbangan.

Ada sebuah pulau di tengah luasnya samudra, pulau yang terpencil dari daratan utama, bila seseorang melihat dari pulau ke lautan, maka tidak ada apapun selain lautan sejauh mata memandang, pulau ini kurang lebih besarnya sebesar satu kota kecil, bila seseorang berjalan mengelilingi pulau maka hanya butuh sekitar 5 jam untuk sampai ketitik awal, yah luasnya tidak seberapa bukan, tapi walaupun begitu pohon-pohon di pulau ini cukup lebat, mungkin 80% diisi oleh pepohonan.

Namun ketenangan pulau kecil di tengah samudra, sedikit terusik oleh semacam gumpalan hitam muncul entah darimana di udara, langit yang tadinya kosong sekarang disi oleh lingkaran hitam, likaran hitam berputar sangat kencang kalo melihat kasat mata mirip dengan pusaran air hanya saja warnanya hitam, yang kemudian di akhiri dengan memutahkan isi dari dalamnya, di barengi dengan hilangnya titik hitam itu diganti oleh sebuah kapal yang melayang di udara, angin berhembus sangat kencang mengiringi lenyapnya titik hitam itu, kapal ini masih di selimuti perisai-perisai pada setiap sisinya yang kemudian di waktu berikutnya mulai menghilang pelan-pelan.

Kapal raksasa yang melayang di udara, walaupun berbahan dasar logam kapal ini layaknya balon berisi helium yang menjauhi geravitasi, bumi ke angkasa, kapal ini bernama Skywing tempat berkumpulnya orang-orang mesterius yang harusnya tidak ada di dunia ini, orang yang menolak menetap di dimensinya sendiri dan berkelana diantara dimensi hanya demi setetes ilmu pengetahuan,layaknya seorang fanatik yang hanya punya satu tujuan hidup.

Didalam ruang komando ada renal,kevin,victor dan leon yang saat ini sedikit linglung.

" Apa semuanya baik-baik saja?" tanya viktor pada semuanya.

"Huf, itu tadi lumayan menegangkan juga yah" jawab leon sambil membersikan keringatnya.

"Menegangkan apanya itu tadi berbahaya" bilang renal menagapi omongan leon.

"Hal ini sudah sering terjadi, kau tau" jawab kevin.

Tunggu sering terjadi maksudmu, pikir renal dalam hatinya.

" Ada kalanya kami di pindahkan tepat di atas gunung berapi ketika berpindah dimensi" jawab kevin.

" Apa kalian tidak bisa menentukan titik kordinatnya?" tanya renal.

"Masalahanya kita tau apakah titik kordinat dari dimensi sebelumnya dengan sekarang itu sama atau tidak, bukanya tadi viktor menjelaskan pada mu tentang hukum perbedaan dimensi, itu variabel yang cukup banyak walaupun di hitung mengunakan algoritma komputer kuantum, dan lagian kenapa aku mau ikut bersama mereka tanpa tujuan apapun, tidak lain tidak bukan untuk menyempurnakan robotku yang hanya tingal sedikit lagi".

Apa orang-orang di kapal segila ini?, pikir renal kembali betapa fanatiknya kesan yang di pancarkan oleh mereka.

Hanya saja bila dikatan renaldi pantas atau tidaknya di sandingkan dengan mereka mengenai kefanatikan, mungkin bila di katakan tidak pantas maka itu adalah kesalan fatal.

"Ku pikir aku akan bentah disini" ucap renal.

Ini pertama kalinya renal tersenyum selebar ini, sehinga mungkin dapat merobek pipinya saking lebarnya itu semua.

Itu cukup menakutkan untuk dilihat, yang tadinya senyuman kini berubah menjadi serigai.

Inilah satu-satunya yang membuat renal merasakan kehidupan, bagi orang yang kehilangan kepercayaan keluarga, di jauhi teman dan bahkan di hianati kekasih, sanggat mengherankan keperibadian renal tidak berubah.

Ilmu pengetahuan bagi renal adalah satu-satunya yang berharga, sebanyak apapun masalah dan kesulitan dalam hidupnya selama ada satu kebahagian sudah lebih dari cukup untuk dirinya, seakan-akan semua masalah hidupnya tidak akan ada artinya dengan satu kebahagiaan.

