Duduk di atas bagunan tinggi pusat kota. Itu adalah bangunan yang menjadi Simbol dari kota dan terbuka untuk umum kemudian Renal mengambil nafas pelan ketika dia menatap kota dari ketinggian.
"Aku tidak tahu. Tapi mungkin akan aku pertimbangkan setelah kembali ke Negara Central, beberapa tugas menunguku disana"
"Biyaya hidup di Negara Central sangat mahal jadi mengapa tidak pindah ke Kekaisaran saja? Di negara ini juga cukup banyak lapangan pekerjaan terutama lowongan untuk Administrasi"
Renal mengecilkan matanya.
(Tunggu, apa kau mengatakan padaku untuk bergabung ke kemiliteran? Dan menjadi pegawai Departement Administrasi? )
Satu hal membuat Renal berfikir demikian, adalah kenyataan bahwa kebanyakan bisnis dipegang oleh pemerintah, sementara pihak swasta jumlahnya cukup terbatas, yang berarti peresentase seseorang bila mendapat pekerjaan akan berubungan dengan pemerintahan lebih besar dari pada pihak sewasta.
Terlebih lagi orang yang menyarankan semua itu, adalah orang yang memiliki latar belakang keluarga militer. Dan bahkan dari departement intelijen itu sendiri.
Jelas itu sesuatu yang ingin Renal hindari.
Menurut data-data yang pernah dia baca. Sumber daya manusia di kekaisaran sebenernya cukup bermasalah, mulai dari angka kelahiran rendah sampai jumlah penduduk yang bermigrasi ke negara lain cukup tinggi.
Negara yang memiliki permasalahan kekurangan populasi cenderung akan mempermudah Administrasi kependudukan.
Seperti menyambut baik para pendatang untuk menetap ke negaranya dengan senyum terbuka sambil berharap mereka tidak harus memiliki paspor lagi. Meski kekaisaran berjanji mensejahterakan rakyatnya dengan tunjangan yang cukup banyak, tapi dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka akan memegang senjata sambil berbaris di lapangan membuat Orang-orang negara anggota Federasi berfikir ribuan kali untuk menerima tawaran itu.
Renal terdiam beberapa saat, kemudian kembali berbicara.
"Aku sudah menulis cukup banyak dokumen untuk aku kirimkan nanti, akan sangat sia-sia jika pada akhirnya tidak mengirimnya"
"Bagaimana bila dokumen saja yang dikirim, sedangkan Tuan Renal tidak perlu kembali kesana"
Mendengar itu membuat denyut nadi di kepala Renal semakin cepat.
(Gadis ini, polos)
"Jika aku tidak menjelaskannya secara langsung itu akan gawat. Yang aku bicarakan ini Mega Corporation kau tahu? Sesuatu yang kecil seperti dokumenku mungkin akan menjadi acuan para atasan untuk menentukan langkah berikutnya sehinga berdampak pada prekonomian Global"
Lina memasang senyuman manis.
Kemudian dia kembali berbicara.
"Mungkin lain kali, ketika Tuan Renal datang kembali dan memutuskan untuk tinggal, aku akan memangilmu kaka"
"Akan aku pertimbangkan"
"Anda tidak menolaknya secara langsung. Jadi bolehkan aku mengagap itu jawaban persetujuan"
"Huh?"
Menghadapi seorang gadis remaja penuh dengan bunga di kepalanya cukup merepotkan bagi Renal dari pada harus menghadapi gadis kantor yang serius. Terlebih lagi ini menyakut kelangsungan hidup Renal sebagai individu.
Kini kekawatiran bertambah. Tidak hanya hanya memperhitungkan dampak dari tindakan apa yang akan dia ambil, tapi juga tindakan apa yang akan gadis di depannya ambil, sesuatu yang tidak memperhitungkan secara logis namun cenderung menitik beratkan pada perasaan semata akan menjadi bencana jika terlambat memahami batas-batasannya.
(Mengapa setiap apa yang aku katakan selalu berakhir dengan buruk? Bukankah aku selalu menyesuaikan dengan keperibadian individu untuk membuat mereka nyaman padaku)
Menolak tawaran Lina secara langsung mungkin salah satu opsi yang cukup jelas, tapi itu akan menimbulkan interpretasi berbeda-beda, dan variable yang cukup merepotkan bila di pikirkan baik-baik.
Menghadapi Tia secara pribadi mungkin tidak akan terlalu merepotkan meski dia orang yang harus Renal hindari. Tapi menghadapi Lina secara langsung terbukti lebih bermasalah.
Siapa yang tahu hal aneh apa yang dipikirkan atau katakan olehnya nanti. Sangat mungkin Lina akan mengatakan sesuatu merepotkan bila Renal menolaknya secara terbuka, hanya karna sakit hati semata, sesuatu yang meski tak berdasar namun memicu kecurigaan.