Dan akhinya hasrat didalam hati renal tidak bisa di bendung lagi, mengalir begitu deras.

Tiap-tiap pertanyaan dipikiranya itu ibarat berperang satu samalain untuk mampu di keluarkan melalui mulut.

"Bisa kalian jelaskan pada ku, tentang darimana kalian berasal?" dan pertanyaan inilah keluar sebagai pemenang.

"Owh ya, mengenai itu kita belum menjelaskan bukan" jawab kevin.

Kevin yang tadinya sedikit linglung akibat perjalanan tadi, kini sudah normal kembali, kevin duduk ke kursi untuk berniat menjelakan pada renal.

Tidak biasanya dia melakukan hal ini, hanya saja kali ini berbeda, yah, berbeda dengan orang satunya, setidaknya kevin sekarang mulai percaya pada renal walaupun hanya sedikit.

"oke, karna kau bertanya, setidaknya aku tau kau tidak seburuk orang itu" mengatakan demikian sambil mukanya menghadap ke arah leon.

Kevin pun melanjutkan.

"Pertama perkenalkan namaku kevin Helper, berasal dari dimensi yang punya perbedaan 0,79998075% dari dimensimu kalo ku hitung-hitung sekarang".

Bukan itu maksudku, yang inginku tau seperti apa duniamu itu, pikir renal di kepalnya.

Menyadari sesuatu yang aneh dari perkataan kevin, renalpun berkata.

"Tunggu sebentar, kalian berbeda dimensi?", kata renal dengan sedikit menujukan rasa penasaran.

Mulai menarik bagi renal, karna dia akhinya mendapat konfirmasi dari teori di pikiranya.

Wajarnya orang awam cenderung menyamaratakanya, bahwa semua orang di kapal ini berasal dari dimensi yang sama, hanya saja bagi renal, kenyataan bahwa dia di undang menjadi kru membuka kemungkinan lain, kalo dirinya dijadikan keru walaupun beda dimensi ada, maka mengapa orang lain tidak, kemungkinan itu banyak makanya digunakanlah sistem seleksi untuk mencari kebenaran di baliknya, dan itulah mengapa infomasi itu penting, walaupun hal umum ini di dunia renal tapi akan selalu ada sebagian yang tidak paham.

Menyamaratakan suatu hal hampir tidak mungkin dilakukan renal, kalaupun demikian maka kata Digolongkan itu jauh lebih tepat, tapi dalam segala sesuatu selalu ada pengecualian bukan, termasuk pengecualian itu sendiri, selalu akan ada persamaan dan perbedaan terlebih lagi bila membicaran individu.

" Apa viktor tidak menjelaskan pada mu, kalo kita bertiga berbeda dimensi aku dari dimensi 0,79998075%, lalu leon yang berasal dari dimensi 0,6990340% dari dimensi mu"

" Lalu seperti apa dunia mu dulu?"renal mengatakan dunia biar tidak aneh mendengarnya yang selalu mengatakan dimensi,dimensi,dimensi dan dimensi.

" Melihat dari tampilanya mungkin tidak jauh beda dengan duniamu hanya saja teknologi di dunia ku jauh lebih maju".

"Begitu ya, tahun berapa di duniamu?" renal bertanya kembali untuk memastikan sesuatu.

" Terakhir kali kuingat pergi dari dunia itu pada tahun 1923".

" Ah ya seharusnya aku tau itu" ucapa renal.

"Huh, kenapa"

"Tidak apa, dan lagi apa kau tau mereka dari tahun mana saja?" mendapat informasi itu kalo bisa lengkap mengapa harus setengah, itu yang di lakukan renal sekarang.

" viktor itu dari tahun 2230 sedangkan leon dari tahun 1675, aku tau pikiran mu, kau berfikir itu sama dengan alur waktu di duniamu bukan?"

"tidak kau salah, mengingat apa yang viktor katakan mengenai perbedaan dimensi, maka sangat mungkin terjadi juga perbedaan waktu, yang aku maksud itu perbedaan manusia dalam menandakan waktu, mengenai makna tanggal, bulan dan tahun itu semata-mata buatan manusia untuk mengenal waktu, dan sangat mungkin terjadi perbedaannya, namun waktu dalam artian sebenarnya bukan begitu kan", jawab renall dengan santainya.

Kevin bangun dari kursi untuk menghampiri renal lalu kemudian berkata..

"Bagus lah kalau kau mengerti, sekarang aku paham kenapa viktor tertarik pada mu, maaf menyamakanmu dengan orang seperti leon", mengucap tu sembaring menutup mata dan sedikit tersenyum, menyatakan rasa sukurnya karna tidak bertambah orang macam leon di kapal ini.

Kevin tidak bisa memabayangkan bila leon jadi dua karna itu pasti akan membuatnya gila, karna harus selalu membereskan setiap masalah yang di sebabkan leon, sudah terlalu banyak kevin kerepotan hingga titik dimana udah jadi hal biasa namun beda certita jika ada dua, mungkin kali ini kevin akan bener-bener menendang leon ke laut supaya di makan hiu dan hewan predator lainya.

Tapi untungnya hal seperti itu tidak terjadi.

"kalo didunia itu tidak jauh berbeda dengan dunia ku, berarti apa dunia mu damai?"

"Walaupun sebenarnya selama mahluk berakal ada, maka akan selalu disertai konflik, tapi secara garis besar duniaku damai, hanya saja sebagian besar di kendalikan oleh sebagian kecil orang saja, atau bisa kusebut duniaku itu adalah dunia kapitalis, ada juga negara di dunia yang pemerintahnya hanya sebagai formalitas tapi yang mengendalikan hanya para pebisnis, tidak ada perang sekala dunia kau tau, apa duniamu juga seperti ini?"

"Sepertinya kau membenci kapitalis yah" renal mengatakan itu dengan muka datar.

Mungkin karna yang dikatakan kevin itu terdengar seperti pembenci kapitalis, juga menolak memahaminya secara keseluruhan, sikap ini mungkin lazim di dunianya, hanya saja itu membuat renal sedikit penasaran akan dunia seperti apa yang kevin tinggali selama ini.

Dari ekspresi datar kembali ke ekspresi biasanya, kemudian melanjutkan.

"Duniaku juga damai walaupun di beberapa waktu hampir terjadi perang dunia, tapi sukurlah tidak terjadi, kebanyakan negara dunia kususnya negara-negara yang punya penduduk besar tidak berani konfrontasi langsung, karna mereka tau bila itu terjadi maka setiap agensi intelligence tiap negara bakal maju paling depan untuk mengacaukan informasi yang berujung pemberontakan rakyat, rakyat hanya perlu dikasih berita bohong terus menerus sudah lebih dari cukup untuk menekan negara musuh".

"Begitulah era informasi, ada beberapa kemiripan rupanya duniamu dan duniaku, keke".

Karna kevin menyukai pembicaraan ini, kemudian kevin melanjutkan.

"Kau tau walaupun begitu tapi sejauh aku menjelajahi dimensi, dunia aku itu paling maju teknologi kecerdasan buatanya, aku tidak tau dari dunia seperti apa si viktor, tapi bahkan dunianya viktor pun yang aku pikir lebih maju dari ku itu masih kalah teknologi kecerdasan buatanya, contohnya kapal ini, di satu sisi memang canggi duniakupun belum bisa membuatnya tapi masih kalah teknologi kecerdasan buatanya dengan duniaku".

"Kalo dunia leon seperti apa, kau tau?".

Sedikit ragu untuk menjelaskan, kevinpun menjawab.

"dunia leon itu kurang lebih---".

Pembicaraan antara renaldi dan kevin berhenti seketika karna sebuah teriakan, lebih tepatnya teriakan kaget, teriakan yang cukup keras hingga mampu mengancurkan kefokusan renal kevin, tidak biasanya itu terjadi tapi yang membuat demikian mungkin berasal dari orang tidak terduga, yang berteriak "Wah!!!" begitu keras itu viktor.

Keajaiban macam apa hingga bisa membuat orang semacam viktor sebegitu kagetnya.

" tidak bisa dipercaya" ucap viktor.

" hoi ada apa, tidak biasanya kau seperti ini?" tanya kevin.