Dengan kecurigakan tak berdasar itu akan mengoyahkan posisi Renal. Karna itu artinya Renal akan benar-benar di selidiki oleh Tia demi adiknya.
(Ini sama sekali tidak lucu, untuk berfikir bahwa ancaman sebenarnya datang dari tempat yang tidak terduga)
Usaha keras Renal untuk meminimalisir keterlibatan sehinga sangat sulit mengaitkan para peretas dengan dirinya, malah akan terancam oleh sesuatu yang sekilas tidak ada hubunganya sama sekali.
Mempertimbang kasih sayang seorang kaka kepada adik satu-satunya, hal itu mungkin akan benar-benar terjadi.
Oleh karna itu, untuk sekian kalinya Renal mulai mencoba mengarahkan pembicaraan agar menjauh dari unsur-unsur emosionalitas.
"Mengenai para peretas, sejauh mana penyelidikan Tia untuk mengatasi para penjahat itu?"
"itu tidak akan lama sampai pemerintah mengelar oprasi besar-besar untuk menghabisi mereka. Terakhir kali kakaku memimpin unit kusus untuk menyerang tempat yang di curigai markas mereka"
"Lalu nasib para peretas?"
Lina mengambil permen di sakunya kemudian melahapnya, lalu kembali berbicara dengan nada suara tidak peduli.
"Tidak ada yang selamat"
"Begitu ya"
Renal mengehembuskan nafasnya, kemudian lanjut bertanya.
"Mengelar Oprasi besar, kira-kira kapan itu akan terjadi?"
Ketika Renal menanyakan hal itu, Lina menunjukan Expresi aneh. Dia memasang wajah seolah ada sesuatu menarik akan terjadi.
"Hmm~... Aku mengerti"
(Apa yang kau mengerti? )
Memperbaiki sikapnya, lalu melanjutkan.
"Karna laporan kakaku tentang kecurigaan di Sector WR127, tepatnya di pusat kota bagian barat dari sini. Rupanya para peretas lupa menyembunyikan ekornya sehinga pihak pemerintah mencium adanya jejak kejangalan"
"Maksudmu, mereka akan mulai mencari dalang dari para peretas Sector WR127 sebagai awal pembukaan Oprasi pembersihan?"
"Ya, sepertinya masalah ini akan selesai dalam waktu satu atau dua bulan, sehinga kakaku bisa di liburkan"
Renal meletakan tangan di dagunya, dia tengah memikirkan sesuatu.
(Sector WR127 kota bagian barat, kalo aku tidak salah ingat, bukankah itu wilayah oprasi Kevin)
Meskipun ada kemungkinan itu ulah Organisasi berseragam hitam. Tapi kemungkinan untuk Kevin ketahuan tidaklah nol, Renal memahami kalo Kevin itu sangat terampil, kalau tidak, mungkin mereka tidak akan sampai sejauh ini dalam pengumpulkan data.
Namun masalah sebenarnya adalah jika Kevin memang orang yang di lacak oleh pemerintah, maka itu akan menjadi masalah serius untuk kelangsungan hidup semua orang.
(Haruskah aku mengkonfirmasinya dari Kevin sendiri)
#####################
Mengambil sendok lalu memasukan potongan puding kedalam mulutnya, rasa manis menenangkan hati Kevin. Itu adalah puding yang Renal buat kusus untuk dirinya.
Di dalam hati, Kevin sangat berterima kasih atas kemewahan yang Renal tawarkan. Meski begitu mata suram Kevin masih menatap layar komputer di atas meja, Pantulan gambar berwarna biru telihat di mata Kevin.
Kevin menoleh kearah robot Angle sambil memasang wajah kecewa.
"Bagaimana dengan itu, apa kau sudah mendapat kesimpulan?"
"Mengenai pesan yang di kirim Renal, aku pikir dia hanya ingin mengkonfirmasi sesuatu"
Kevin mehelai nafas kecewa.
Sangat jelas robot yang dia ciptakan memiliki kekurangan untuk membaca maksud tersembunyi seseorang. Algoritma yang di pasang Kevin sejauh ini masih belum mampu untuk menembus pikiran Renal.
Meskipun Angle fersi saat ini yang dia bawa sekarang kalah canggi dari apa yang dia kirim ke Leon, tapi dalam pikiran Kevin, dia ingin setidak AI miliknya bisa memproses maksud asli pesan Renal. Walaupun misalkan hanya kecurigaan kecil semata, tapi itu akan menunjukan sedikit perkembangan.
(Apakah menjadikan Renal perbandingan merupakan kesalahan?)
Menjadikan Renal sebagai acuan dari program yang ingin dia buat, merupakan ide yang cukup bagus bagi Kevin.