" ini rekor baru!!".

Tangan viktor menunjuk ke layar komputer di depanya, layar itu berisi tulisan, yang unik adalah bagaimana simpelnya komputer ini, masalahnya komputer ini cuman beriskan angka tidak ada yang lain, murni cuman angka saja, bagaimana bisa teknologi semacam ini bisa berada disini, mirip seperti kalkulator yang hanya bisa menghitung saja tidak ada fiturlainya, komputer ini dinaman RAIMB 200 yang diaman tugas utamanya dan satu-satunya untuk menghitung angka perbedaan antar dimensi, yang saat ini menujukan angka perbedaan itu.

Suasana hati viktor lumayan baik, rekor seperti ini yang paling dia tunggu-tunggu, rasa bangga meluap di dadanya, perasaan ini mungkin semacam perasaan dimana seseorang menerima nobel penghargaan fisika international, cukup berlebihan namun inilah yang dirasakan viktor sekarang.

" 3,2000004%!!!!, Aaaaa, ini tidak pernah terjadi sebelumnya, angka yang begitu mengerikan" senyum lebar viktor sambaring meletekan tangannya di dagu.

"Apah 3,2%!!!,".

Dipenuhi rasa tidak percaya kevin dengan cepat bergegas ke RAIMB dan memegang kedua sisinya sambil melihat tajam ke layar.

Ekspresi viktor kevin sangat mengerikan untuk dilihat, cukup mengerikan sehingga seekor harimau pun bisa lari ketakutan hanya karna menatapnya saja.

"Kejutan macam apa yang akan aku dapat di dimensi ini, kekek, mari liat"ucap viktor yang sampai sekarang belum menghilangkan senyum iblis.

Menyadari renal memperhatikanya sedari tadi sambil menunjukan muka aneh, viktor kembali menenangkan dirinya.

"Ehem, maaf".

Kembali ke mode santainya viktor mengembuskan nafas pelan "huf".

Sedangkan untuk kevin, rasa senangnya tadi berubah ke rasa penasaran.

"jadi pertanyaanya ke arah mana perbedaan itu?" kata kevin dengan rasa penasaran yang menumpuk di kepalanya.

Perbedaan dimensi di angka-angka itu cuman menentukan sebesar apa perbedaanya, bukan ke arah mana, itu artinya bisa saja mereka dikirim ke jaman kemunduran dari sebelumnya, misalnya dari jaman moderen ke jaman kerajaan atau bisa sebaliknya, ke jaman yang lebih canggi dari sebelumnya, jaman dimana hal-hal yang belum pernah mereka saksikan itu ada, untuk mengetahuinya secara pasti mereka selalu keluar unuk melihatnya, mengexplor dunia yang belum mereka tau, bagaimana tanahnya, bagaimna udaranya,bagaimana air, dan bagaimana penghuninya, sejauh apa organisme hidup berkembang, itu adalah misi awal setiap tiba di dimensi yang baru, juga itulah yang di lakukan saat di dimensi renaldi.

Biasanya butuh waktu beberapa bulan untuk viktor dan kevin melihat gambaran besar dari suatu dimensi, terlebih lagi kapal skywing bisa kamuflase sehingga hampir siapapun penghuni dimensi ini tidak menyadarinya, walaupun seperti itu tapi kehati-hatian paling utama, selalu ada dalam pikiran viktor kevin akan kemungkinan kapalnya di deteksi, kehawatiran meningkat tergantung semaju apa teknologi sebuah dimensi.

"coba lihat ada pulau kecil disana" ucap leon yang saat ini tengah menatap ke jendela.

"Rupanya kita di pindahkan ke tengah samudra" ucap kevin.

Sampai saat ini bila melihat jendela disana hanya terlihat satu pulau kecil.

AI angle menghampiri kevin dan berkata.

" Master, meminta izin untuk mengaktifkan protokal pemantauwan pertama terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi dalam radius sejauh 278km".

Seharusnya sebagai AI, angle akan automatis bertindak sendiri tanpa perlu menerima perintah, hanya saja selalu ada saat dimana hal ini malah akan menimbulkan bahaya, mungkin saja teknologi di dimensi ini mampu mendeteksi radar canggi mereka, terlebih mereka di pindah ke samudra dan yang terpenting kenyataan bahwa dimensi ini mempunyai perbedaan 3,2000004% yang mana mungkin saja jauh lebih canggi dari dimensi viktor dan kevin, kemungkinan ini di sadari oleh algoritma angle, perhitungannya cukup mengerikan untuk kecerdasan buatan.

" izin diterima, segera lakukan protokol itu, dan laporkan setiap apapun hal mencurigakan"

" Memangil program, empat dari daft tiga tentang keamanan kapal, aktivasi dimulai".

Memancarkan cahaya dari tiap celah di bola logamnya, angle memangil program dari data base untuk kemudian dijadikan sebgai teriger radar kapal.

Sambil memulai aktivasinya, kapal ini perlahan-lahan menghilang dari pandangn, menjadi terasparan bak seakan tidak ada sama sekali, ini sebenarnya sudah terjadi beberapa saat setelah sampai sini hanya saja prosesnya baru selesai sekarang karna di percepat, kamuflase dipercapat pada waktu ini mungkin untuk persiapan kemungkinan terburuknya bila mana radar kapal di lacak oleh sesuatu, tidak hanya itu pengisian daya energi gerbang dimensi juga dilakukan sebagai tindakan akhir supaya nanti sewaktu-waktu bisa langsung di tekan tombolnya, hanya saja kalo yang satu hampir tidak akan mungkin di aktifkan mengingat kepribadian viktor dan kevin, dimensi saat ini layaknya jekpot yang hampir mustahil terulang, maka ketimbang kabur ke dimensi lain, mereka akan memilih untuk pergi jauh tapi tetap di bumi.

Semoga saja kejadian tadi tidak terulang lagi, itu pasti yang pikirkan kevin dan viktor, akan sangat disayangkan bila baru saja sampai langsung pergi lagi.

"Deteksi di aktifkan" robot angle mengatakan itu.

Cahaya biru mulai redup dari celah angle, itu artinya aktifasi telah selesai, di waktu berikutnya sebuah layar radar muncul dari salah satu LCD di atas ruangan memperlihatkan radarnya bekerja.

"Sebentar apa itu" kata leon yang saat ini memandang ke atas memperhatikan LCD.

Satu titik kecil merah terdeteksi radar, menandakan ada sebuah objek disana.

"Benda itu bergerak kemari" kata leon menegaskan.

Reflek kevin memangil angle hendak mengkonfirmasi.

" Angle darimana datangnya?"

" Dari belakang kapal master, sejauh 2 km dengan kecepatan 800 km/jam"

"apah 2 km!!!" teriak kevin karna kaget akan jarak sedekat itu.

Duar!!!...

Kapal skywing terguncang karna ledakan.

Diiringi dengan ledakan kedua yang lebih besar dari ledakan pertama.

Kepulan asap meluap mengikutinya, objek ini tidak terlalu besar hingga tidak mampu menjatuhkan kapal, hanya saja ledakan yang dibuat cukup besar terlebih berasal dekat mesin kapal, lumayan berbahaya karnanya.

"Cepat periksa sumber ledakan" memberikan perintah dengan suara keras pada angle.

Karna kawatir, kevin dan viktor bergegas keluar dari ruang komando hendak pergi ke ruangan mesin kapal.

Mereka berlari layaknya seorang yang segala hidup dan matinya di pertaruhkan, melewati setiap ruangan dengan memasang wajah kawatir, menaiki lift kemudian kembali berlari.

Setibanya dilokasi, lokasi itu masih penuh asap hitam di mana-mana, kemudian secara perlahan menghilang, menyisakan lubang besar yang mengaga memperlihatkan langit biru di langit.

Walaupun lubang besar menganga, rupanya mereka masih beruntung.

" Untung saja mesin kapal masih aman" kata viktor.

Mesin kapal dilindungi lapisan besi kualitas tinggi yang tahan ledakan bahkan, mampu menahan ledakan sebesar 3 ton TNT, bagian dalamnya hampir tidak tersentuh sama sekali, itu menjelaskan mengapa kapal ini masih melayang sampai sekarang, namun tetap saja ledakan yang bisa menciptakan lubang sebesar ini sulit dipercaya tidak ada bagian dalam yang rusak parah.