Dia yang seorang Konspirator ulung, yang mampu melihat kesempatan dari analisis sempurna tanpa bantuan mesin, serta berakhir dengan sebuah rencana yang sulit di bayangkan.
Tidak ada orang yang lebih Kevin andalkan dari pada Renal dalam membuat rencana dalam waktu singkat, ini berbeda dari Viktor yang seorang Analisis tulen.
(Masalahnya pola pikir jenius orang itu terlalu rumit untuk AI yang ku program, aku harus memahami secara Fundametal tentang cara-cara Renal dalam merangkai rencananya secara sempurna tanpa memiliki satupun kesalahan)
Matematika adalah bahasa universal. Sangat mudah bagi Kevin untuk membuat program dari apa yang dia amati berdasarkan data kesimpulan yang dimasukan ke dalam data base.
Masalah sebenarnya adalah pengujian di lapangan. Untuk saat ini, menurut kesimpulan Kevin sangat tidak mungkin untuk memasukan pola pikir Renal kedalam AI-nya, sampai titik dimana Kevin harus kembali ke tahap pengamatan sebelum masuk ke tahap pemerograman.
Semua itu di dasarkan oleh jawaban Angle.
"Menurutmu mengapa Renal mengirim pesan [ Sector WR127, apa itu ulah mu?] kepada kita? Dan kadang kala Renal menyapaku sambil berkata [Apa kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu?] bila semua itu di gabungkan, seharusnya kau bisa menebak apa yang ingin Renal sampaikan dari awal"
Angle kemudian menjawab.
"Tuan Renal ingin melaporkan bahwa pekerjaan sudah selesai, sementara yang kedua, Tuan Renal jelas ingin akrab dengan anda. Aku kira itulah yang sebenarnya"
Mendengar jawaban itu Kevin mengambil potongan puding lalu melahapnya kembali.
(Aku bersumpah akan membuat fersi terbaru)
Jika saja Kevin tidak makan puding sekarang, mungkin dia akan berfikir untuk menamai Robot Angle di sampingnya dengan nama Leon.
Kebodohanya sangatlah jelas. Sampai titik dimana Kevin mulai curiga apakah Angle yang ada bersamanya sekarang, di buat berdasarkan pola pikir Leon secara tidak sadar saat Kevin mengantuk.
Setelah sendok keluar dari mulutnya, kevin mulai menjelaskan.
"Untuk alasan mengapa Renal kadang kala menyapaku lalu pesan yang terdengar biasa saja. Itu semua karna Renal orang yang sangat teliti, dia mungkin sudah memperkirakan bahwa percakapan kita baik secara langsung atau melalui pesan sudah di sadap oleh pihak tertentu. Walau bagaiamanapun glombang radio di planet ini sejatinya milik kekaisaran"
"Menurutku tidak, Tuan. Sudah jelas Tuan Renal mengagap anda mungkin meningalkan jejak dalam peretasa baru-baru ini"
Kevin mulai mengecilkan matanya.
(Ooooh.. Apakah Robot ini ingin berdebat?)
"Jika memang argumen yang kau sampaikan benar. Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan tentang fakta bahwa Renal sendirilah yang memberitahu kita kalo ada organisasi lain yang juga meretas, dia pasti sudah memperkirakan bahwa peretasan di sector WR127 bukanlah ulah kita karna aku bukanlah orang bodoh yang akan meningalkan satu jejakpun"
"Aku ragu Tuan Renal memiliki rencana, itu terlihat jelas dari isi pesan yang dia kirim"
Sudah cukup dengan semua ini, Kevin mengatakan satu fakta lagi untuk mengakhiri perdebatan.
"Bukan rencana Renal? Lalu untuk apa kita datang kesini, dan selama hampir berbulan-bulan dia tidak meminta kita agar berangkat ketempat berikutnya. Kita datang kesini karna rencana Renal, tidakah kau ingat fakta itu? "
Angle menyerah terhadapan argumen Kevin. Dia tidak bisa mengolah data lebih jauh lagi, fitur inter face didalamnya masih kurang sempurna.
"jadi menurut anda, maksud sebenarnya Tuan Renal mengirim pesan itu untuk apa?"
Kevin meletakan piring kosong di meja, kemudian memikirkannya secara mendalam. Setelah beberapa saat, kesimpulanpun di peroleh.
"Pesan itu merupakan suatu perintah agar kita mengambil tindakan"
"Perintah?"
Sambil menunjukan expresi penuh keyakinan, Kevin mengatakannya dengan nada serius.
"Ya, persiapan sudah selesai mari jalankan rencana sekarang juga. Itu maksud sebenarnya yang ingin Renal sampaikan"
Akhirnya rencana besar Renal akan di mulai sekarang.