" Oy, ini bahkan lebih buruk" gumam kevin sambil menepuk pundak viktor berupaya memberitahunya.

Disisi yang dilihat kevin sekarang, disana ada sebuah benda besar memiliki tangan dan kaki walaupun sebagian lainya rusak karna ledakan, mungkin bila objek itu di berdirikan maka besarnya bisa sampai 12 meter, bila melihat secara keseluruhan bisa dipastikan itu robot yang meniru bentuk manusia, mirip dengan robot mecha dari anime jepang lengkap dengan tonjolan senjata di lenganya serta kokpit di dadanya, beda dengan di anime jepang, robot terlihat rumit ada kabel-kabel besar di lengan dan kakinya beserta detail-detail kecil yang mengagumkan.

"Benda apa ini" ucap viktor.

"Yang lebih penting lagi, lihat ke depan, itu reaktor materi sucinya terbuka lebar".

Sebuah tabung rusak separuh di atasnya, akibat hantaman benda keras.

Materi suci ini adalah bahan dasar dari energi yang mampu merobek dimensi, masalahnya atom penyusunya itu cukup misterius dan cenderung sangat tidak setabil, di dalam kapal materi suci di simpan pada sebuah tabung mirip ingkubator untuk di ekstrak namun beda dengan cara memisahkan uranium 235 dari uranium lain, materi suci jauh lebih mudah dari itu karna mereka kebanyakan terdiri dari materi penting yang diperlukan, hampir 80%nya, sekaligus untuk mempertahankan bentuknya, ketidak setabilan materi suci sangatnya tinggi hingga jika ada lubang kecil di tabungnya pun akan menyebabkan ketidak setabilan yang berbahaya karna sifatnya itu mudah melebur di udara, materi suci ini awalnya berbentuk keristal yang kini bahkan tidak terlihat satu butir debupun, itu berarti tidak ada lagi pasokan energi untuk pergi ke dimensi lain.

"Ini gawat, kita tidak punya cadangan lagi, itu satu-satunya"kata kevin sambil mengigit jarinya.

Materi suci dapat terus di ekstrak dalam waktu lama, hingga 100 tahun dari sekarang baru habis, terlebih hanya butuh kurang dari satu gram saja sudah cukup untuk bisa menjelajahi dimensi.

walaupun kevin sendiri belum terlalu mengenal mekanismenya tapi dia cukup mengeri cara kerja simpelnya, ini wajar karna sebenarnya kapal ini dan materi suci tidak pernah dia tahu keberadanya sebelum viktor datang.

"huf,, Kita mungkin akan cukup lama di dimensi ini" viktor menghembuskan nafas kecil, cukup aneh viktor tidak sehawatir dengan yang tadi.

Keheningan sesaat, lalu kemudian viktor melanjutkan.

"yah, semoga kita betah disini".

"Dan mungkin selamnya" kata kevin.

Suuuhs, suara gas dari kokpit robot besar tadi.

Disana ada pilotnya terbaring dengan mata tertutup akibat benturan di kepala, pilot itu seorang wanita, dengan rambut hitam pendek sebahu dan seragam militer berwarna putih kebiru-biruan lalu pada disisi pingang corak warna hitam dan merah, bila dilihat baik-baik parasnya lumayan cantik, kulit putih jernih, hidung pengsek kas orang Asia, tingginya mungkin sekitar 165, dada ukuran C dan perut langsingnya menyempurnakan komposisi keindahan dari seorang wanita, hingga bahkan siapapun yang melihatnya akan meyakini bahwa dia adalah semacam artis Tv, sangat sulit di katakan betapa cantiknya wanita ini, hanya saja sekarang dia mempunyai luka kecil di perut dan lengannya yang bisa sembuh dalam waktu dekat.

" Setidaknya, kupikir dimensi ini akan menarik, begitu banyak hal-hal baru yang belum pernah kulihat" ucap viktor sambaring berdiri tegap menatap langit biru dari lubang besar, disana terlihat ada semacam benda melayang mengitari bulan menyerupai sebuah cincin.

##################

.